Analisis Pemahaman Kewirausahaaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PEMAHAMAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI MAHASISWA UNTUK MENJADI YOUNG ENTREPRENEUR

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

OLEH

Mega Yunina Sari 090521141

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Mega Yunina Sari

NIM : 090521141

Program Studi : S1 Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Manajemen Usaha Kecil

Judul :“Analisis Pemahaman Kewirausahaaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program

Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

Tanggal ……….

Penulis

090521141


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Mega Yunina Sari NIM : 090521141

Program Studi : S1 Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Manajemen Usaha Kecil

Judul : “Analisis Pemahaman Kewirausahaaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai

Frida Ramadhini, S.E,, M.M.

NIP. 197410122005012003 NIP. 196210241986012001

Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, S.E., M.Si.

Ketua Program Studi S1 Manajemen

NIP: 19620513 199203 2 001 Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Mega Yunina Sari NIM : 090521141

Program Studi : S1 Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Manajemen Usaha Kecil

Judul : “Analisis Pemahaman Kewirausahaaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

Tanggal:…………... Ketua Program Studi Manajemen

NIP. 19620513 199203 2 001 Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi

Tanggal:………... Ketua Departemen Manajemen

NIP. 19671019 199303 2 002 Dr. Isfenti Sadalia, SE, M.Si


(5)

Lembar Pernyataan

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul Analisis Pemahaman Kewirausahaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara) adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Januari 2013

090521141


(6)

ABSTRAK

Analisis Pemahaman Kewirausahaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus pada Mahasiswa

Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemahaman kewirausahaan terhadap motivasi untuk menjadi youngentrepreneur

pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksploratif, dimana variabel diukur dengan skala likert. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara (interview), dengan daftar pertanyaan (questionnaire) dan studi dokumentasi. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 16, dengan analisis deskriptif dan pengujian hipotesis analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa (1) secara serempak ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, skill atau keterampilan berpengaruh signifikan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara; (2) secara parsial ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, skill atau keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Ilmu pengetahuan (knowledge) mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi

young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Kata kunci : Ilmu Pengetahuan, Kepribadian atau Sikap, Keterampilan, Motivasi Menjadi Young Entrepreneur.


(7)

ABSTRACT

Analysis of Entrepreneur Understanding About Motivation Collegian To Be Young Entrepreneur (Case Studies in The Faculty of Economics

Students Management Program Studies Extension University of North Sumatera)

This study determined to know and analyze effect of entrepreneur understanding about motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera.

Research method used in this research is explore research, which are variables measured in likert scale. The data collection technique supported by interview session, distributing questionnaire and documentation study. Data processing uses SPSS version 16 software, with descriptive analysis and hypothesis tested by multiple linear regression analysis.

The result of the research indicates that (1) as collectively, knowledge, personality or attitude, skill are significant effect on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera; (2) as partially, knowledge, personality or attitude, skill are significant effect and positive on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera. Knowledge has the most dominant effect on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera.

Kata kunci : Knowledge, Personality or Attitude, Skill, Motivation to be


(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Serta Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Univesitas Sumatera Utara guna memperoleh galar Sarjana Ekonomi. Dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul “Analisis Pemahaman Kewirausahaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)”.

Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, dan motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., selaku Ketua Departemen S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, MSi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Yulinda, MSi., selaku Dosen Wali yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti selama masa perkuliahan.

6. Ibu Frida Ramadhini, SE., MM., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan arahan dalam menyusun skripsi ini.

7. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe SE., MSi., selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah banyak membantu dan memberikan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.


(9)

8. Seluruh Dosen dan Civitas Akademik di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini dengan baik.

9. Seluruh Staf dan Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu peneliti dalam penyelesaian administrasi selama masa pendidikan dan penyelesaian skripsi ini.

10.Keluargaku tercinta; Ayahandaku Junaidi, Ibuku Salmini, Adikku Julia Kartika dan Dimas Adrian, serta seluruh keluarga. Terima kasih atas motivasi, semangat dan dukungan serta kasih sayang dan do’a sehingga penulis terpacu untuk menyelesaikan skripsi ini.

11.Riki Rahmadani, orang yang selalu sabar menasehatiku dan memberikasn semangat yang luar biasa selama menyusun skripsi ini hingga selesai. Sahabat-sahabatku Yeyen Listi Yeni, Esti Sahrani, dan Yeyen Listi Yeni serta seluruh teman-teman di Manajemen Ekstensi 2009. Terima Kasih atas motivasi, semangat dan dukungan bantuan serta do’a yang telah diberikan selama ini.

12.Semua pihak, rekan, sahabat, yang namanya tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis lainnya, khususnya Mahasiswa Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua serta memberikan balasan kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Amin.

Medan, Januari 2013 Penulis


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……….… i

ABSTRACT ………. ii

KATA PENGANTAR ……… iii

DAFTAR ISI ……….. v

DAFTAR TABEL ……….. vii

DAFTAR GAMBAR ………... viii

DAFTAR LAMPIRAN ……….. ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………. 1

1.2 Perumusan Masalah ………. 8

1.3 Tujuan Penelitian ………. 8

1.4 Manfaat Penelitian ………... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan ……….……... 10

2.1.1 Defenisi Kewirausahaan .………. 10

2.1.2 Pemahaman Kewirausahaan ……… 11

2.1.3 Jiwa dan Sikap Kewirausahaan ……… 13

2.2 Motivasi Kewirausahaan ……….…... 14

2.2.1 Pengertian Motivasi Kewirausahaan ………... 14

2.2.2 Faktor-Faktor Motivasi dalam Berwirausaha ……. 15

2.3 Kerangka Konseptual ………... 18

2.4 Hipotesis ……….. 20

2.5 Penelitian Terdahulu ……….…... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ……….…….. 22

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ………... 22

3.3 Batasan Operasional ……….…. 22

3.4 Definisi Operasional ……….…. 23

3.5 Skala Pengukuran Variabel ………... 24

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ……… 25

3.6.1 Populasi ………... 25

3.6.2 Sampel ………. 26

3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel ……….. 26

3.7 Jenis Data ………... 27

3.8 Metode Pengumpulan Data ………... 27

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ……….… 28

3.9.1 Uji Validitas ………. 28

3.9.2 Uji Reliabilitas ………. 30


(11)

3.10.1 Analisis Deskriptif ……….… 31

3.10.2 Uji Asumsi Klasik ………..… 32

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda ……….… 33

3.10.3.1 Pengujian Koefisien Determinan (R2)... 33

3.10.3.2 Uji Signifikan Simultan/Uji Serentak (Uji-F) ……….… 34

3.10.3.3 Uji Signifikan Parsial/Uji Individual (Uji t hitung) ……….. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden ………..…… 37

4.2 Hasil Penelitian ……….. 40

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian ……….... 40

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 41 4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ……….……. 41

4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Memiliki Minat dan Termotivasi Menjadi Young Entrepreneur ……….…. 42

4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Mengikuti Pembelajaran Kewirausahaan … 43 4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ………. 43

4.2.2.1 Ilmu Pengetahuan (Knowledge) (X1) ……… 43

4.2.2.2 Kepribadian atau Sikap (X2) ……….… 45

4.2.2.3 Skill atau Keterampilan (X3) ………... 46

4.2.2.4 Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Y) ……….... 47

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ……….….. 48

4.2.3.1 Uji Normalitas ……….… 48

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas ……….. 50

4.2.3.3 Uji Multikolinearitas ……….. 52

4.2.4 Analisis Regresi Linear Berganda ……….. 53

4.2.4.1 Pengujian Koefisien Determinasi (R²) …….. 53

4.2.4.2 Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji-F) 55 4.2.4.3 Uji Signifikan Parsial / Uji Individual (Uji T) 57 4.3 Pembahasan ……… 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… 63

5.2 Saran ………... 64

DAFTAR PUSTAKA……….. 65


(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

3.1 Operasionalisasi Variabel ………... 23

3.2 Tabel Pengukuran Skala Likert ……….. 25

3.3 Jumlah Mahasiswa S1 Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara……….… 25

3.4 Uji Validitas ……….… 29

3.5 Uji Reliabilitas ……….… 31

4.1 Identisas Responden ………..…………. 37

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………... 41

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan.…. 42 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Memiliki Minat Dan Termotivasi Menjadi Young Entrepreneur …………. 42

