Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan masukan serta pengkajian dalam penelititna ini pernah dilakukan oleh : a. Manu Purwhito 2002:30 meneliti tentang ”Beberapa faktor yang mempengaruhi ekspor ikna hias air laut PUSKUD ”minus” Jawa Timur ke Jepang”, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari hasil pengujian secara simultan diperoleh nilai F hitung F tabel yaitu 19,302 4,76 yang berarti ada pengaruh nyata antara pengaruh variabel bebas dan variabel terikat secara parsial. Untuk kurs Rupiah terhadap dollar X1 nilai t hitung t tabel yaitu 4,403 2,447 untuk GNP Singapura X2 nilai t hitung t tabel yaitu 3,419 2,447 untuk inflasi X3 nilai t hitung t tabel yaitu -2,504 2,447 hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. b. Andini 2003:90 dengan judul ”Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai ekspor kopi Indonesia ke Jerman”. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu secara simultan menunjukkan adanya hubungan yang nyata antara variabel bebas nilai tukar terhadap rupiah X1, harga rata-rata X2 dan volume produksi kopi X3 terhadap variabel terikat nilai ekspor kopi Indonesia Y. Ini dapat diketahui dari uji F hitung = 4.334 F tabel = 3.59. Sedangkan untuk secara parsial dari uji t yaitu untuk nilai dollar terhadap rupiah X1 sebesar t hitung 0.062 t tabel 2.201 harga rata-rata X2 sebesar t hitung 3.781 t tabel 2.201, volume ekspor kopi X3 sebesar t hitung 3.781 t tabel 2.201 untuk lebih meningkatkan ekspor kopi pemerintah harus giat mengadakan pameran atau promosi tentang produk kopi di Indonesia. c. Agustina 2004:58 dengan judul ”Analisis faktor-faktor mempengaruhi ekspor komoditi teh Jawa Timur ke Amerika Serikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan diperoleh F hitung = 38.770 F tabel = 3.48 sehingga variabel teh Jawa Timur X1, produk domestik bruto Amerika Serikat X2, harga teh intrenasional X3 nilai tukar dollar terhadap rupiah X4 berpengaruh nyata terhadap colume ekspor teh Jawa Timur ke Amerika Serikat Y. Sedangkan secara parsial untuk variabel produksi teh Jawa Timur X1 dipeoleh t hitung -3.703 t tabel -2.228, sehingga produksi teh Jawa Timur ke Amerika Serikat berpengaruh nyata dan negatif produk domestik bruto X2 diperoleh t hitung 2.626 t tabel 2.228 sehingga produk domestik bruto berpengaruh nyata terhadap volume ekspor teh Jawa Timur ke Amerika Serikat. Untuk variabel harga teh internasional X3 diperoleh t hitung 10.156 t tabel 2.228 sehingga harga ekspor teh berpengaruh nyata terhadap volume ekspor teh Jawa Timur ke Amerika Serikat. Untuk variabel nilai tukar dollar terhadap rupiah X4 diperoleh t hitung 5.156 t tabel 2.228 sehingga harga ekspor teh berpengaruh nyata terhadap volume ekspor teh Jawa Timur ke Amerika Serikat. d. Devi Arianingrum 2000:64 meneliti tentang : ”Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai udang ekspor di Jawa Timur ke Jepang”. Permasalah yang dibahas adalah apakah ada pengaruh harga ekspor negara pesaing, kurs dollar Amerika Serikat dan inflasi terhadap peningkatan nilai ekspor udang. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut bahwa secara simultan harga ekspor negara pesaing kurs dan inflasi berpengaruh secara nyata terhadap peningkatan nilai ekspor udang karena berdasarkan perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 6.59 sedangkan nilai F tabel sebesar 4.804 yang berarti F hitung lebih besar dari F tabel secara parsial dapat disimpulkan bahwa inflasi tidak berpengaruh secara nyata terhadap nilai ekspor udang, karena berdasarkan perhitungan hipotesis diperoleh t hitung sebedar -2.224 sedangkan t tabel sebedar -2.776 hal ini menunjukkan jika ada peningkatan tingkat inflasi maka terjadi penurunan nilai ekspor udang. e. Debby Ivana 2002:98 memberikan kajian tentang : ”Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekpor kayu olahan di Jawa Timur”. Permasalahan yang dibahas adalah apakah ada pengaruh antara volume produksi kayu olahan, kurs dollar Amerika Serikat terhadap rupiah, harga ekspor rata-rata dan investasi terhadap nilai kayu ekspor olahan di Jawa Timur. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa secara simultan volume produksi, kurs, harga dan infestasi berpengaruh secara nyata terhadap nilai ekspor kayu olehan di Jawa Timur. Karena berdasarkan perhitungan diperoleh nilai F hitung hasil penelitian sebedar 491.3462 sedangkan nilai F tabel sebesar 5.19 yang berarti F hitung lebih besar dari F tabel. Secara parsial dapat disimpulkan bahwa kurs dollar Amerika Serikat terhadap rupiah tidak berpengaruh secara meningkat terhadap nilai ekspor kayu olahan di Jawa Timur, karena berdasarkan perhitungan hipotesis diperoleh t hitung sebesar 0.2704 sedangkan t tabel sebesar 2.5706 dan juga infestasi tidak berpengaruh secara nyata terhadap nilai ekspor kayu olahan di Jawa Timru, karena berdasarkan perhitungan hipotesis diperoleh t hitung sebesar -0.2460 sedangkan t tabel sebesar -2.5076 hal ini menunjukkan minat investor baik domestik maupun asing dalam menanamkan modalnya di dalam negeri masih rendah. f. Budiman Hutabarat dan Bambang Sajaka, Jurnal 2001 ”Sub Sektor perikanan dan kehandalan ekspor tuna cakalang” hasil perikanan merupakan komoditas penghasil devisa terpenting selain hasil perkebunan dan kehutanan tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa hasil perikanan merupakan mata dagang ekspor andalan disektor non migas volume dan nilai ekspoenya dari tahun ke tahun meningkat terus menerus. Dalam upaya meningkatkan perolehan devisa dan sekaligus meningkatkan pendapatan petaninelayan dan memperoleh kesempatan kerja, pemerintah telah mencanangkan program peningkatan ekspor perikanan tahun 2003 PROTEKAN 2003. Namun seiring dengan arus liberalisasi dan globalisasi pasar dunia, persaingan dalam pasar ekspor produk perikanan semakin kuat. Hal ini berkaitan dengan penerapan teknologi penangkapan dan budidaya yang semakin berkembang. g. Sarweni Jurnal ”Pengarh pembangunan ekonomi terhadap ekspor non mogas Indonesia”. Perekonomian Indonesia tumbuh dengan pesat sejak pemerintah mendapat dukungan secara eksosif dari masuknya investasi asing, hal ini berakibat pada pergeseran struktur ekonomi Indonesia. Hal ini didasarkan atas permintaan domestik yang lebih tinggi dari pada kenaikan permintaan luar negeri, maka dapat kecenderungan komoditi akan memenuhi pasaran domestik. Hubungan ekspor dengan tingkat harga ekspor dalam jangka pendek menunjukkan hubungan positif dapat diartikan bahwa jangka pendek kenaikan harga di pasar internasional akan berdampak peningkatan jumlah ekspor terutama pada permintaan ekspor non migas di Indonesia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pergeseran sturktur ekomoni di Indonesia membawa dampak positif bagi perubahan ekspor komoditas non migas di Indonesia baik jangka pendek maupun jangka panjang. Temuan ini menunjukkan bahwa proses industrialisasi memiliki peran penting bagi peningkatan ekspor komoditas non migas di Indonesia. Bahwa proses industrialisasi memiliki peran penting bagi peningkatan ekspor komoditas non migas di Indonesia. 2.2. Landasan Teori 2.2.1.