Jumlah Kelahiran Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan

64

4.3 Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan

Hidup sehat menjadi impian semua orang.Seseorang dinyatakan sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik dan mentalnya ada dalam keadaan baik, tetapi juga dilihat dari apakah orang tersebut dapat menerima dan diterima secara sosial oleh masyarakat di wilayah tempat tinggalnya. WHO Suwiyo, 2002: 490 merumuskan kesehatan sebagai a state of complete of physical, mental, social wellbeing and not merely the absence of desease or infirmity. Artinya, sehat itu adalah keadaan fisik, mental, dan sosial seseorang secara utuh ada dalam kondisi baik dan tidak sekadar bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Secara khusus dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan dinyatakan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar peranannya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka mengimbangi makin ketatnya persaingan bebas pada era global ini. Oleh karena itu, pembangunan kesehatan sudah menjadi prioritas bagi semua daerah untuk dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum. Guna mengetahui kesehatan dasar dan kesejahteraan anak di Kota Denpasar ada beberapa indikator yang dipakai sebagai tolok ukur sebagai berikut.

4.3.1 Jumlah Kelahiran

Dalam pencatatan data kependudukan, pertambahan penduduk terjadi melalui adanya mobilitas penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain, pertambahan penduduk juga terjadi melalui adanya kelahiran bayi.Kelahiran merupakan pertambahan penduduk, yang 65 wajib dicatat dalam kartu keluarga maupun Kantor Catatan Sipil untuk mendapatkan akte lahir. Dalam siklus kehidupan manusia, kelahiran merupakan fase awal dari sebuah kehidupan, manusia yang baru lahir disebut sebagai bayi berumur 0 tahun pada saat kelahiran. Yang kemudian akan mendapatkan identitas baru sebagai manusia yang dilegalisasi melalui pencatatan pada akte kelahiran, yaitu pemberian nama, tanggal lahir dan semua identitas lain yang melekat pada dirinya. Data tentang jumlah kelahiran di Kota Denpasar dapat dilihat pada table berikut: data untuk tahun 2014 belum dapat dihimpun Tabel 4.10 Jumlah Kelahiran di Kota Denpasar Tahun 2011- 2013 Tahun Lk Pr Jumlah 2011 7.719 7.515 15.234 2012 8.423 8.331 16.754 2013 9.546 8.846 18.392 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Denpasar, 2014 Tabel di atas menggambarkan dilihat dari perspektif gender, jumlah kelahiran bayi laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah bayi perempuan yang lahir pada tahun 2011 dan 2012 maupun 2013. Secara total jumlah bayi laki-laki dan perempuan terlihat terjadi peningkatan jumlah dari tahun 2011 ke tahun 2012 dan meningkat lagi ke tahun 2013. Terjadinya peningkatan jumlah kelahiran ini kemungkinan dipengaruhi oleh bertambahnya pasangan rumah tangga baru atau kelahiranoleh ibu yang sudah memiliki putra lebih dari 2 anak. Apabila kelahiran dari ibu yang sudah memiliki putra lebih dari 2 anak, maka perlu menjadikan perhatian apakah program KB berjalan dengan baik.Untuk mendapatkan jawaban yang pasti tentu memerlukan kajian lebih dalam lagi. 66 Jika dipersentasekan perbandingan jumlah kelahiran bayi laki-laki dan perempuan pada tahun 2011, 2012 dan 2013akan tampak seperti gambar berikut Gambar: 4.7 Persentase Kelahiran Menurut jenis Kelamin Di Kota Denpasar Tahun 2011, 2012 dan 2013 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Denpasar, 2013

4.3.2 Kematian Bayi dan Balita