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Mengikuti Pembelajaran Kewirausahaan ………. 43

4.6 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Ilmu Pengetahuan (Knowledge) (X1) ………. 44

4.7 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Kepribadian atau Sikap (X2) ……… 45

4.8 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Skill atau Keterampilan (X3) ……… 46

4.9 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Y) ……….. 47

4.10 Uji Kolmogrov-Smirnov ………... 50

4.11 Uji Glejser ………. 51

4.12 Uji Multikolinearitas ……… 53

4.13 Uji Koefisien Determinasi ……… 54

4.14 Uji F ……….. 56


(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman

2.1 Model Proses Kewirausahaan ………...… 17

2.2 Kerangka konseptual ……….. 20

4.1 Uji Normalitas ……….. 49


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran I Kuesioner ……….... 68

Lampiran II Data Validitas dan Reliabilitas …………... 72

Lampiran III Frekuensi Tabel ………... 74


(15)

ABSTRAK

Analisis Pemahaman Kewirausahaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus pada Mahasiswa

Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemahaman kewirausahaan terhadap motivasi untuk menjadi youngentrepreneur

pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksploratif, dimana variabel diukur dengan skala likert. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara (interview), dengan daftar pertanyaan (questionnaire) dan studi dokumentasi. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 16, dengan analisis deskriptif dan pengujian hipotesis analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa (1) secara serempak ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, skill atau keterampilan berpengaruh signifikan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara; (2) secara parsial ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, skill atau keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Ilmu pengetahuan (knowledge) mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi

young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Kata kunci : Ilmu Pengetahuan, Kepribadian atau Sikap, Keterampilan, Motivasi Menjadi Young Entrepreneur.


(16)

ABSTRACT

Analysis of Entrepreneur Understanding About Motivation Collegian To Be Young Entrepreneur (Case Studies in The Faculty of Economics

Students Management Program Studies Extension University of North Sumatera)

This study determined to know and analyze effect of entrepreneur understanding about motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera.

Research method used in this research is explore research, which are variables measured in likert scale. The data collection technique supported by interview session, distributing questionnaire and documentation study. Data processing uses SPSS version 16 software, with descriptive analysis and hypothesis tested by multiple linear regression analysis.

The result of the research indicates that (1) as collectively, knowledge, personality or attitude, skill are significant effect on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera; (2) as partially, knowledge, personality or attitude, skill are significant effect and positive on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera. Knowledge has the most dominant effect on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera.

Kata kunci : Knowledge, Personality or Attitude, Skill, Motivation to be


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah pengangguran yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini diakibatkan oleh jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan keterbatasan lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap. Peningkatan jumlah penduduk tidak seimbang dengan peningkatan jumlah industri atau usaha, pada akhirnya mengakibatkan meningkatnya pengangguran.

Pendapat pribadi dari Ali Rahman, Pengurus DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Periode 2011 – 2104 menyatakan bahwa mengacu pada data Badaan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran terbuka di Indonesia pada Agustus 2011 mencapai 7,7 juta orang atau 6,56% dari total angkatan kerja. Pengangguran lulusan Diploma I/II/III mencapai 7,16% atau turun dari Februari 2011 sebesar 11,56%.

Pengangguran lulusan universitas turun menjadi 8,02% dari level 9,95% pada Februari 2011. Data-data di atas seakan hendak mengatakan kepada kita semua bahwa apabila masalah pengangguran ini tidak segera memperoleh perhatian serius dari pemerintah dan dicarikan jalan keluar tentu akan memunculkan masalah-masalah sosial, seperti kriminalitas, premanisme, dan lain-lain. Mengingat kian terbatasnya daya serap tenaga kerja, maka banyak pihak meyakini bahwa cara terbaik untuk menurunkan tingkat pengangguran di


(18)

Indonesia adalah menciptakan wirausahawan-wirausahawan muda (Jurnal Medan, Selasa, 17 April 2012).

Sarjana yang ada di Indonesia semakin banyak mengindikasikan masyarakat yang sadar akan kepentingan pendidikan yang tinggi. Tetapi, semakin banyaknya sarjana yang lulus dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia bukan berarti lulusan tersebut dijamin dapat bekerja di berbagai perusahaan dan instansi, malah faktanya banyak yang menjadi pengangguran.

Tidak dapat dipungkiri bahwa di masa sekarang ini banyak lulusan perguruan tinggi menghadapi keterbatasan lowongan pekerjaan karena minimnya ekspansi kegiatan usaha. Semakin meningkatnya jumlah pengangguran terdidik mengakibatkan lulusan perguruan tinggi harus berfikir keras untuk berhasrat mencari lapangan kerja dengan persaingan yang ketat atau malah membuat lapangan kerja sendiri. Oleh karena itu, para sarjana lulusan perguruan tinggi perlu diarahkan dan didukung untuk tidak hanya berorientasi sebagai pencari kerja (job seeker), namun dapat dan siap menjadi pencipta pekerjaan (job creator).

Menurut Hendro (2011:5), saat ini pertumbuhan lapangan kerja lamban dan arus modal dari luar negeri rendah. Fakta ini menuntut lulusan Perguruan Tinggi membekali diri dengan ilmu untuk menciptakan lapangan kerja. Ilmu yang dimaksud adalah ilmu kewirausahaan. Dengan ilmu kewirausahaan ini, tercipta

mindset di dalam diri para lulusan perguruan tinggi untuk tidak hanya berorientasi pada mencari kerja saja, yaitu menciptakan lapangan kerja. Dalam kurun waktu yang sama, pilihan menciptakan lapangan kerja terbukti menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada pilihan berkarir, mencari kerja, atau menjadi karyawan.


(19)

Tentu saja hal itu bisa tercapai apabila mahasiswa dibekali pengetahuan, wawasan, keterampilan, pola pikir, strategi, dan taktik yang mumpuni, yaitu kewirausahaan yang cerdas, bukan hanya kerja keras semata.

Kewirausahawan merupakan salah satu motor penggerak serta dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang melanda dunia bisnis dan ekonomi suatu negara, tak terkecuali Indonesia. Oleh karena itu, sudah selayaknya dilakukan upaya untuk menumbuhkannya, seperti misalnya melalui dunia pendidikan serta berbagai kemudahan dalam mendirikan sebuah bisnis baru sehingga akan lebih banyak orang-orang yang tersedia memilih jalan hidup sebagai seorang wirausahwan. Namun kesuksesan dalam berwirausaha tidak hanya semata-mata ditentukan oleh berlimpahnya fasilitas serta kemudahan yang tersedia.

Pada negara yang menganut sistem ekonomi pasar, kewirausahaan merupakan penggerak roda perekonomian serta pendorong bagi berkembangnya dunia bisnis. Kontribusi kewirausahaaan bagi dunia ekonomi dan bisnis yaitu mengembangkan pasar baru; menemukan sumber-sumber material yang baru; memobilisasi sumber daya modal; memperkenalkan teknologi baru, industri baru, dan produk baru, serta menciptakan lapangan pekerjaan.

Pilihan untuk menjadi seorang wirausahawan ternyata belum banyak diambil oleh masyarakat, terutama di kalangan generasi muda, karena adanya kepercayaan sejumlah mitos terkait dengan profesi wirausahawan, seperti untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses harus keturunan dari keluarga yang sukses dalam berwirausaha. Kenyataannya, banyak wirausahawan sukses yang berasal dari keluarga non-wirausahawan. Calon wirausahawan harus memiliki


(20)

modal yang kuat. Modal memang penting, namun faktor terpenting dalam berwirausaha adalah ide-ide serta kreativitas yang dimiliki.

Mahasiswa sebagai salah satu golongan elit masyarakat yang diharapkan menjadi pemimpin bangsa masa depan, sudah sepantasnya menjadi pelopor dalam mengembangkan semangat kewirausahaan. Dengan bekal pendidikan tinggi, lulusan perguruan tinggi diharapkan mampu mengembangkan diri menjadi seorang wirausahawan dan bukan sebaliknya lulusan yang hanya bisa menunggu lowongan kerja bahkan menjadi pengangguran yang menjadi beban pembangunan. Pengaruh pendidikan kewirausahaan selama ini telah dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan hasrat, jiwa dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi muda sebab belum banyak mahasiswa yang termotivasi untuk berwirausaha.

Pendidikan kewirausahaan diharapkan memahami tentang cara mengembangkan dan mendorong lahirnya wirausaha – wirausaha muda yang potensial. Keinginan berwirausaha para mahasiswa merupakan sumber bagi lahirnya kewirausahaan masa depan (Indarti dan Rostiani, 2008).

Menurut Sarosa (2005:2) Entrepreneur adalah seseorang yang mempunyai visi, semangat, dan melakukan tindakan-tindakan nyata dalam usaha menciptakan dan mengembangkan sendiri sumber-sumber incomenya tanpa bergantung semata-mata pada orang lain. Dengan merujuk pada pengertian entrepreneur tersebut, maka young entrepreneur secara sederhana dapat diartikan sebagai orang muda/mahasiswa yang mempunyai visi, semangat, dan melakukan


(21)

tindakan-tindakan nyata dalam usaha menciptakan dan mengembangkan sendiri sumber-sumber incomenya tanpa bergantung semata-mata pada orang lain.

Kewirausahaan merupakan kemampuan melihat dan menilai peluang bisnis serta kemampuan mengoptimalkan sumberdaya dan mengambil tindakan dan risiko dalam rangka mesukseskan bisnisnya. Berdasar definisi ini kewirausahaan itu dapat dipelajari oleh setiap individu yang mempunyai keinginan, dan tidak hanya didominasi individu yang berbakat saja.

Menurut Hendro (2011:30), entrepreneurship atau kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada di dalam diri seseorang untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang. Entrepreneurship meliputi ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, filosofi, skill atau keterampilan, seni (art), profesi, naluri, mimpi seseorang, dan pilihan hidup seseorang.

Kewirausahaan adalah sebuah pengetahuan yang merupakan hasil uji coba di lapangan, dikumpulkan, diteliti, dan dirangkai sebagai sumber informasi yang berguna bagi orang lain yang membutuhkannya sehingga kewirausahaan bisa dimasukkan ke dalam disiplin ilmu baik itu yang bersifat teori ataupun yang bersifat empiris (hasil uji lapangan). Kewirausahaan adalah penggabungan dua konsep penting dari pengetahuan dan pengalaman yang dirasakan serta dilakukan melalui jatuh-bangun untuk menjadi terampil dan akhirnya menjadi sebuah keahlian dalam menjalankan roda bisnis. Oleh sebab itu, kewirausahaan juga merupakan sebuah keterampilan.


(22)

Unsur yang terkandung dalam karakteristik kewirausahaan adalah sikap positif, kepribadian yang ulet, pantang menyerah, menjadi contoh bagi yang lain, dan tidak mudah puas diri. Jadi, kewirausahaan adalah sebuah kepribadian atau sikap. Menjadi wirausahawan juga dipahami sebagai mimpi seseorang bahkan cita-cita yang terpendam sejak ia masih remaja atau dewasa. Mimpi akan benar-benar terwujud setelah memilih menjadi wirausaha sebagai pilihan hidup.

Kemampuan kewirausahaan adalah benang merah dari rangkaian pengetahuan seseorang untuk menjadi satu kekuatan dalam menghadapi kesulitan pekerjaan atau usaha agar tetap bertahan dan meraih kesuksesan (Hendro, 2011:14). Benang merah yang dimaksud adalah kreativitas dalam merangkai pengetahuan yang dimiliki. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, maka seseorang akan semakin berkualitas dan kreativitasnya dapat dibayar mahal.

Dewasa ini, anak muda telah mampu mengambil keputusan sendiri untuk memilih jalan hidupnya. Mereka juga ingin membuktikan bahwa mereka bisa lebih sukses dari orang tuanya yang sudah puluhan tahun bekerja namun kondisinya tidak berubah banyak. Istilahnya, saat ini entrepreneurship telah menjadi ajang pembuktian diri (aktualisasi diri) bagi kalangan anak muda. Inilah suatu fenomena baru yang terjadi pada kawula muda lulusan perguruan tinggi. Contoh nyatanya adalah YouTube atau bisnis online yang dapat dilihat di jejaring sosial yang pelakunya rata-rata adalah kawula muda.

Penghasilan yang didapat dari bisnis online semata-mata bukan penghasilan biasa. Banyak dari kawula muda yang mendapatkan penghasilan


(23)

yang sangat memuaskan dari bisnis tersebut. Para kawula muda tentunya termotivasi untuk dapat mengembangkan bisnisnya ke arah yang lebih baik.

Pemahaman dan kesadaran mahasiswa akan pentingnya kewirausahaan dalam sekedar menyalurkan hobi untuk menunjang kreativitas atau mengubah hidup menjadi lebih bermakna dengan bertambahnya pendapatan mengisyaratkan bahwa lulusan perguruan tinggi atau kawula muda lainnya telah siap menjadi

young entrepreneur. Faktanya, para mahasiswa sudah tidak asing lagi mendengar kata “entrepreneurship” dan telah memahami apa yang dimaksud dengan kata tersebut. Tanpa sadar juga mereka telah melakukan kegiatan kewirausahaan dari hal kecil salah satunya seperti berjualan pulsa dengan modal yang kecil dan tentu saja akan berpenghasilan besar.

Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi di Universitas Sumatera Utara pada umumnya termasuk mahasiswa yang sudah bekerja baik di perusahaan swasta maupun negeri. Tidak sedikit juga mahasiswa yang telah memiliki pekerjaan sampingan sebagai wirausahawan, seperti berjualan pulsa dan bisnis online. Dengan modal kecil mereka sudah dapat mengantongi uang saku ataupun bisa lebih untuk biaya perkuliahan mereka masing-masing.

Fenomena tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa telah mengetahui mengenai kewirausahaan bahkan telah menjalankan kegiatan kewirausahaan tersebut. Akan tetapi, perlu digali lagi bakat mahasiswa dalam mengelola kewirausahaan agar lebih berkembang dan tidak semata-mata hanya sebagai pekerjaan sampingan tetapi pekerjaan tetap yang dapat mengangkat sebagian


(24)

rakyat kecil yang pengangguran agar bisa dilatih kreatifitasnya, dan secara tidak langsung dapat membangun perekonomian negara.

Banyak pihak yang menyelenggarakan seminar, workshop, maupun pelatihan dan pengembangan motivasi berwirausaha di kalangan mahasiswa yang bertujuan untuk mendorong para mahasiswa untuk menciptakan pekerjaan bukan mencari pekerjaan. Untuk menumbuhkan motivasi berwirausaha dibutuhkan informasi keuntungan dalam berwirausaha agar pencari kerja mengubah pola pikirnya untuk membuka lapangan pekerjaan.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Pemahaman Kewirausahaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah pemahaman kewirausahaan berpengaruh terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pemahaman kewirausahaan berpengaruh terhadap motivasi untuk menjadi youngentrepreneur.


(25)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa

Dengan memahami kewirausahaan, mahasiswa dapat termotivasi untuk menjadi young entrepreneur. Mahasiswa yang berhasil menerapkannya dapat melakukan testimoni kepada wirausahawan pemula maupun wirausahawan yang belum berhasil.

2. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menerapkan ilmu pengetahuan mengenai kewirausahaan ke realitas kehidupan sehingga dapat menambah wawasan dan mengembangkan pola pikir yang lebih inovatif agar wirausaha yang dijalankan lebih berkembang.

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan referensi yang nantinya melakukan penelitian yang mendekati sama dengan penelitian ini untuk dapat dibandingkan pada masa yang akan datang.

4. Bagi Masyarakat Luas

Sebagai wacana dan pengetahuan tentang pemahaman kewirausahaan yang memotivasi mahasiswa agar berkeinginan menjadi entrepreneur.


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kewirausahaan

2.1.1 Definisi Kewirausahaan

Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani) dan usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). Dengan demikian wirausaha dapat didefenisikan sebagai seseorang yang dengan gigih berusaha untuk menjalankan sesuatu kegiatan bisnis dengan tujuan untuk mencapai hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367).

Schumpeter (dalam Alma, 2005:21) menyatakan bahwa

wirausahawan adalah individu yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dan menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan. Wirausahawan adalah individu-individu yang berani mengambil resiko, mengkoordinasi, mengelola penanaman modal atau sarana produksi serta mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mampu memberikan respon secara kreatif dan inovatif.

Raymond W.Y Kao menyebut bahwa ”kewirausahaan sebagai suatu proses, yakni proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi)” (dalam Lupiyoadi, 2007:4). Berdasarkan pengertian yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah suatu proses yang mengacu pada kreatifitas individu yang direalisasikan dalam menciptakan usaha baru dengan tujuan kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat.


(27)

2.1.2 Pemahaman Kewirausahaan

“Istilah entrepreneurship dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa kata yang sering diartikan sama, di antaranya adalah wiraswasta, pengusaha, pedagang, saudagar, dan yang terakhir wirausaha” (Lupiyoadi, 2007:2). Wirausahawan atau entrepreneurship adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri ataupun berkelompok. Dalam pemikiran seorang wirausahawan, ia selalu berusaha mencari, memanfaakan peluang usaha yang dapat memberi keuntungan.

Menurut Hisrich ada kerancuan istilah antara entrepreneurship, intrapreneurship, entrepreneur, dan entrepreneurial. Uraian dari empat pengertian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar.

Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas kewirausahaan juga kemampuan managerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur.

2. Intrapreneurship didefinisikan sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi yang merupakan jembatan kesenjangan antara ilmu dengan keinginan pasar.

3. Wirausahawan (entrepreneur) didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.

(dalam

Defenisi wirausaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ”adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya”


(28)

melakukan sebuah usaha perlu manajeman sebagai seni dan ilmu pengetahuan yang mengontrol jalannya usaha tersebut.

Manajemen sebagai usaha seni merupakan suatu kemahiran penerapan ilmu pengetahuan dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Seni dikatakan sebagai suatu kemahiran dalam pelaksanaan kerja yang diperoleh karena bakat, pengalaman, pelajaran, atau observasi. Seorang entrepreneur harus mempunyai motivasi untuk mengambil risiko atas peluang yang telah dijalankan.

Menurut Hendro & Chandra W.W (2006:21) mengatakan bahwa

entrepreneur adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang. Hal – hal itu antara lain: pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill), pengalaman (experiences), jaringan (networking), informasi – informasi yang didapat (information), Sumber – sumber yang ada (sources-uang, bakat, lingkungan, keluarga, dan lain – lain), waktu yang ada (time), masa depan dan kesempatan (”future and opportunity”)

Menurut Hendro (2011:4) kewirausahaan adalah kemampuan untuk merangkai dan memberdayakan semua yang dimiliki. Perlu disadari bahwa saat ini pengetahuan akademis saja tidaklah cukup untuk menjadi bekal di masa depan. Walaupun lulus dengan predikat yang sangat baik, namun bila pengetahuan (prestasi) akademis tidak dilengkapi dengan kemampuan (skill) atau keahlian yang lain, hal itu tidaklah cukup.

Keterampilan entrepreneurial itu adalah mata uang. Sisi yang satu adalah pengetahuan akademis dan prestasi, sisi lainnya adalah kemampuan


(29)

untuk mengelola, memberdayakan, dan memanfaatkan pengetahuan akademis dalam mengatasi masalah, kesulitan, dan tantangan yang dihadapi. Untuk itu, kreativitas dan inovasi berfungsi melengkapi.

2.1.3 Jiwa dan Sikap Kewirausahaan

Beberapa sifat dasar dan kemampuan yang biasanya ada pada diri seseorang wirausaha. Menurut Sukardi (2003) ada sembilan karakteristik tingkah laku kewirausahaan yang paling sering ditemukan dalam penelitian-penelitian terhadap wirausaha di seluruh dunia, diantaranya sifat instrumental, sifat prestatif, sifat keluwesan bergaul, sifat kerja keras, sifat keyakinan diri, sifat pengambilan risiko, sifat swa-kendali, sifat inovatif, dan sifat kemandirian (dalam

Pembekalan dan penanaman jiwa entrepreneur pada mahasiswa diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk melakukan kegiatan kewirausahaan. Pengalaman yang diperoleh di bangku kuliah ini diharapkan dapat dilanjutkan setelah lulus, sehingga muncullah wirausahawan baru yang berhasil menciptakan kerja, sekaligus menyerap tenaga kerja.

Menurut Hendro (2011:165-166), sikap seorang wirausahawan adalah: 1.Sikap selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal (positive

thinking)

2.Respons yang positif dari individu terhadap informasi, kejadaian, kritikan, cercaan, tekanan, tantangan, cobaan, dan kesulitan

3.Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikiran maju, bersifat prestatif dan tidak mudah terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu 4.Sikap tidak gentar saat melihat pesaing (competitor)

5.Sikap yang selalu ingin tahu, selalu mencari jalan keluar bila ingin maju


(30)

7.Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah) sehingga menimbulkan dampak yang baik untuk dunia sekelilingnya

8.Punya komitmen yang kuat, integritas yang tinggi, dan semangat yang kuat untuk meraih impiannya.

Menurut Siswoyo (dalam Jurnal Ekonomi Bisnis, 2009:116) mengenai bisnis entrepreneur, bahwa

masa depan bisnis entrepreneur digambarkan akan terus cemerlang. Pembekalan dan penanaman jiwa entrepreneur pada mahasiswa diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk melakukan kegiatan kewirausahaan. Pengalaman yang diperoleh di bangku kuliah ini diharapkan dapat dilanjutkan setelah lulus, sehingga muncullah wirausahawan baru yang berhasil menciptakan kerja, sekaligus menyerap tenaga kerja.

2.2 Motivasi Kewirausahaan

2.2.1 Pengertian Motivasi Kewirausahaan

Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu atau kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan (action or activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbanga 2012)

Motivasi kewirausahaan adalah suatu keinginan yang mendorong kita untuk memutuskan untuk menjadi entrepreneur. Hendro (2011:174) mengungkapkan bahwa sumber energi yang dibutuhkan dalam kegiatan kewirausahaan atau kegiatan apapun adalah mempunyai semangat (ada harapan) dan gairah untuk mengerjakannya. Kedua-duanya adalah satu dan menjadi sumber energi (motivasi) dalam berwirausaha.


(31)

Motivasi dapat menumbuhkan situasi kerja sama yang baik atau sebaliknya menumbuhkan situasi berkompetisi yang sehat. Seseorang dianggap mempunyai motivasi berprestasi tinggi, apabila ia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik daripada yang lain dalam berbagai situasi dan kekuasaan. Peran Motivator adalah upaya yang dilakukan untuk menyadarkan dan mendorong wirausahawan untuk mengenali potensi dan masalah, dan dapat mengembangkan potensinya untuk memecahkan permasalahan itu.

2.2.2 Faktor-faktor Motivasi dalam Berwirausaha

Salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan terletak pada peranan universitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan. Pihak universitas bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan wirausaha kepada para lulusannya dan memberikan motivasi untuk berani memilih berwirausaha sebagai karir mereka.

Pihak perguruan tinggi perlu menerapkan pola pembelajaran kewirausahaan yang kongkrit berdasar masukan empiris untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang bermakna agar dapat mendorong semangat mahasiswa untuk berwirausaha. Hal ini dapat memicu para mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi tersebut menularkan ilmu yang didapatnya di bangku kuliah dan seremoni kesuksesan yang telah terjadi para mereka kepada masyarakat sekitarnya.

Studi yang dilakukan Russel M. Knight (dalam Lupiyoadi, 2007:20-21) di Kanada menyimpulkan bahwa


(32)

Seorang wirausaha utamanya tidak dimotivasi oleh financial incentive, tetapi oleh keinginan untuk melepaskan diri dari lingkungan yang tidak sesuai, selain untuk menemukan arti baru bagi kehidupannya. Faktor motivasi tersebut yaitu pertama The foreign refugee yaitu peluang-peluang ekonomi di negara lain yang lebih menguntungkan sering kali mendorong orang untuk meninggalkan negaranya yang tidak stabil secara politis untuk berwirausaha di sana.

Kedua, The corporate refugee yaitu pekerja-pekerja yang tidak puas dengan lingkungan perusahaannya merasa bahwa kepuasan kerjanya akan meningkat dengan memulai dan menjalankan bisnis sendiri. Ketiga, The parental (paternal) refugee maksudnya banyak individu yang memperoleh pendidikan dan pengalaman dari bisnis yang dibangun oleh keluarganya sejak ia masih anak-anak. Mereka biasanya kemudian akan berusaha untuk mencoba bisnis lain daripada yang selama ini dikerjakan oleh keluarga.

Keempat, The feminist refugee, artinya para wanita yang merasa telah mendapatkan perlakuan diskriminatif dibandingkan kaum laki-laki, baik dalam sistem pendidikan, lingkungan perusahaan, maupun dalam masyarakat, akan berusaha membuktikan bahwa dirinya mampu dengan mendirikan perusahaan sendiri. Kelima, The housewife refugee, para ibu rumah tangga yang pada awalnya sibuk mengurus anak dan rumah tangganya akan mencoba membantu suaminya dalam hal keuangan karena kebutuhan anak-anak yang makin dewasa makin besar. Mereka biasanya akan mencoba bisnis kecil-kecilan dengan dibantu oleh anggota keluarga lainnya.

Kelima, The society refugee adalah anggota masyarakat yang tidak setuju dengan kondisi lingkungannya biasanya akan mencoba menjalankan usaha yang tidak terikat dengan lingkungan yang ada. Terakhir, The educational refugee artinya banyak orang yang gagal dalam studinya atau mereka yang tidak cocok dengan sistem pendidikan yang ada, menjadi terpacu untuk berwirausaha.

Faktor yang mendorong seseorang menjadi entrepreneur digambarkan melalui model proses kewirausahaan berikut:


(33)

Pribadi: • Pencapaian locus of control • Toleransi • Pengambil Resiko • Nilai-nilai pribadi • Pendidikan • Pengalaman Pribadi: • Pengambil resiko • Ketidakpuasan • Pendidikan • Usia • Komitmen Sosiologi: • Jaringan Kelompok

• Orang tua

• Keluarga • Model Peranan Pribadi: • Wirausahawan • Pemimpin • Manajer • Komitmen • Visi Organisasi: • Kelompok • Strategi • Struktur • Budaya • Produk

Sumber: William D Bygrave (dalam Suryana, 2003:40)

Gambar 2.1 Model Proses Kewirausahaan

Berdasarkan Gambar 2.1 maka kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi dipicu oleh faktor pribadi, lingkungan, dan sosiologi. Faktor individu yang memicu kewirausahaan adalah pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan resiko, pendidikan, pengalaman, usia, komitmen, dan ketidakpuasan. Sedangkan faktor pemicu yang berasal dari lingkungan adalah model peran, peluang, aktivitas, pesaing, inkubator, sumber daya, dan kebijakan pemerintah.

INOVASI KEJADIAN PEMICU IMPLEMENTASI PERTUMBUHAN

Lingkungan:

• Peluang

• Model Peranan • Aktivitas

Lingkungan:

• Kompetisi

• Sumber Daya

• Inkubator • Kebijakan Pemerintah Lingkungan: • Pesaing • Pelanggan • Pemasok


(34)

Peluang yang membuat mahasiswa tergiur untuk menjadi young entrepreneur adalah masa dimana mereka mulai menjalankan usaha tanpa dibebani dengan pemikiran negatif atas gagalnya suatu usaha. Hal ini diakibatkan besarnya minat akan mendapatkan sesuatu dari hasil kerja keras sendiri. Mahasiswa yang mandiri dan berfikir kreatif tentunya tidak akan menyiakan peluang yang diberikan untuk membuka suatu usaha.

Bakat yang sudah tertanam sejak kecil membuat seseorang mempunyai minat yang besar untuk memulai suatu usaha. Jika ini terus tertanam, maka akan terbentuk seorang young intrepreneur dengan pengalaman yang tidak diragukan lagi. Modal untuk sukses dalam wirausaha adalah diri sendiri, keahlian, networking, kreatifitas, dan dana.

Menurut Hendro (2011:61-63) ada beberapa faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk memilih jalur entrepreneurship

sebagai jalan hidupnya. Faktor-faktor itu adalah factor individual/personal, suasana kerja, tingkat pendidikan, personality (kepribadian), prestasi pendidikan, dorongan keluarga, lingkungan dan pergaulan, ingin lebih dihargai atau self-esteem, serta keterpaksaan dan keadaan.

2.3 Kerangka Konseptual

“Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses” (Suryana, 2003:2). Menyikapi persaingan dunia bisnis masa kini dan masa depan yang lebih mengandalkan pada knowledge dan intelectual capital, maka agar


(35)

dapat menjadi daya saing bangsa, pengembangan wirausahawan muda perlu diarahkan pada kelompok orang muda terdidik (intelektual).

Zimmerer (2002:12) menyatakan bahwa “salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan disuatu negara terletak pada peranan universitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan”. Maka, perlu dibina kepribadian individu yang sangat mempengaruhi keberhasilan usaha. Dengan memiliki jiwa pemimpin, siap mental untuk menghadapi segala resiko dan tantangan dalam hidupnya.

Seorang wirausaha dicirikan oleh jiwa yang dimilikinya yang dikembangkan melalui kegiatan praktis berwirausaha dan kemauan keras untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya melalui berbagai kegiatan.

Dalamskill dan yang

kedua adalah mindset entrepreneur

Menurut Hendro (2011:30), entrepreneurship atau kewirausahaan adalah “suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada di dalam diri seseorang untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang”. Entrepreneurship meliputi ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, filosofi, skill atau keterampilan.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(36)

Sumber: Zimmerer (2002), Suryana (2006), Hendro (2011), Data diolah Peneliti (Mei 2012)

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Fungsi dari hipotesis adalah sebagai pedoman untuk dapat mengarahkan penelitian agar sesuai dengan apa yang diharapkan (Kuncoro, 2009:59). Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah pemahaman kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur.

2.5 Penelitian Terdahulu

“Pembelajaran Kewirausahaan Dan Minat Wirausaha Lulusan SMK di Kota Surakarta” adalah penelitian yang dilakukan oleh Muladi Wibowo (2011) dengan menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dan korelasional. Variabel X yang digunakan antara lain faktor internal (X1), faktor eksternal (X2),

faktor pembelajaran (X3), dan kesiapan instrument (X4) dan variabel Y yaitu

minat siswa SMK berwirausaha setelah lulus. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa variabel faktor internal (X1), faktor eksternal (X2), faktor pembelajaran

(X3) kesiapan instrumen (X4) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang Pemahaman Kewirausahaan (X)

Ilmu Pengetahuan (Knowledge) (X1) Kepribadian atau Sikap (X2)

Skill atau Keterampilan (X3)

Motivasi untuk Menjadi young entrepreneur (Y)


(37)

signifikan dengan minat siswa untuk berwirausaha setelah lulus sekolah di kota Surakarta.

Angki Adi Tama (2010) melakukan penelitian dan studi tentang “Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi Mahasiswa Berkeinginan Menjadi

Entrepreneur (Studi Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Undip)”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu keberhasilan diri dalam berwirausaha, toleransi akan risiko, dan keinginan merasakan pekerjaan bebas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel motivasi mahasiswa untuk menjadi entrepreneur.


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksploratif. Penelitian eksploratif adalah jenis penelitian yang berusaha mencari ide-ide atau hubungan-hubungan yang baru, bertujuan untuk mengungkap secara luas dan mendalam tentang sebab-sebab dan hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi dengan alamat Jl. Dr. T. Mansyur 9, Kampus Universitas Sumatera Utara, Medan 20155. Waktu penelitian mulai dari bulan Mei 2012 sampai dengan bulan Oktober 2012.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini hanya dibatasi pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi di Kampus Universitas Sumatera Utara dengan tujuan mengetahui pengaruh pemahaman kewirausahaan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur. Dalam penelitian ini fokus permasalahan terdapat dalam variabel terikat atau dependent variable (X) yaitu ilmu pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3). Dan varibel bebas atau independent varible (Y) yaitu motivasi untuk menjadi young entrepreneur.


(39)

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu. Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Ilmu Pengetahuan

(Knowledge) (X1)

Kewirausahaan adalah ilmu pengetahuan yang menilai kemampuan seseorang dalam

perilakunya menghadapi tantangan hidup, dengan kata lain

berusaha untuk menciptakan sesuatu yang baru (value added) berdasarkan gagasan inovatif dan kreatif.

a. Pemahaman b. Nilai Tambah c. Kreatifitas d. Inovasi

Likert

Kepribadian atau Sikap

(X2)

Unsur yang terkandung dalam karakteristik wirausaha yang merupakan sikap positif

a. Penyesuaian Diri

b. Perilaku c. Jiwa dan

Mental d. Komitmen e. Tingkah Laku f. Karakteristik

Likert

Skill atau Keterampilan

(X3)

Kemampuan yang dimiliki seseorang dalam pemanfaatan peluang dan berani menanggung resiko serta mengembangkan ide dan meramu sumber daya lain sehingga berjiwa entrepreneur

yaitu mampu berusaha untuk mengeluarkan ide atau inovasi yang kreatif.

a. Kreatif b. Inovatif c. Prakarsa atau

Inisiatif d. Pemanfaatan

Peluang


(40)

Lanjutan Tabel 3.1

Variabel Definisi Indikator Skala

Motivasi mahasiswa

untuk menjadi

young entrepreneur

(Y)

Motivasi adalah suatu keinginan yang mendorong kita untuk memutuskan untuk menjadi

entrepreneur

a. Tingkat Pendidikan b. Dorongan

Keluarga c. Lingkungan

dan Pergaulan d. Keterpaksaan

dan Keadaan

Likert

Sumber: Zimmerer dan Scharborough (2008), Sukmana (2008), Hendro (2011), Data diolah Peneliti (Mei 2012)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial ke dalam 5 poin skala dengan interval yang sama (Erlina, 2011: 51).

Peneliti memberikan empat alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 4. Karena dengan melakukan penghilangan nilai tengah (netral atau ragu-ragu), maka skala pengukuran akan simetrikal, yaitu jenjang ke arah positif sama banyak dengan jenjang ke arah negatif. Selain itu juga untuk menghindari kategori jawaban netral yang akan cenderung dipilih responden sehingga data mengenai perbedaan diantara responden menjadi kurang informatif (Azwar, 2004:34). Pengukuran variabel dilakukan dengan skala Likert yang meggunakan metode scoring sebagai berikut :


(41)

Tabel 3.2

Tabel Pengukuran Skala Likert No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 4

2 Setuju (S) 3

3 Tidak Setuju (TS) 2

4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: (Azwar, 2005: 34)

Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan. Sedangakan angka 4 menunjukkan bahwa responden mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan.

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Tabel 3.3

Jumlah Mahasiswa S1 Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Tahun Jumlah Mahasiswa Total

Laki-Laki Perempuan

2007 11 22 33

2008 20 34 54

2009 48 74 122

2010 57 76 133

2011 61 118 179

Total 521

Sumber: Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara (Mei 2012)

Menurut Erlina (2011:80), populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap dan dapat berupa orang, kejadian atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi dalam


(42)

penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 521 orang.

3.6.2 Sampel

“Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi” (Erlina, 2011:81). Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2004:76) sebagai berikut:

digenapkan menjadi 100 orang Dimana, n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi e = Taraf Kesalahan

3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Teknik ini didukung dengan metode purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2009:300). Dalam hal ini, pertimbangan yang dilakukan adalah pada mahasiswa program studi


(43)

manajemen ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang mempunyai minat dan termotivasi menjadi young entrepreneur dan telah mengikuti pembelajaran kewirausahaan.

3.7 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data sebagai berikut: 1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer ini diperoleh dengan wawancara dan memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, surat kabar, dan internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Memberikan pertanyaan langsung dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini dengan cara tanya jawab langsung untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian.

2. Kuisoner (daftar pertanyaan)

Dengan memberikan dan menyebarkan daftar pertanyaan kepada para responden yang terkait dalam penelitian ini, dengan harapan agar mereka


(44)

member respon atas daftar pertanyaan tersebut. Kemudian jawaban dari setiap responden diberi skor dengan skala Likert.

3. Studi dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan meninjau, membaca dan mempelajari berbagai macam tulisan di buku, jurnal, majalah, surat kabar, dan informasi di internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden.

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Erlina (2011: 56) validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Penelitian ini menggunakan alat kuisioner, uji validitas dilakukan untuk menguji data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid ataupun tidak dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16,00 for windows, dengan kriteria berikut ini:

1. Jika r hitung > r table, maka pertanyaan dinyatakan valid 2. Jika r hitung < r table, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid 3. Korelasi tiap faktor positif


(45)

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di luar sampel penelitian dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden.

Hasil pengolahan dari uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Uji Validitas Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted Butir1 53.6667 37.954 .416 .907 Butir2 53.6333 34.240 .694 .898 Butir3 53.2667 37.857 .475 .905 Butir4 53.2667 34.961 .776 .896 Butir5 53.6333 34.240 .694 .898 Butir6 53.5667 36.737 .571 .903 Butir7 53.6000 35.490 .631 .901 Butir8 53.4333 34.323 .763 .896 Butir9 53.4667 36.326 .616 .901 Butir10 53.6667 37.954 .416 .907 Butir11 53.7667 37.426 .490 .905 Butir12 53.4333 35.978 .668 .900 Butir13 53.3333 37.540 .508 .904 Butir14 53.9667 38.240 .398 .907 Butir15 53.5667 34.530 .692 .898 Butir16 54.2333 37.978 .398 .907 Butir17 53.4333 37.564 .492 .905

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,00 (diolah Agustus 2012)

Pada Tabel 3.4 diatas dapat dilihat seluruh butir pertanyaan mempunyai nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel


(46)

yaitu 0,361, sehingga semua butir pertanyaan tersebut dikatakan valid, dan selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Interpretasi Item-Total Statistic, yaitu: 1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel

(butir) tersebut dihapus. Misalnya jika pertanyaan (butir) item 1 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 53.6667. Jika pertanyaan (butir) item 2 dihapus maka rata-rata variabel bernilai 53.6333 dan seterusnya.

2. Scale Variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika variabel (butir) tersebut dihapuskan. Misalnya variabel (butir) item 1 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 37.954, sedangkan jika variabel (butir) item 2 dihapus adalah sebesar 34.240, dan seterusnya.

Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation

merupakan nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan. Jumlah kasus adalah 30 nilai rtabel adalah 0,361.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas menurut Erlina (2011: 61) adalah “tingkat seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten”. Suatu penelitian yang menggunakan data primer setidaknya berkaitan dengan:

1. Subjek yang diteliti 2. Konstruk yang diukur 3. Instrument pengukur


(47)

4. Waktu pengukuran

Peneliti akan mengetahui kuesioner tersebut sudah reliabel atau tidak, dengan melakukan pengujian reliabilitas kuesioner melalui bantuan komputer program “SPSS 16.0 for Windows”. Hasil pengolahan dari uji realibilitas dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.908 17

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,00 (Agustus 2012) Ketentuan untuk pengambilan keputusan:

a. Kuesioner tersebut reliabel, apabila hasil koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 (Ghozali, 2005: 41-42)

b. Kuesioner tersebut tidak reliabel, apabila hasil koefisien Cronbach Alpha

lebih kecil dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 (Ghozali, 2005: 41-42). Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat nilai Cronbach Alpha > 60% atau 0,60, maka setiap butir pertanyaan dinyatakan reliabel.

3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan penjelasan dari hasil pengumpulan data yang dianalisis sehingga diperoleh gambaran jelas mengenai objek penelitian.


(48)

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji model regresi, jika variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid.

Menurut Ghozali (2005:110) cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

2. Uji Heteroskesdatisitas

Menurut Ghozali (2005:105) Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji model regresi jika terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tutup, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang terdapat homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisis :


(49)

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji model regresi jika ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama dengan nol.

Menurut Ghozali (2005:92),

Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, yaitu

Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menjelaskan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance > 0,1 atausama dengan nilai VIF < 10.

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda

3.10.3.1 Pengujian Koefisien Determinan (R²)

Koefisien determinasi menunjukkan besar kecilnya kontribusi variabel bebas (ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, dan skill atau keterampilan terhadap variabel terikat (motivasi mahasiswa untuk menjadi young intrepreneur),


(50)

dimana 0 < R2 < 1. Bila nilai R2 semakin mendekati nilai 1 maka

menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.10.3.2 Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji – F)

Uji F yaitu untuk menunujukkan semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau serentak variabel independen yaitu ilmu pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3) terhadap variabel dependen yaitu motivasi

mahasiswa untuk menjadi young intrepreneur (Y).

