Metode Penelitian Sistematika Penulisan

Pengawasan terhdap pengeluaran negara lebih kompleks daripada pengawasan terhadap penerimaan negara, karena pengawasannya tidak hanya dilakukan dalam waktu sedang atau sesudah operasional pengeluaran tetapi juga dilakukan pada waktu sebelum diadak pengeluaran contohnya pengawasan yang dilakukan sebelum daiadakannya pengeluaran yaitu berada dalam tahap perencanaan pengangganggran terhadap Daftar Usulan Proyek DUP dan Daftar Usulan Kegiatan DUK, pengawasan ini dilakukan langsung oleh atasan.

G. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Metode penelitian normatif disebut juga sebagai penelitian doktrinal doctrinal research yaitu suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis di dalam buku law as it is written in the book, maupun hukum yang diputus oleh hakim melalui proses pengadilan law it is decided by the judge through judicial process. 22 1. Bahan hukum primer, berupa peraturan perundang-undangan yang mengikat dan ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Bahan hukum primer dalam tulisan ini diantaranya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, peraturan perundang-undangan lain. Data yang disajikan dalam skripsi ini diambil dari data sekunder, antara lain : 2. Bahan hukum sekunder, semua dokumen yang merupakan informasi, atau kajian yang berkaitan dengan kementerian negara, seperti: seminar-seminar, jurnal-jurnal 22 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2006, hlm 118 Universitas Sumatera Utara hukum, majalah-majalah, koran-koran, karya tulis ilmiah, dan beberapa sumber dari internet yang berkaitan dengan persoalan di atas. 3. Bahan hukum tersier, semua dokumen yang berisi konsep-konsep dan keterangan yang mendukung bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti: kamus, ensiklopedia dan lain-lain. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan library research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau bahan yang disebut dengan data sekunder. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini antara lain berasal dari buku- buku baik koleksi pribadi maupun dari perpustakaan, artikel-artikel baik yang diambil dari media cetak maupun elektronik, dokumen-dokumen pemerintah, termasuk peraturan perundang-undangan.

H. Sistematika Penulisan

Untuk menghasilkan karya ilmiah yang baik, maka pembahasannya diuraikan secara sistematis dan diperlukan suatu sistematika penulisan yang teratur. Dimana penulis membagi menjadi bab per bab dan masing-masing bab ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I : Bab ini merupakan bab pendahuluan. Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengertian keuangan daerah, ruang lingkup keuangan daerah dan tujuan keuangan daerah Universitas Sumatera Utara Bab III: Dalam bab ini akan dibahas mengenai tinjauan umum pengawasan keuangan daerah mengenai tentang pengertian pengawan keuangan daerah, jenis-jenis pengawasan keuangan daerah dan ruang lingkup pengawasan keuangan Bab IV: Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengawasan keuangan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah pembahasan mengenai mekanisme pengawasan intern dan ekstern tindak lanjut atas pengawasan keuangan daerah dan implikasi pengawasan keuangan daerah terhadap penguatan otonomi daerah Bab V : Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran mengenai pembahasan yang telah dikemukakan. Universitas Sumatera Utara BAB II PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN TUJUAN KEUANGAN DAERAH

A. Pengertian Keuangan Daerah

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Otonomi Daerah Pada Kabupaten Tapanuli Selatan Ditinjau Dari Undang-Undang No. 32 Tahun 2004.

8 98 97

KAJIAN YURIDIS FUNGSI PELAYANAN KECAMATAN SEBAGAI BAGIAN DARI PEMERINTAHAN DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

0 3 16

KEWENANGAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANGSIDEMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH.

0 0 12

KEWENANGAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANGSIDEMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH.

0 0 17

PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH (STUDI PERBANDINGAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1999 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH).

0 0 13

MEKANISME EKSEKUTIF REVIEW PERATURAN DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH.

0 1 21

KEWENANGAN DPRD DALAM PEMBERHENTIAN KEPALA DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1999 DAN UNDANG- UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH.

0 0 6

KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH.

0 0 10

Memahami Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

0 2 8

TUGAS DAN WEWENANG KEPALA DAERAH DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 JO. UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH -

0 0 67