Ketidaksesuaian barang impor dengan dokumen impor Penagihan Biaya

commit to user 40 EDI terutama pada saat proses perbaikan system EDI ini, karena dapat menghambat jaringan on-line .

2. Kendala non teknis yaitu:

a. Ketidaksesuaian barang impor dengan dokumen impor

Ketidaksesuaian barng impor dengan dokumenya sering terjadi apabila barang impor sampai di pelabuhan importir sehingga mengakibatkan keterlambatan didalam penerimaan barang impor, hal ini disebabkan oleh beberapa factor. Factor tersebut antara lain karena kesalahan eksportir itu sendiri kurang teliti didalam pengepakan, penulisan rincian barang dalam dokumen, factor lain mungkin disebabkan barang hilang atau rusak dalam perjalanan karena pencurian, force majeur dll. Apalbila terjadi Ketidaksesuaian Barang Impor dengan Dokumen- dokumen impor, maka akan menghabiskan waktu, tenaga, dan biaya yang cukup banyak. Bahkan untuk mengurusnya kembali harus mendatangkan dari pihak eksportir.

b. Penagihan Biaya

Repair Container Kasusnya adalah kerusakan container saat diserahkan kepada depo container , setelah container di- stripping di gudang importir. Masalah Repair Container tersebut, dalam prakteknya sulit ditangani dan diselesaikan secara tuntas, Karena dalam pelaksanaannya melibatkan banyak pihak, sehingga persoalan Repair Container terlihat rumit. Pihak yang terlibat dalam tanggung jawab ini adalah EMKL, PT. Terminal Peti Kemas, commit to user 41 Perusahaan angkutan yang ditunjuk EMKL, Importir, Depot Container , Perusahaan Pelayaran selaku pemilik Container . EIR merupakan dokumen yang menerangkan secara detail kondisi fisik kontener supaya bisa diketahui oleh pemilik barang. Dokumen EIR hanya diterbitkan oleh pengelola depo penumpukan kontainer di luar pelabuhan. Hampir semua kontainer yang selesai dipakai untuk impor dikenakan biaya perbaikan oleh depo, padahal kerusakan kontainer tersebut belum tentu terjadi saat berada di tangan importir. Ongkos perbaikan kontainer yang ditagihkan bervariasi mulai sekitar Rp. l juta untuk kerusakan kecil hingga lebih dari Rp. 2 juta untuk kerusakan besar. Maka dari itu, perhitungan Repair Container tidak dapat diperkirakan jumlahnya, dikarenakan tidak adanya peraturan yang mematok jumlah biayan kerugian tersebut. Selain itu juga, tidak dapat dipastikan penyebab serta perkiraan yang menyebabkan kerusakan kontener tersebut, dikarenakan banyak kendala mulai dari awal pengiriman di laut sampai di tangan importir. commit to user 42

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Prosedur Impor Barang Bahan Baku Glucose Syrup Pada PT. Jasco

Logistics Semarang Studi Kasus PT. Tainesia Jaya Prosedur Impor Glukosa termasuk dalam kategori bahan pangan yang beresiko tinggi untuk diselewengkan oleh karena itu dokumen-dokumennya harus sesuai dengan keterangan dan jenis barang, sehingga Impor glukosa tersebut harus melalui pemeriksaan fisik oleh Bea Cukai di jalur merah.

4. Dokumen-Dokumen Yang Digunakan Dalam Impor Barang Bahan

Baku Glucose Syrup Oleh PT. Jasco Logistics Semarang Impor glukosa yang melewati Jalur Merah wajib dilengkapi dokumen diantaranya, Surat Kuasa Impor, Invoice dibedakan menjadi 3 macam : Proforma Invoice, Commercial Invoice, Consular Invoice , Packing List , Pemberitahuan Impor Barang PIB , Deliveri Order , Job Order , Surat Setoran Pabean Cukai dan Pajak SSPCP, Bill of Lading BL, Surat Badan POM RI , Surat Keterangan Jalan . Sementara dokumen yang digunakan sebagai pelengkap adalah SPJM dan SPPB, agar barang bisa dapat dikeluarkan, dan dikirim ketangan Importir.