H0 : b1 = b2 = b3 = 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu ilmu pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3) terhadap variabel dependen yaitu motivasi

mahasiswa untuk menjadi young intrepreneur (Y).

Ha : b1≠ b2 ≠ b3≠ 0

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu ilmu pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3) terhadap variabel dependen yaitu motivasi


(51)

Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu:

H0 diterima apabila Fhitung < Ftabelpada α = 10% H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabelpada α = 10%

3.10.3.3 Uji Signifikan Parsial / Uji Individual (Uji thitung)

Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikasi dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganggap dependen yang lain konstan. Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai ttabel dengan nilai thitung. Kriteria

Pengambilan Keputusan, yaitu :

H0 diterima, apabila thitung < ttabelpada α = 10% Ha diterima, apabila thitung > ttabelpada α = 10%

Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial jika ada

pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu ilmu pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan

skill atau keterampilan (X3) terhadap variabel dependen yaitu motivasi mahasiswa untuk menjadi young intrepreneur (Y), bentuk pengujiannya adalah:

H0 : bi = 0

Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu ilmu pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3) terhadap


(52)

variabel dependen yaitu motivasi mahasiswa untuk menjadi young intrepreneur (Y).

Ha : bi ≠ 0

Secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu ilmu pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3) terhadap variabel dependen yaitu motivasi mahasiswa untuk menjadi young intrepreneur (Y).

Analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu ilmu pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3), terhadap variabel terikat yaitu motivasi mahasiswa untuk menjadi

young intrepreneur (Y). Perhitungan persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

(Sumber: Sugiyono, 2005:211)

Keterangan:

Y = Motivasi Mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur

a = Konstanta

b1 – b3 = Koefisien Regresi

X1 = Skor Dimensi Variabel Ilmu Pengetahuan (Knowledge) X2 = Skor Dimensi Variabel Kepribadian atau Sikap

X3 = Skor Dimensi Variabel Skill atau Keterampilan Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e


(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Responden

Responden untuk penelitian ini adalah mahasiswa program studi manajemen ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang mempunyai minat dan termotivasi menjadi young entrepreneur dan telah mengikuti pembelajaran kewirausahaan. Tabel 4.1 dibawah ini menunjukkan data mahasiswa yang menjadi responden penelitian.

Tabel 4.1 Identitas Responden Responden No Jenis Kelamin Usia (Tahun) Jenis Pekerjaan Mengikuti Pembelajaran Kewirausahaan

1 Wanita 23 Karyawan Sudah

2 Wanita 24 Mahasiswa Sudah

3 Pria 24 Mahasiswa Sudah

4 Pria 24 Mahasiswa Sudah

5 Wanita 26 Bank Sudah

6 Pria 27 PNS Sudah

7 Pria 27 Karyawan Sudah

8 Wanita 24 Bank Sudah

9 Pria 25 PNS Sudah

10 Wanita 24 Marketing Sudah

11 Wanita 26 PNS Sudah

12 Pria 26 Marketing Sudah

13 Wanita 24 Mahasiswa Sudah

14 Wanita 23 Bank Sudah

15 Pria 25 Mahasiswa Sudah

16 Wanita 23 Mahasiswa Sudah

17 Wanita 23 Marketing Sudah

18 Wanita 26 Marketing Sudah


(54)

Lanjutan Tabel 4.1

No Jenis

Kelamin Usia (Tahun) Jenis Pekerjaan Mengikuti Pembelajaran Kewirausahaan

20 Pria 23 Mahasiswa Sudah

21 Wanita 22 Bank Sudah

22 Wanita 22 Mahasiswa Sudah

23 Wanita 23 Mahasiswa Sudah

24 Pria 24 Karyawan Sudah

25 Wanita 24 Karyawan Sudah

26 Pria 23 Karyawan Sudah

27 Pria 23 Karyawan Sudah

28 Wanita 22 Marketing Sudah

29 Pria 24 PNS Sudah

30 Pria 26 Mahasiswa Sudah

31 Wanita 23 Karyawan Sudah

32 Wanita 24 Marketing Sudah

33 Pria 23 Bank Sudah

34 Pria 24 Karyawan Sudah

35 Pria 24 Mahasiswa Sudah

36 Pria 24 Karyawan Sudah

37 Wanita 24 Mahasiswa Sudah

38 Wanita 23 Mahasiswa Sudah

39 Wanita 26 Bank Sudah

40 Wanita 23 Mahasiswa Sudah

41 Pria 23 Marketing Sudah

42 Wanita 23 Marketing Sudah

43 Wanita 23 Karyawan Sudah

44 Pria 24 Mahasiswa Sudah

45 Pria 24 Karyawan Sudah

46 Pria 24 Mahasiswa Sudah

47 Wanita 26 Karyawan Sudah

48 Pria 24 Karyawan Sudah

49 Wanita 24 Mahasiswa Sudah

50 Wanita 24 Mahasiswa Sudah

51 Wanita 24 Bank Sudah

52 Wanita 24 Marketing Sudah

53 Pria 22 Karyawan Sudah

54 Pria 24 Karyawan Sudah

55 Pria 25 Karyawan Sudah


(55)

Lanjutan Tabel 4.1

No Jenis

Kelamin Usia (Tahun) Jenis Pekerjaan Mengikuti Pembelajaran Kewirausahaan

57 Wanita 22 Bank Sudah

58 Wanita 22 Mahasiswa Sudah

59 Wanita 23 Mahasiswa Sudah

60 Wanita 25 Karyawan Sudah

61 Pria 25 Wirausaha Sudah

62 Pria 25 Bank Sudah

63 Pria 25 Mahasiswa Sudah

64 Wanita 24 Wirausaha Sudah

65 Wanita 23 Mahasiswa Sudah

66 Pria 22 Wirausaha Sudah

67 Pria 23 Mahasiswa Sudah

68 Pria 23 Mahasiswa Sudah

69 Pria 23 Mahasiswa Sudah

70 Wanita 23 Karyawan Sudah

71 Pria 24 Wirausaha Sudah

72 Wanita 24 Mahasiswa Sudah

73 Pria 24 Karyawan Sudah

74 Wanita 24 Mahasiswa Sudah

75 Wanita 24 Mahasiswa Sudah

76 Wanita 24 Karyawan Sudah

77 Pria 24 Mahasiswa Sudah

78 Wanita 24 Karyawan Sudah

79 Pria 23 Karyawan Sudah

80 Wanita 23 Mahasiswa Sudah

81 Pria 23 Mahasiswa Sudah

82 Pria 23 Karyawan Sudah

83 Pria 24 Karyawan Sudah

84 Wanita 23 Mahasiswa Sudah

85 Pria 24 Karyawan Sudah

86 Wanita 23 Mahasiswa Sudah

87 Pria 24 Karyawan Sudah

88 Pria 23 Karyawan Sudah

89 Wanita 24 Karyawan Sudah

90 Pria 23 Mahasiswa Sudah

91 Pria 23 Karyawan Sudah

92 Wanita 23 Karyawan Sudah


(56)

Lanjutan Tabel 4.1

No Jenis

Kelamin

Usia (Tahun)

Jenis Pekerjaan

Mengikuti Pembelajaran Kewirausahaan

94 Pria 23 Mahasiswa Sudah

95 Pria 22 Mahasiswa Sudah

96 Wanita 24 Guru Privat Sudah

97 Pria 22 Mahasiswa Sudah

98 Wanita 23 Mahasiswa Sudah

99 Pria 23 Karyawan Sudah

100 Wanita 22 Mahasiswa Sudah

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah Penulis)

Berdasarkan Tabel 4.1 mahasiswa program studi manajemen ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terdiri dari 51 pria dan 49 wanita yang menjadi responden yang telah diwawancarai mempunyai rentang usia 23-27 tahun dan merupakan mahasiswa angkatan 2007 – 2011. Untuk jenis pekerjaan responden selain mahasiswa yaitu guru privat, karyawan bank, karyawan swasta, PNS, sales marketing, dan wirausaha. Seluruh responden telah mengikuti pembelajaran kewirausahaan.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dalam Skala Likert untuk menanyakan pengaruh pemahaman kewirausahaan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur.


