BAB III TINJAUAN UMUM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH
A. Pengertian Pengawasan Keuangan Daerah
Sehubungan dengan pengertian pengawasan seperti dikutip dalam buku Riawan Tjandra terdapat beberapa macam pengertian yaitu:
40
a. Fase legislative,
“Lyndal F. Urwick, Pengawasan adalah upaya agar sesuatu dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dan instruksi yang telah dikeluarkan”
“Sondang Siagian, Pengawasan adalah proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya” “George R terry, Controlling can be defined as the proses determaining what is to
be accomplished, that is the standart, what is being accomplished that is the performance, evaluating the performance, and if neccesary applying corrective
measure so that performance take place according to plans, that is conformity with the standart pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang
harus dicapai yaitu standar. Apa yang sedang dilakukan, yaitu menilai pelaksanaan dan bila perlu melakukan perbaikan-perbaikan sehingga pelaksanaan sesuai dengan
rencana yaitu selaras dengan standar” “Stephen Robein, Controling can be defined a the proses of monitoring activities to
ensure they are being accomplished as planned and correcting any significant devisions
pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses mengikuti perkembangan kegiatan untuk menjamin jalannya pekerjaan dengan demikian,
dapat selesai secara sempurna sebagaimana direncanakan sebelumnya dengan pengoreksian beberapa pemikiran yang saliang berhubungan”
David Granick mengemukakakan tiga fase dalam pengawasan
b. Fase administrative, dan
c. Fase dukungan
Abdurrahman mengatakan ada beberapa faktor yang membantu pengawasan dan mencegah berbagai kasus penyelewengan serta penyalahgunaan wewenang yaitu:
a. Filsafat yang dianut bangsa tersebut
b. Agama yang mendasari seseorang tersebut
c. Kebijakan yang dijalankan
d. Anggaran pembiayaan yang mendukung
e. Penempatan pegawai dan prosedur kerjanya, dan
f. Kamantapan koordinasi dan organisasi
Pengawasan merupakan sarana untuk menghubungkan target dengan realisasi setiap programkegiatanproyek yang harus dilaksanakan oleh pemerintah. Dengan
40
Riawan Tjandra, hukum keuangan negara, grasindo, jakarta 2006 hal 155
Universitas Sumatera Utara
kata lain, fungsi pengawasan harus dilakukan terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Kegiatan pengawasan sebagai fungsi manajemen bermaksud untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan yang terjadi setelah perencanaan dibuat dan dilaksanakan. Keberhasilan perlu dipertahankan dan jika mungkin perlu
ditingkatkan dalam perwujudan manajemenadministrasi berikutnya dilingkungan suatu organisasi atau unit kerja tertentu. Sebaliknya, setiap kegagalan harus diperbaiki
dengan menghindari penyebabnya, baik dalam menyusun perencanaan, maupun pelaksanaannya. Untuk itulah fungsi pengawasan perlu dilaksanakan sedini mungkin
agar diperoleh umpan balik feed back untuk melaksanakan perbaikan bila terdapat kekeliruan atau penyimpangan sebelum menjadi lebih buruk dan sulit diperbaiki.
41
B. Jenis jenis pengawasan keuangan daerah