2.2.1.2.Teori-Teori Yang Mendasar Perdagangan Internasional
Teori perdagangan internasional membantu menjelaskan arah serta komposisi perdagangan antara beberapa negaran serta bagaimana efeknya
terhadap struktur perekonomian suatu negara. Disamping itu teori perdagangan internasional juga dapat menunjukkan adanya keuntungan yang timbul adanya
perdagangan internasional gains from trade Nopirin, 1994:200
2.2.1.2.1. Kemanfaatan Absolut Absolute Advantage : Adam Smith
Teori ini lebih mendasarkan pada besaran variabel riil bukan moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni pure theory perdagangan
internasional. Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya nilai sesuatu barang diukur dengan banyaknya tenaga
kerja yang dipergunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut labour theory of value
Teori nilai tenaga kerja ini sifatnya sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa tenaga kerja itu sifatnya homogen serta merupakan satu-satunya
faktor produks. Dalam kenyataannya bahwa tenaga kerja tidak terbatas. Namun teori itu memiliki dua manfaat : pertama, memungkinkan kita dengan secara
sederhana menjelaskan tentang spesialisasi dan keuntungan dari pertukaran. Kedua, meskipun pada teori-teori berikutnya theory modern kita tidak
menggunakan teori nilai tenaga kerja namun prinsip teori ini tetap tidak bisa ditinggalkan tetap berlaku. Dikatakan absolut advantage karena masing-masing
negara dapat menghasilkan suatu macam dengan biaya diukur dengna tenaga kerja yang secara absolute lebih rendah dari pada negara lain. Nopirin,
1995:201
2.2.1.2.2. Kemanfaatan Relatif Comparative Advantage : J.S Mill
Teori ini menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki comparative disadvantage,
yaitu suatu barang yang dapat menghasilkan dengan murah dan mengimpor barang kalau yang dihasilkan sendiri memakan ongkos besar.
Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi suatu barang,
makin mahal barang tersebut. Apabila nilai tukar dalam perdagangan itu sama dengan harga di dalam
negeri salah satu negara, maka keuntungan karena perdagangan gains from trade tersebut hanya ada pada satu negara saja.
Dengan demikian maka teori comparative advantage dapat menerangkan berapa nilai tukar dan berapa keuntungan karena pertukaran di mana kedua hal ini
tidak dapat diterangkan oleh teori absolute advantage. Nopirin, 1995:205-208
2.2.1.2.3. Biaya Relatif Comparative Cost : David Ricardo