Deskripsi Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

merupakan daerah yang sedang berkembang. Aliran sungai berasal dari sungai Bengawan Solo dan sungai Madura. c. Golongan III Merupakan daerah pegunungan kapur selatan, yang berada di sepanjang pantai Jawa Timur, mulai dari Kabupaten Pacitan sampai dengan Kabupaten Malang dan sebagian Kabupaten Lumajang. Daerah ini tingkat kesuburan yang kurang sehingga belum cukup berkembang dan terjangkau oleh sebagian kecil aliran sungai Berantas, sungai Grindilu, serta sungai Pakis Baru. d. Golongan IV Merupakan daerah kepulauan dan Propinsi Jawa Timur terdapat ±63 pulau. Sebagian dari pulau-pulau tersebut ada yang masih belum terjangkau dengan lancar oleh sarana transportasi dan komunikasi, akan tetapi sebagian lainnya ada yang sudah berkembang.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1. Perkembangan Ekspor Ikan Tuna di Jawa Timur ke Jepang

Perkembangan Ekspor ikan tuna di Jawa Timur ke Jepang dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2006 mengalami kenaikan dan penurunan yang beragam. Tabel 1 : Perkembangan Ekspor Ikan Tuna US di Jawa Timur ke Jepang Periode Tahun 1992-2006 Tahun Nilai ekspor Perkembangan US 1992 4.166.048,86 _ 1993 7.199.384,76 72,81 1994 3.431.699,97 -52,33 1995 3.055.210,04 -10,97 1996 3.055.210,04 0,00 1997 1.248.284,86 -59,14 1998 3.376.197,34 170,47 1999 457.373,99 -86,45 2000 1.196.861,10 161,68 2001 1.979.439,60 65,39 2002 16.632.493,46 740,26 2003 18.055.087,77 8,55 2004 33.272.306,03 84,28 2005 33.367.607,40 0,29 2006 33.379.625,66 0,04 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur Dalam tabel 1 dapat diketahui bahwa perkembangan ekspor ikan tuna di Jawa Timur ke Jepang dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2006 mengalami perubahan terus-menerus, dari tabel diatas diketahui kenaikan ekspor terbesar pada tahun 2006 sebesar 33.379.625,66 US dan terendah pada tahun 1999 sebesar 457.373,99 US . perkembangan ekspor ikan tuna di Jawa Timur ke Jepang pada tahun 2002 mengalami kenaikan tertinggi 740,26 sebesar 16.632.493,46 US , dari tahun sebelumnya yang semula sebesar 1.979.439,60 US . sedangkan penurunan ekspor ikan tuna di Jawa Timur ke Jepang terendah 0 sebesar 3.055.210,04 US , terjadi pada tahun 1996 dari tahun sebelumnya sebesar 3.055.210,04 US .

4.2.2. Perkembangan Kurs Dollar Amerika Serikat di Indonesia

Perkembangan Kurs Dollar Amerika Serikat di Indonesia dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2006 mengalami kenaikan dan penurunan yang beragam Tabel 2 : Perkembangan Kurs Dollar Amerika Serikat di Indonesia Periode Tahun 1992-2006 Tahun Kurs Dollar AS Perkembangan RUPIAH US 1992 2.062 _ 1993 2.110 2,33 1994 2.200 4,27 1995 2.308 4,91 1996 2.383 3,25 1997 4.650 95,13 1998 8.025 72,58 1999 7.100 -11,53 2000 9.595 35,14 2001 10.400 8,39 2002 8.940 -14,04 2003 8.465 -5,31 2004 9.290 9,75 2005 9.830 5,81 2006 9.020 -8,24 Sumber : Bank Indonesia Dalam tabel 2 dapat diketahui bahwa Kurs Dollar Amerika Serikat di Indonesia tertinggi sebesar Rp. 10.400 pada tahun 2001 dan terendah pada tahun 1992 sebesar Rp. 2.062, sedangkan perkembangan Kurs Dollar Amerika Serikat di Indonesia mengalami kenaikan tertinggi 95,13 diperoleh pada tahun 1997 sebesar Rp. 4.650 dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 2.383. sedangkan penurunan Kurs Dollar Amerika Serikat terendah -14,04 terjadi pada tahun 2002 sebesar Rp. 8.940 dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 10.400.

