7. Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras pantang menyerah sehingga menimbulkan dampak yang baik untuk dunia
sekelilingnya 8. Punya komitmen yang kuat, integritas yang tinggi, dan semangat
yang kuat untuk meraih impiannya. Menurut Siswoyo dalam Jurnal Ekonomi Bisnis, 2009:116 mengenai
bisnis entrepreneur, bahwa masa depan bisnis entrepreneur digambarkan akan terus cemerlang.
Pembekalan dan penanaman jiwa entrepreneur pada mahasiswa diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk melakukan kegiatan
kewirausahaan. Pengalaman yang diperoleh di bangku kuliah ini diharapkan dapat dilanjutkan setelah lulus, sehingga muncullah
wirausahawan baru yang berhasil menciptakan kerja, sekaligus menyerap tenaga kerja.
2.2 Motivasi Kewirausahaan
2.2.1 Pengertian Motivasi Kewirausahaan
Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu atau kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu
tindakan action or activities dan memberikan kekuatan energy yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun
mengurangi ketidakseimbangan. www.wikipedia.co.id, diakses 14 April 2012
Motivasi kewirausahaan adalah suatu keinginan yang mendorong kita untuk memutuskan untuk menjadi entrepreneur. Hendro 2011:174
mengungkapkan bahwa sumber energi yang dibutuhkan dalam kegiatan kewirausahaan atau kegiatan apapun adalah mempunyai semangat ada
harapan dan gairah untuk mengerjakannya. Kedua-duanya adalah satu dan menjadi sumber energi motivasi dalam berwirausaha.
Universitas Sumatera Utara
Motivasi dapat menumbuhkan situasi kerja sama yang baik atau sebaliknya menumbuhkan situasi berkompetisi yang sehat. Seseorang
dianggap mempunyai motivasi berprestasi tinggi, apabila ia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik daripada yang lain dalam berbagai
situasi dan kekuasaan. Peran Motivator adalah upaya yang dilakukan untuk menyadarkan dan mendorong wirausahawan untuk mengenali potensi dan
masalah, dan dapat mengembangkan potensinya untuk memecahkan permasalahan itu.
2.2.2 Faktor-faktor Motivasi dalam Berwirausaha
Salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan terletak pada peranan universitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan.
Pihak universitas bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan wirausaha kepada para lulusannya dan memberikan motivasi
untuk berani memilih berwirausaha sebagai karir mereka. Pihak perguruan tinggi perlu menerapkan pola pembelajaran
kewirausahaan yang kongkrit berdasar masukan empiris untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang bermakna agar dapat mendorong
semangat mahasiswa untuk berwirausaha. Hal ini dapat memicu para mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi tersebut menularkan ilmu yang
didapatnya di bangku kuliah dan seremoni kesuksesan yang telah terjadi para mereka kepada masyarakat sekitarnya.
Studi yang dilakukan Russel M. Knight dalam Lupiyoadi, 2007:20- 21 di Kanada menyimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
Seorang wirausaha utamanya tidak dimotivasi oleh financial incentive, tetapi oleh keinginan untuk melepaskan diri dari lingkungan yang
tidak sesuai, selain untuk menemukan arti baru bagi kehidupannya. Faktor motivasi tersebut yaitu pertama The foreign refugee yaitu
peluang-peluang ekonomi di negara lain yang lebih menguntungkan sering kali mendorong orang untuk meninggalkan negaranya yang
tidak stabil secara politis untuk berwirausaha di sana.
Kedua, The corporate refugee yaitu pekerja-pekerja yang tidak puas dengan lingkungan perusahaannya merasa bahwa kepuasan kerjanya
akan meningkat dengan memulai dan menjalankan bisnis sendiri. Ketiga, The parental paternal refugee maksudnya banyak individu
yang memperoleh pendidikan dan pengalaman dari bisnis yang dibangun oleh keluarganya sejak ia masih anak-anak. Mereka
biasanya kemudian akan berusaha untuk mencoba bisnis lain daripada yang selama ini dikerjakan oleh keluarga.
