Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

60 Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan. 3. Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 274 dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa cetakan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Sukardi 2014: 47 mengkategorikan dokumen menjadi dua jenis, yaitu dokumen resmi dan dokumen tidak resmi. Dokumen-dokumen yang digunakan sebagai data pada penelitian ini adalah dokumen tidak resmi antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajran mata pelajaran SBK, silabus SBK, hasil pengamatan guru, catatan harian, dan video. Dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk mengetahui perkembangan kecerdasan musikal siswa dalam Pembelajaran SBK menggunakan alat musik angklung. Peneliti menganalisis dokumen-dokumen tersebut untuk mengetahui kecerdasan musikal siswa dan melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono 2012: 148 instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Fenomena sosial yang diamati pada penelitian tindakan ini yaitu kecerdasan musikal. Sesuai dengan teknik pengumpulan yang digunakan, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi yang didapat dari tes penampilan kecerdasan musikal dan pedoman wawancara. 61 1. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data yang diinginkan. Ada dua jenis observasi yaitu, observasi non sistematis dan observasi sistematis. Penelitian ini menggunakan observasi sistematis. Observasi sistematis adalah observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman. Kecerdasan musikal yang diukur dalam penelitian ini merupakan bagian dari aspek keterampilan atau psikomotor sehingga bentuk tes yang paling tepat dalam penilaian penguasaan kompetensi psikomor yang dimiliki peserta didik adalah tes perbuatan atau tes penampilan Performence Assesment. Wina Sanjaya 2008: 240 mengatakan bahwa tes perbuatan adalah tes dalam bentuk peragaan. Demikian pula menurut Abdul Majid 2011: 200 yang mengatakan bahwa Penilaian kinerja performence assesment merupakan penilaian dengan berbagai macam tugas dan situasi dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan, serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks. Maka, penilaian kerja juga dapat dikatakan tes penampilan performence test. Tes ini cocok digunakan untuk mengetahui kemampuan dan keterampilan peserta didik mengenai sesuatu. Peserta didik bertindak sesuai dengan apa yang diperintahkan. Tes penampilan pada dasarnya juga mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan atau informasi dalam tugas praktik. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman untuk melakukan observasi atau pengamatan guna memperoleh data kecerdasan musikal siswa 62 dalam pembelajaran SBK menggunakan alat musik angklung. Aspek-aspek yang diamati merupakan pengembangan 2 dari 7 kemampuan yang disebutkan oleh Paul Suparno 2004: 81 tentang ciri-ciri kecerdasan musikal yaitu kemampuan mengingat melodi musik dan kemampuan memainkan alat musik. Dalam mengembangakan kisi-kisi kemampuan memainkan alat musik peneliti menggunakan penilaian memainkan alat musik Assesment of Playing Instrument menurut Campbel dan Kassner 2010: 218 yang menyebutkan bahwa dalam melakukan penilaian memainkan alat musik dua diantaranya diukur dengan 1 cara memegang dan membunyikan alat musik sehingga menghasilkan suara yang berkualitas dan 2 kemampuan membaca ritme dengan benar. Adapun kisi-kisi lembar observasi kecerdasan musikal siswa dalam pembelejaran SBK menggunakan alat musik angklung, sebagai berikut. Tabel 3. Kisi-kisi lembar observasi kecerdasan musikal No. Aspek Indikator Jumlah Butir Nomor Butir 1 Kemampuan mengingat melodi musik. a. Menyanyikan kembali suatu melodi terkait dengan nada. b. Menyanyikan kembali suatu melodi terkait dengan irama. 2 1,2 2 Kemampuan memainkan alat musik.Angklung a. Posisi memegang angklung. b. Teknik memainkan angklung. c. Memainkan angklung terkait dengan nada. d. Memainkan angklung terkait dengan irama. 4 3,4,5,6 63 Validitas merupakan kesesuaian data yang dikumpulkan oleh instrumen dengan data yang sebenarnya Sugiyono, 2012: 172. Secara umum, validitas dibagi menjadi dua macam yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal terdiri dari validitas konstrak construct validity dan validitas isi content validity. Instrumen dalam penelitian tindakan ini termasuk dalam instrumen tes penampilan performence test, sehingga validitas yang diggunakan adalah validitas internal yaitu validitas isi. Validitas isi ditentukan atas dasar pertimbangan judgement dari para pakar atau ahli. Dalam penelitian ini, validitas isi yang dilakukan melalui kajian terhadap isi butir-butir pedoman observasi tes penampilan kecerdasan musikal siswa dengan analisis rasional. Validasi instrumen dilakukan dengan cara mengkonsultasikannya dengan Dosen Pembimbing Skripsi DPS dan Rina Wulandari M. Pd selaku dosen yang ahli di bidang seni musik. 2. Pedoman wawancara Pedoman yang digunakan peneliti adalah pedoman wawancara tidak terstruktur. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan. Wawancara tidak terstruktur atau terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang responden. Adapun pertanyaan untuk guru secara umum mengenai proses pembelajaran SBK serta perkembangan kecerdasan musikal siswa sedangkan pertanyaan yang diajukan kepada siswa secara umum tentang respon siswa terhadap proses pembelajaran serta perkembangan kecerdasan musikal siswa dari sudut pandang siswa sendiri. 64

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 31 348

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI WATES 01 SEMARANG

0 5 257

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI NGALIYAN 01 SEMARANG

2 30 210

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Pkn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bentangan Tahun

0 2 16

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Pkn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bentangan Tahun

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMAINKAN ALAT MUSIK MELODIS MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM PADA PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN (SBK) SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BATURETNO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 25

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA KELAS IVB SD NEGERI PANGGANG SEDAYU BANTUL.

0 3 310

PENINGKATAN KECERDASAN INTERPERSONAL MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KENARAN 2 PRAMBANAN.

0 0 88

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGURANGAN PADA PECAHAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG PECAHAN SISWA KELAS IVB SD NEGERI BANGIREJO 1YOGYAKARTA.

0 9 167

SBK putri Alat Musik Tradisional

0 3 9