14
terutama dalam menunjang pencanangan Denpasar Kota Layak Anak KLA. Namun demikian, mengingat fenomena sosial terkait anak
selalu mengalami perubahan, maka data yang ada dalam buku ini perlu di up date sehingga data yang ada di dalamnya selalu data yang
terbaru. Data ini selanjutnya akan dipakai pedoman untuk menyusun program-program berikutnya. Oleh karena itu, penyusunan Profil
Anak Kota Denpasar penting dilakukan secara kontinu guna memperoleh data yang selalu up to date.
Jika suatu programkegiatan pembangunan dibuat tanpa dilandasi oleh data kongkrit dan terbaru, maka ada kecenderungan
hasil yang diperoleh tidak maksimal karena bisa jadi antara permasalahan yang ada dengan program yang dilaksanakan menjadi
tidak nyambung sehingga program yang dibuat menjadi mubasir.Oleh karena itu keberadaan data yang terbaru sebagai pondasi dalam
menyusun kebijakanprogram
dan kegiatan
menjadi sangat
penting.Untuk mempermudah mengidentifikasi isu-isu yang terkait dengan anak, maka data anak dirangkum secara konprehensif dalam
buku Profil anak Kota Denpasar.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan buku Profil Anak Kota Denpasaradalah untuk menyediakan data dan informasi yang akurat terkait dengan
persoalan anak di Kota Denpasar. Data yang ada di dalam buku ini dapat dipakai sebagai dasar untuk menyusun kegiatan terkait dengan
pencanangan Denpasar sebagai kota layak anak. Secara keseluruhan buku ini memuat hak-hak anak yangterdiri dari lima 5 klaster yakni.
a. Hak-hak Sipil dan Kebebasan
b. Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
c. Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan
d. Pendidikan, Pemanfaatan Waktu luang dan Kegiatan
Budaya
15
e. Upaya-upaya Perlindungan Khusus bagi Anak
1.3 Manfaat
Seperti telah disinggung di atas bahwa dalam menyusun suatu kebijakanprogramkegiatan pembangunan keberadaan data menjadi
hal yang sangat penting guna mendapatkan hasil pembangunan yang tepat sasaran. Oleh karena itu,tersusunnya buku profil anak Kota
Denpasar diharapkan dapat bermanfaat bagi pembangunan Kota Denpasar secara umum dan khususnya dalam mewujudkan kota layak
anak. Manfaat yang ini antara lain adalah sebagai: a.
Dasar dalam menyusun kebijakanprogramkegiatan pembangunan di Kota Denpasar khususnya pembangunan
kesejahteraan dan perlindungan anak b.
Bahan informasi untuk sarana diskusi dan analisis masalah dalam berbagai kegiatan pembangunan Kota Denpasar
yang akan dicanangkan sebagai kota layak anak. c.
Bahan informasi untuk melakukan pemantauan dan evaluasi tentang keberhasilan pembangunan khususnya
dalam kaitannya dengan pencanangan Denpasar sebagai kota layak anak.
d. Bahan masukan bagi para perencana terutama dalam
menyusun program yang berkaitan dengan pembangunan Kota Denpasar sebagai kota layak anak.
1.4 Jenis dan Sumber Data
Data yang dipublikasikan dalam buku profil anak Kota Denpasar ini adalah data kuantitatif yang selanjutnya dianalisis secara kualitatif.
Data ini sebagian besar diperoleh dari data sekunder. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber yang menyediakan data berkaitan
dengan anak. Sumber dimaksud antara lain adalah Badan Pusat
16
Statistik BPS,
Dinas Ketenagakerjaan,
Transmigrasi dan
Sosial,Disnakertransos, Dinas Kesehatan, Badan KBPP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pariwisata,Dinas Catatan Sipil,
Pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak P2TP2A, PKK, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM pemerhati
masalah anak, Kehakiman, Kejaksaan, Kepolisian dan lain-lain.
Data sekunder yang digali dari sumber-sumber ini adalah data yang berkaitan dengan lima cluster yaitu: 1 data mengenai Hak-
hak Sipil dan Kebebasan, 2 data mengenai Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif, 3 data tentang Kesehatan Dasar dan
Kesejahteraan, 4 data mengenai Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya dan 5 data yang berkaitan dengan
Upaya-upaya Perlindungan Khusus. Di samping data primer yang berkaitan dengan lima aspek ini, juga digali data primer yang
berhubungan dengan penulisan gambaran umum Kota Denpasar. Data primer yang digali dari lapangan melalui pencatatan berbagai
informasi yang diperoleh dari kasus-kasus yang berkaitan dengan masalah kesejahteraan dan perlindungan anak seperti kasus
pelecehan seksual, trafficking, faedofilia dan lain-lain. Kasus-kasus seperti ini dapat diperoleh melalui berbagai sumber seperti media
massa maupun dari hasil penelitian yang terkait dengan permasalahan anak. Semua data yang diperoleh disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuwensi yang selanjutnya dianalisis secara kualitatif.
1.5 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data