Pengertian Kesejahteraan Anak Pengertian Perlindungan Anak

21 ini tetap mengacu pada definisi yang tertera dalam UU 352014 tentang Perlindungan anak. Sejak diundangkannya UU ini, maka selama ini dalam penanganan kasus-kasus anak pengertian anak yang dipakai mengacu pada UU No. 352014 tentang Perlindungan Anak. Definisi terakhir ini sesuai dengan difinisi yang digunakan dalam Konvensi Hak Anak PBB. Dala Pasal Ko e si Hak A ak dise utka ah a ya g di aksud anak dalam Konvensi ini adalah setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun, kecuali berdasarkan undang-undang yang berlaku bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal. Seperti telah disinggung di atas, dalam pembuatan Profil Anak ini, difinisi yang digunakan mengacu pada difinisi anak menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 yang saat ini telah berubah menjadi UU No. 35 tahun 2014 tentang perlindungan Anak. Dengan menggunakan acuan ini, maka nantinya jika ada isu-isu yang terkait dengan anak, akan lebih mudah dalam penanganannya, dan perlindungan terhadap anak juga semakin terjamin karena sudah ada payung hukum yang pasti.

2.1.2 Pengertian Kesejahteraan Anak

Pengertian mengenai kesejahteraan anak diambil dari UU. No. 41979 tentang kesejahteraan anak. Dalam UU ini yang dimaksudkan dengan kesejahteraan anak adalah suatu tata kehidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar, baik secara jasmani, rohani, mental dan sosial untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas. Dari definisi ini tergambar bahwa untuk mencapai kesejahteraan anak deiperlukan berbagai upaya konprehensif baik menyangkut kehidupan ekonomi, kesehatan, sosial maupun budaya. Dengan demikian, anak sebagai generasi penerus bangsa diharapkan 22 dapat tumbuh kembang secara wajar dan dapat terhindar dari berbagai ancaman dalam menjalani kehidupannya. Hal ini pada gilirannya akan dapat menciptakan kualitas sumberdaya manusia yang berkualitas dan berguna bagi pembangunan bangsa Indonesia umumnya dan pembangunan Kota Denpasar khususnya.

2.1.3 Pengertian Perlindungan Anak

Di era globalisasi seperti saat ini upaya perlindungan anak mutlak diperlukan, hal ini mengingat anak merupakan individu yang rentan terhadap perilaku kekerasan baik dalam rumah tangga maupun di luar rumah. Dalam posisi yang berada dalam situasi ketergantungan pada orang lain terutama pada orang dewasa, maka anak seringkali menjadi korban kekerasan baik fisik maupun psikis. Kondisi ini menyebabkan sering terjadinya kasus-kasus kekerasan dan penyalahgunaan hak-hak anak. Hal ini terbukti belakangan ini nampak semakin marak terjadi kasus kekerasan terhadap anak baik dilingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat luas. Untuk menghindari kesalahpahaman tentang pengertian dari perlindungan anak, maka dalam konteks ini penting disampaikan definisi mengenai perlindungan anak. Seperti tercantum dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 pada pasal 1 angka 2 yang dimaksudkan dengan perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perli du ga dari kekerasa da diskri i asi . Definisi konsep di atas menggambarkan bahwa masyarakat diharapkan dapat melakukan berbagai upaya untuk melindungi anak dari berbagai ancaman dan perlakuan diskriminasi sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan dapat menjadi generasi penerus yang handal. Dengan adanya upaya perlindungan 23 yang maksimal, mereka akan dapat menjalankan aktivitasnya sesuai dengan usianya dan kasus-kasus kekerasan terhadap anak dapat ditekan semaksimal mungkin.

2.2 Landasan Hukum 2. 2.1 Undang-Undang Perlindungan Anak