4.2.3. Perkembangan Inflasi di Jawa Timur Periode Tahun 1992-2006

Di negara-negara berkembang inflasi merupakan suatu kendala dalam melaksanakan pembangunan perekonomian suatu bangsa. Hal ini ditandai dengan melambungnya harga barang secara umum dan berkelanjutan boediono, 1998:161. Inflasi yang terjadi di Indonesia tiap tahunnya tidak terjadi secara konstan tetap tapi berubah-ubah tiap tahunnya. jika terjadi inflasi maka perekonomian akan terganggu. berdasarkan tabel 4 dapat diketahui inflasi tertinggi terjadi pada tahun 1992 dan tahun 1997 sebesar 1,70 dan terendah sebesar -1,10 pada tahun 1999. Sedangkan perkembangan inflasi mengalami kenaikan tertinggi 1,60 pada tahun 1997 sebesar 1,70 dari tahun sebelumnya sebesar 0,10. Sedangkan penurunan inflasi terendah -1,70 terjadi pada tahun 1999 sebesar -1,10 dari tahun sebelumnya sebesar 0,60. Tabel 3 : Perkembangan Perkembangan Inflasi di Jawa Timur Periode Tahun 1992-2006 Tahun Inflasi di Jepang Perkembangan 1992 1,70 _ 1993 1,30 -0,40 1994 0,70 -0,60 1995 -0,10 -0,80 1996 0,10 0,20 1997 1,70 1,60 1998 0,60 -1,10 1999 -1,10 -1,70 2000 -0,20 0,90 2001 1,20 1,40 2002 -0,30 -1,50 2003 -0,40 -0,10 2004 -0,20 0,20 2005 -0,40 -0,20 2006 0,40 0,80 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur

4.2.4. Perkembangan Gross Domestic Product di Jepang

perkembangan Gross Domestic Product di Jepang dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2006 mengalami kenaikan dan penurunan yang beragam. Dalam tabel 4 dapat diketahui bahwa pendapatan tertinggi terjadi pada tahun 2003 sebesar 4869,10 Millions US sedangkan perkembangan Gross Domestic Product di Jepang selama periode tahun 1992-2006 mengalami kenaikan tertinggi 4,99 pada tahun 2005 sebesar 3745,00 Millions US dari tahun sebelumnya sebesar 3567,00 Millions US . Sedangkan penurunan Gross Domestic Product di Jepang terendah -26,74 sebesar 3567,00 Millions US terjadi pada tahun 2004 dari tahun sebelumnya sebesar 4869,10 Millions US . Tabel 4 : Perkembangan Perkembangan Gross Domestic Product di Jepang Periode Tahun 1992-2006 Tahun GDP di Jepang Perkembangan Millions US 1992 4286,23 _ 1993 4294,80 0,20 1994 4343,53 1,13 1995 4427,31 1,93 1996 4582,07 3,50 1997 4665,18 1,81 1998 4609,45 -1,19 1999 4616,88 0,16 2000 4745,87 2,79 2001 4766,17 0,43 2002 4750,67 -0,33 2003 4869,10 2,49 2004 3567,00 -26,74 2005 3745,00 4,99 2006 3828,00 2,22 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur

4.2.5. Perkembangan Produksi

perkembangan produksi ikan tuna di Jawa Timur dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2006 mengalami kenaikan dan penurunan yang beragam. Dalam tabel 5 dapat diketahui bahwa Produksi ikan tuna tertinggi terjadi pada tahun 2004 sebesar 2.459,80 ton dan terendah pada tahun 1998 sebesar 230,50 ton, sedangkan Perkembangan Produksi ikan tuna di Jawa Timur selama periode tahun 1992-2006 mengalami kenaikan tertinggi 242,19 pada tahun 2001 sebesar 986,20 ton dari tahun sebelumnya sebesar 288,20 ton. Sedangkan penurunan produksi terendah - 68,54 sebesar 412,60 ton terjadi pada tahun 1994 dari tahun sebelumnya sebesar dari 1.311,30 ton. Tabel 5 : Perkembangan Perkembangan Produksi Ton di Jawa Timur Periode Tahun 1992-2006 Tahun Produksi Perkembangan Ton 1992 496,60 _ 1993 1.311,30 164,06 1994 412,60 -68,54 1995 273,00 -33,83 1996 301,10 10,29 1997 359,90 19,53 1998 230,50 -35,95 1999 493,50 114,10 2000 288,20 -41,60 2001 986,20 242,19 2002 1.560,30 58,21 2003 2.178,60 39,63 2004 2.459,80 12,91 2005 2.322,20 -5,59 2006 2.415,40 4,01 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur

4.3. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis