Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

59 orientasi politik siswa berdasarkan pelaksanaan pendidikan politik yang dilakukan di SD Masjid Syuhada. 2. Dua orang Guru Sekolah Dasar Masjid Syuhada yang terdiri dari satu orang guru kelas tiga dan satu orang guru kelas empat. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan guru tersebut adalah: 1 guru yang mengampu mata pelajaran yang memuat pendidikan politik seperti pendidikan kewarganegaraan, 2 guru yang memegang kewenangan tertentu pada kebijakan sekolah, 3 guru yang bersangkutan bersedia untuk dijadikan subjek penelitian. Pemilihan guru kelas tiga dan empat sebagai subjek penelitian ini dikarenakan guru kelas tiga pada pembelajaran semester kedua sedang mengampu materi mengenai harga diri dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan serta guru kelas empat sedang mengampu materi mengenai sistem pemerintahan tingkat pusat dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaran. Kedua materi yang diajarkan pada kelas tiga dan empat di semester kedua sesuai dengan waktu penelitian dan berhubungan proses pelaksanaan pendidikan politik. 3. Kepala Sekolah Dasar Masjid Syuhada sebagai pemegang wewenang kebijakan sekolah. Pertimbangan dalam menentukan kepala sekolah sebagai subjek penelitian adalah karena dengan penjelasan dari kepala sekolah peneliti dapat mengetahui pelaksanaan pendidikan politik yang dilakukan melalui kebijakan yang dicanangkan.

D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 60 1. Observasi Observasi yang dilakukan dengan peneliti hanya berperan sebagai pengamat. Peneliti sebagai pengamat tidak melakukan peran serta, tetapi melakukan fungsi pengamatan Tohirin, 2012: 62. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengamati pelaksanaan pendidikan politik di SD Masjid Syuhada dengan siswa, guru dan kepala sekolah sebagai objek penelitian. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2005: 186. Pewawancara dalam penelitian ini adalah peneliti, sedangkan terwawancara dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan kepala sekolah SD Masjid Syuhada. Wawancara dalaam penelitian ini adalah wawancara semiterstruktur yang lebih dapat mengembangkan pertanyaan dibandingkan dengan wawancara tersrtuktur. Wawancara semiterstruktur memungkinkan untuk menanyakan dan mengonfirmasi hal-hal yang bersifat lebih mendalam terkait sikap dan orientasi politik kepada siswa dan pelaksanaan pendidikan yang dilakukan oleh guru sebagai praktisi lapangan dan kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan. 3. Pengumpulan Dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2016: 329. Dokumen yang dikumpulkan dalam penelitian ini 61 berbentuk Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP, dokumen pembelajaran, dan data-data lainnya yang menunjang kebutuhan penelitian. Penelitian kualitatif menempatkan peneliti sebagai instrumen penelitian atau alat pengumpul utama. Peneliti kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya Sugiyono. 2016: 306. Manusia atau peneliti sebagai instrumen utama penelitian perlu menggunakan alat bantu penelitian yang berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi sebagai berikut. 1. Pedoman Observasi Pedoman observasi digunakan untuk mempermudah proses pengamatan dan membuatnya lebih terstruktur. Peneliti akan melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan proses pelaksanaan kebijakan sekolah yang terkait dengan pendidikan politik untuk siswa di SD Masjid Syuhada. Berikut adalah kisi-kisi observasi dalam penelitian ini. Tabel 5. Kisi-kisi Observasi Variabel Sub Variabel Indikator Pendidikan Politik di Sekolah Dasar Pendidikan politik dilaksanakan di dalam kelas a. Pemberian materi pembelajaran PKn sesuai dengan kurikulum yang berlaku b. Mempunyai kebiasaan khusus pembentukan karakter dalam pembelajaran seperti jadwal 62 piket, struktur kelas, berdoa sebelum dan sesudah, dll c. Pencerdasan pendidikan politik yang dilakukan oleh guru melalui pembelajaran Pendidikan politik dilaksanakan di luar kelas a. Penerapan peraturan khusus di lingkungan sekolah yang multikultural b. Kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah dasar 2. Pedoman Wawancara Pendoman wawancara digunakan agar proses wawancara lebih, terstruktur, sistematis, dan akurat sehingga akan mendapatkan data yang mendalam terkait pelaksanaan pendidikan politik. Pedoman wawancara dibuat untuk melakukan wawancara terhadap siswa, guru, dan kepala sekolah SD Masjid Syuhada. Berikut adalah kisi-kisi wawancara dalam penelitian ini. Tabel 6. Kisi-kisi Wawancara Variabel Sub Variabel Indikator Pendidikan Politik di Sekolah Dasar Pendidikan politik dilaksanakan di dalam kelas a.Pemberian materi pembelajaran PKn sesuai dengan kurikulum yang berlaku b.Mempunyai kebiasaan khusus pembentukan karakter dalam pembelajaran seperti jadwal piket, struktur kelas, berdoa sebelum dan sesudah. c.Pencerdasan pendidikan politik yang dilakukan oleh guru melalui pembelajaran Pendidikan politik dilaksanakan di luar kelas a.Penerapan peraturan khusus di lingkungan sekolah yang multikultural b.Kegiatan ekstrakulikuler 63 yang ada di sekolah dasar 3. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dokumen ataupun rekaman kegiatan-kegiatan di SD Masjid Syuhada yang terkait dengan pelaksanaan pendidikan politik. Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan perencanaan pembelajaran yang berupa RPP, dokumen pembelajaran, dan data-data lain yang dibutuhkan ataupun mendokumentasikan kegiatan-kegiatan di SD Masjid Syuhada yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan politik menggunakan kamera, handycam, ataupun tape recorder.

E. Keabsahan Data