Optimasi Bobot Pembelajaran dengan Algoritma Genetika Penentuan Output Jaringan Defuzzifikasi Uji Kesesuaian Model Diagram Alir Prosedur Pembentukan Model

53

4. Menentukan Nilai Pusat dan Jarak

Data yang telah difuzzifikasi kemudian dilakukan suatu pengelompokkan menggunakan metode K-Means clustering. Dengan menggunakan metode K- Means clustering diperoleh nilai pusat dari masing-masing kelompok. Sedangkan untuk nilai jarak dihitung menggunakan rumus Euclidean. Banyak kluster menunjukkan banyaknya neuron pada lapisan tersembunyi pada model FRBFNN.

5. Menentukan Jaringan yang Optimum

Menentukan jaringan yang optimum dilakukan dengan menentukan banyak neuron tersembunyi dan eliminasi input yang akan membentuk subuah model terbaik. Model terbaik ditentukan dengan cara trial and error terhadap beberapa macam arsitektur yang mungkin dengan menggunakan fungsi aktivasi gaussian. Penentuan model terbaik juga dilakukan dengan memperhatikan nilai MAPE dan MSE terkecil. Nilai MAPE dan MAPE dihitung berdasarkan persamaan pada subbab 2.2.5. Metode Global Ridge-Regression digunakan untuk mencari nilai- nilai bobot yang optimum seperti pada subbab 3.1.2.

6. Optimasi Bobot Pembelajaran dengan Algoritma Genetika

Model FRBFNN terbaik menghasilkan bobot output dan bias yang dapat digunakan untuk proses prediksi periode selanjutnya. Bobot yang diperoleh akan dilakukan optimasi menggunakan algoritma genetika. Otimasi ini bertujuan untuk memperoleh bobot yang meminimumkan nilai error. Proses optimasi bobot pembelajaran FRBFNN ditunjukkan pada Gambar 2.5.1. 54

7. Penentuan Output Jaringan

Proses penentuan output jaringan menggunakan struktur jaringan terbaik yang diperoleh dari pengujian data training dan data testing. Output jaringan yang dihasilkan masih dalam bentuk fuzzy seperti pada persamaan 3.2.2

8. Defuzzifikasi

Defuzzifikasi bertujuan mengubah output jaringan yang bernilai fuzzy menjadi nilai crisp berdasarkan fungsi keanggotaan yang telah ditentukan. Metode defuzzifikasi yang digunakan pada skripsi ini adalah Largest of Maximum Defuzzifier subbab 2.3.5. Solusi crisp dari metode ini diperoleh dengan mengambil nilai terbesar dari domain yang memiliki derajat keanggotaan maksimum.

9. Uji Kesesuaian Model

Model dianggap baik jika residual dari hasil pembelajaran data training bersifat acak yang artinya proses white noise terpenuhi. Pengecekan ini dapat dilihat dari plot ACF dan PACF residual yang dihasilkan. Model yang sudah white noise ditunjukkan dengan tidak adanya lag-lag pada ACF dan PACF yang melebihi garis signifikansi, sehingga nilai autokorelasi dan autokorelasi parsial tidak berbeda signifikan dari nol.

10. Diagram Alir Prosedur Pembentukan Model

Berdasarkan prosedur pemodelan FRBFNN dengan optimasi algoritma genetika yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dibuat bagian diagram alir seperti pada pada Gambar 3.3.1 berikut. 55 Gambar 3.3.1 Prosedur Pembentukan Model FRBFNN dengan Optimasi Algoritma Genetika Penentuan Input Pembagian Data Fuzzifikasi Mulai Tidak Menentukan Nilai Pusat dan Jarak Pembelajaran FRBFFN Defuzzifikasi Menentukan Jaringan Optimum Jaringan Optimum Optimasi Bobot dengan Algoritma Genetika Ya Selesai Model FRBFNN Terbaik Hasil Peramalan Uji Kesesuaian Model Uji Kesesuaian 56

D. Aplikasi Model Fuzzy Radial Basis Function Neural Network FRBFNN