Keempat, The feminist refugee, artinya para wanita yang merasa telah mendapatkan perlakuan diskriminatif dibandingkan kaum laki-laki,
baik dalam sistem pendidikan, lingkungan perusahaan, maupun dalam masyarakat, akan berusaha membuktikan bahwa dirinya mampu
dengan mendirikan perusahaan sendiri. Kelima, The housewife refugee, para ibu rumah tangga yang pada awalnya sibuk mengurus
anak dan rumah tangganya akan mencoba membantu suaminya dalam hal keuangan karena kebutuhan anak-anak yang makin dewasa makin
besar. Mereka biasanya akan mencoba bisnis kecil-kecilan dengan dibantu oleh anggota keluarga lainnya.
Kelima, The society refugee adalah anggota masyarakat yang tidak setuju dengan kondisi lingkungannya biasanya akan mencoba
menjalankan usaha yang tidak terikat dengan lingkungan yang ada. Terakhir, The educational refugee artinya banyak orang yang gagal
dalam studinya atau mereka yang tidak cocok dengan sistem pendidikan yang ada, menjadi terpacu untuk berwirausaha.
Faktor yang mendorong seseorang menjadi entrepreneur digambarkan melalui model proses kewirausahaan berikut:
Universitas Sumatera Utara
Pribadi: • Pencapaian
locus of control
• Toleransi • Pengambil
Resiko • Nilai-nilai
pribadi • Pendidikan
• Pengalaman Pribadi:
• Pengambil resiko
• Ketidakpuasan • Pendidikan
• Usia • Komitmen
Sosiologi: • Jaringan
Kelompok • Orang tua
• Keluarga • Model
Peranan Pribadi:
• Wirausahawan • Pemimpin
• Manajer • Komitmen
• Visi Organisasi:
• Kelompok • Strategi
• Struktur • Budaya
• Produk
Sumber: William D Bygrave dalam Suryana, 2003:40
Gambar 2.1 Model Proses Kewirausahaan
Berdasarkan Gambar 2.1 maka kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi dipicu oleh faktor pribadi,
lingkungan, dan sosiologi. Faktor individu yang memicu kewirausahaan adalah pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan resiko,
pendidikan, pengalaman, usia, komitmen, dan ketidakpuasan. Sedangkan faktor pemicu yang berasal dari lingkungan adalah model peran, peluang,
aktivitas, pesaing, inkubator, sumber daya, dan kebijakan pemerintah. INOVASI
KEJADIAN PEMICU IMPLEMENTASI
PERTUMBUHAN
Lingkungan: • Peluang
• Model Peranan
•
Aktivitas Lingkungan:
• Kompetisi • Sumber Daya
• Inkubator • Kebijakan
Pemerintah Lingkungan:
• Pesaing • Pelanggan
• Pemasok • Investor, bankir
Universitas Sumatera Utara
Peluang yang membuat mahasiswa tergiur untuk menjadi young entrepreneur adalah masa dimana mereka mulai menjalankan usaha tanpa
dibebani dengan pemikiran negatif atas gagalnya suatu usaha. Hal ini diakibatkan besarnya minat akan mendapatkan sesuatu dari hasil kerja keras
sendiri. Mahasiswa yang mandiri dan berfikir kreatif tentunya tidak akan menyiakan peluang yang diberikan untuk membuka suatu usaha.
Bakat yang sudah tertanam sejak kecil membuat seseorang mempunyai minat yang besar untuk memulai suatu usaha. Jika ini terus
tertanam, maka akan terbentuk seorang young intrepreneur dengan pengalaman yang tidak diragukan lagi. Modal untuk sukses dalam wirausaha
adalah diri sendiri, keahlian, networking, kreatifitas, dan dana. Menurut Hendro 2011:61-63 ada beberapa faktor yang
mempengaruhi keinginan seseorang untuk memilih jalur entrepreneurship sebagai jalan hidupnya. Faktor-faktor itu adalah factor individualpersonal,
suasana kerja, tingkat pendidikan, personality kepribadian, prestasi pendidikan, dorongan keluarga, lingkungan dan pergaulan, ingin lebih
dihargai atau self-esteem, serta keterpaksaan dan keadaan.
2.3 Kerangka Konseptual