102
salah satu penghambat siswa untuk melanjutkan kuliah. Disisi lain pada jenjang pendidikan SMK, menawarkan minat studi-minat studi
yang cukup banyak, seperti IT, Tata boga, Automotif, kelistrikan dan masih banyak minat studi yang lain, juga siswa lebih dipersiapkan
untuk masuk ke pasar kerja. Siswa lebih banyak memilih SMK, karena dengan memilih
sekolah “MK ereka aka di etak u tuk siap ersai g di du ia kerja sesuai dengan skill yang dimiliknya. Alasan lain karena di jenjang
pendidikan SMK siswa dapat mengasah dan mengembangkan bakat serta kemampuannya di milikinya, sehingga bisa langsung siap di dunia
kerja. Dilihat secara kewilayahan untuk Kota Denpasar, untuk tahun
20132014 terjadi peningkatan jumlah siswa melanjutkan dibanding tahun 20122013, dengan peningkatan sebesar 3,85.
Mencermati table di atas dilihat dari perspektif gender untuk tahun 20132014 kecuali di kecamatan Denpasar Timur, di tiga
kecamatan yang lain tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara siswa laki-laki dan perempuan yang melanjutkan ke jenjang
pendidikan SMK. Ke depan yang perlu dipikirkan oleh para pengampu kebijakan dan para pendidik adalah membekali anak-anak dengan skill-
skil tertentu sesuai dengan yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Dengan demikian akan dapat mengurangi pengangguran intelektual di daerah
perkotaan.
4.4.7 Jumlah Sekolah
Dalam tataran pendidikan ada lima indicator mutu yang perlu diperhatikan yang meliputi mutu masukan, proses, SDM, fasilitas dan
biaya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Denpasar.. Fasilitas pendidikan yang memadaiakan mendukung keberhasilan
pendidikan. Fasilitas pendidikan seperti kondisi ruang kelas; fasilitas
103
sekolah Perpustakaan, laboratorium, lapangan olah raga, UKS dan fasilitas lain; juga anggaran yang disediakan bagi pendidikan.
Selama ini pemerintah sudah berusaha memperjuangkan peningkatan anggaran pendidikan hingga 20 seharusnya tidak ada
alasan lagi untuk mengatakan kurangnya anggaran untuk menyediakan fasilitas pendidikan. Lebih-lebih di kota Denpasar yang wilayahnya
berada pada lingkaran Ibu kota provinsi seharusnya fasilitas pendidikan yang ada sudah memadai.
Secara formal penjenjangan pendidikan di Indonesia diawali dari Taman Kanak-Kanak, kemudian SD, SMPsederajat, dan
SMAsederajat. Tabel berikut menunjukkan jumlah sekolah yang ada di Kota Denpasar.
Tabel 4.34 Jumlah Sekolah di Kota DenpasarTahun 20122013
20122013 TK
233 PAUD
279 TPA
24 SDSederajat
224 SLTPSederajat
62 SLTASederajat
33
Sumber: Profil Pendidikan Kota Denpasar
Mencermati tabel di atas, untuk tahun ajaran 20122013 tercatat jumlah sekolah pada jenjang pendidikan non formal yaitu
PAUD adalah terbanyak yaitu sebesar 279. Apabila dihubungkan dengan jumlah anak yang mengikuti PAUD, yang tercatat jumlahnya
sebesar 21.622 orang anak 11.104 anak laki-laki dan 10.518 anak perempuan, dapat gambarkan satu PAUD menampung sekitar 77
anak. Dengan asumsi satu kelas ideal terisi 20 anak, maka satu PAUD memiliki empat 4 kelas. Akan tetapi tidak semua PAUD memiliki
daya tampung yang cukup besar. Sehingga masih dibutuhkan pembentukan PAUD yang tersebar di semua kecamatan maupun desa
sehingga dapat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
104
Tempat Penitipan Anak TPA yang ada di kota Denpasar tercatat sebanyak 24 buah. Dengan semakin maraknya ibu-ibu rumah
tangga yang masuk ke pasar kerja, akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah TPA. Kondisi menitipkan anak di tempat
pengasuhan ataupun TPA, dipicu oleh sulitnya mencari tenaga kerja sebagai pengasuh anak di rumah tangga. Alasan yang tidak kalah
pentingnya adalah semakin tingginya kesadaran orang tua untuk memberikan kecerdasan, baik kecerdasan intelektual, emosional, dan
spiriitual bagi anak-anaknya sejak usia dini. Dewasa ini juga banyak terlihat sekolah PAUD yang multi fungsi yaitu sekaligus menawarkan
jasa penitipan anak selama orang tuanya bekerja seperti halnya TPA, tetapi pagi hari PAUD melakukan fungsi pendidikan dini.
Jenjang pendidikan formal dari SD sampai pendidikan atas yang ada di Kota Denpasar dapat digambarkan seperti pada tabel di atas.
Jenjang Sekolah Dasar SD dan sederajat mendominasi jumlah yaitu sebesar 224 buah, sedangkan jenjang SLTA dan sederajat tercatat
jumlah yang paling sedikit yaitu 33 buah. Dengan semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan, maka jumlah
sekolah dengan jenjang pendidikan yang semakin tinggi SLTP, SLTA maupun pendidikan tinggi dirasakan sangat kurang atau belum dapat
menampung seluruh siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Untuk itu diperlukan peran serta yang
lebih besar dari pemerintah maupun swasta yang bergerak di bidang pembangunan pendidikan.
4.4.8 Kegiatan Budaya