(57)

Variabel Ilmu Pengetahuan (Knowledge) (X1) yang terdiri dari 4 butir pertanyaan, variabel Kepribadian atau Sikap (X2) yang terdiri dari 5 butir

pertanyaan, variabel Skill atau Keterampilan (X3) yang terdiri dari 4 butir pertanyaan, sedangkan variabel Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Y) terdiri dari 4 butir pertanyaan. Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada 100 orang responden.

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekunsi Persentase

22 11 0.11%

23 34 0.34%

24 37 0.37%

25 9 0.09%

26 7 0.07%

27 2 0.02%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Agustus 2012)

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.2 pada usia 22 tahun sebesar 0,11%, usia 23 tahun sebesar 0,34%, usia 24 tahun sebesar 0,37%, usia 25 tahun sebesar 0,09%, usia 26 tahun sebesar 0,07%, usia 27 tahun sebesar 0,02%.


(58)

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jenis Profesi Frekuensi Presentase

Guru Privat 1 0,01%

Karyawan Bank 13 0,13%

Karyawan Swasta 29 0,29%

Mahasiswa 39 0,39%

PNS 4 0,04%

Sales Marketing 9 0,09%

Wirausaha 5 0,05%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Agustus 2012)

Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.3 yaitu guru privat sebesar 0,01%, karyawan bank sebesar 0,13%, karyawan swasta sebesar 0,29%, mahasiswa sebesar 0,39%, PNS sebesar 0,04%, sales marketing sebesar 0,09%, dan wirausaha sebesar 0,05%.

4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Memiliki Minat dan Termotivasi Menjadi Young Entrepreneur

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Memiliki Minat dan Termotivasi Menjadi Young Entrepreneur

Memiliki Minat dan Termotivasi

Menjadi Young Entrepreneur Frekuensi Persentase

Ya 90 0,90%

Tidak 10 0,50%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Agustus 2012)

Karakteristik responden berdasarkan memiliki minat dan termotivasi menjadi young entrepreneur adalah sebanyak 0,90%


(59)

memiliki minat dan termotivasi menjadi young entrepreneur. Dan sebanyak 0,10% tidak memiliki minat dan termotivasi menjadi young entrepreneur.

4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Mengikuti Pembelajaran Kewirausahan

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Mengikuti Pembelajaran Kewirausahaan

Mengikuti Pembelajaran

Kewirausahaan Frekuensi Persentase

Sudah 100 100%

Belum 0 0%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (Agustus 2012)

Karakteristik responden berdasarkan mengikuti pembelajaran kewirausahaan dilihat pada Tabel 4.5 yaitu mahasiswa yang sudah mengikuti pembelajaran kewirausahaan sebanyak 100 responden. Dan tidak ada responden yang belum mengikuti pembelajaran kewirausahaan.

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian 4.2.2.1 Ilmu Pengetahuan (Knowledge) (X1)


(60)

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Ilmu Pengetahuan (Knowledge) (X1)

Item Pertanyaan

STS TS S SS Total F

Pengguna

Total %

F % F % F % F % F %

1 0 0 5 5 31 31 64 64 100 100

2 0 0 9 9 37 37 54 54 100 100

3 0 0 4 4 63 63 33 33 100 100

4 0 0 5 5 31 31 64 64 100 100

Sumber: Data Primer (2012) diolah

1. Saya memahami kewirausahaan sebagai ilmu pengetahuan, 64% menyatakan sangat setuju, 31% menyatakan setuju, 5% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

2. Saya memahami pentingnya nilai tambah dalam kewirausahaan, 54% menyatakan sangat setuju, 37% menyatakan setuju, 9% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

3. Saya memahami bahwa kewirausahaan membutuhkan kreatifitas, 33% menyatakan sangat setuju, 63% menyatakan setuju, 4% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

4. Saya memahami bahwa kewirausahaan membutuhkan inovasi, 64% menyatakan sangat setuju, 31% menyatakan setuju, 5% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.


(61)

4.2.2.2 Kepribadian atau Sikap (X2) Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Kepribadian atau Sikap (X2)

Item Pertanyaan

STS TS S SS Total F

Pengguna

Total %

F % F % F % F % F %

1 0 0 7 7 53 53 40 40 100 100

2 0 0 4 4 63 63 33 33 100 100

3 0 0 20 20 51 51 29 29 100 100

4 0 0 10 10 51 51 39 39 100 100

5 0 0 7 7 43 43 50 50 100 100

Sumber: Data Primer (2012) diolah

1. Saya yakin dapat menjadi young entrepreneur, 40% menyatakan sangat setuju, 53% menyatakan setuju, 7% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. 2. Saya berperilaku optimis dalam menjalankan usaha, 33%

menyatakan sangat setuju, 63% menyatakan setuju, 4% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

3. Saya memiliki jiwa dan mental baja dalam berwirausaha, 29% menyatakan sangat setuju, 51% menyatakan setuju, 20% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

4. Saya berkomitmen menjadi young entrepreneur yang sukses, 39% menyatakan sangat setuju, 51% menyatakan setuju, 10% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.


(1)

Lampiran IV

RELIABILITY

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR000 07 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA

R00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE /SUMMARY=TOTAL.

RELIABILITY

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.2667 .52083 30

VAR00002 3.3333 .47946 30

VAR00003 3.6667 .47946 30

VAR00004 3.6667 .60648 30

VAR00005 3.3000 .74971 30

VAR00006 3.3667 .55605 30

VAR00007 3.3333 .66089 30

VAR00008 3.5000 .68229 30

VAR00009 3.4667 .57135 30

VAR00010 3.3000 .46609 30

VAR00011 3.1667 .53067 30

VAR00012 3.5000 .57235 30

VAR00013 3.6000 .49827 30

VAR00014 3.5333 .68145 30

VAR00015 3.4000 .62146 30

VAR00016 3.3667 .71840 30


(2)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Butir1 53.6667 37.954 .416 .907

Butir2 53.6333 34.240 .694 .898

Butir3 53.2667 37.857 .475 .905

Butir4 53.2667 34.961 .776 .896

Butir5 53.6333 34.240 .694 .898

Butir6 53.5667 36.737 .571 .903

Butir7 53.6000 35.490 .631 .901

Butir8 53.4333 34.323 .763 .896

Butir9 53.4667 36.326 .616 .901

Butir10 53.6667 37.954 .416 .907

Butir11 53.7667 37.426 .490 .905

Butir12 53.4333 35.978 .668 .900

Butir13 53.3333 37.540 .508 .904

Butir14 53.9667 38.240 .398 .907

Butir15 53.5667 34.530 .692 .898

Butir16 54.2333 37.978 .398 .907

Butir17 53.4333 37.564 .492 .905

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(3)

(4)

KOLMOGOROV-SMIRNOV

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .69536206

Most Extreme Differences Absolute .066

Positive .066

Negative -.065

Kolmogorov-Smirnov Z .657

Asymp. Sig. (2-tailed) .781

a. Test distribution is Normal.

GLEJSER

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.274 .351 3.629 .000

IlmuPengetahuanatauKnowledge -.101 .037 -.405 -2.731 .008

KepribadianatauSikap .032 .023 .185 1.395 .166

SkillatauKeterampilan .014 .030 .065 .466 .642


(5)

HETEROSKESDATISITAS

MULTIKOLINEARITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.970 .641 3.073 .003

IlmuPengetahuanatauKnowledge .728 .068 .771 10.762 .000 .434 2.305

KepribadianatauSikap .182 .041 .282 4.409 .000 .542 1.845


(6)

REGRESSION

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .887a .786 .780 .70614

a. Predictors: (Constant), SkillatauKeterampilan, KepribadianatauSikap, IlmuPengetahuanatauKnowledge

b. Dependent Variable:

MotivasiMahasiswaUntukMenjadiYoungEntrepreneur

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 176.241 3 58.747 117.815 .000a

Residual 47.869 96 .499

Total 224.110 99

a. Predictors: (Constant), SkillatauKeterampilan, KepribadianatauSikap, IlmuPengetahuanatauKnowledge b. Dependent Variable:

MotivasiMahasiswaUntukMenjadiYoungEntrepreneur

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.970 .641 3.073 .003

IlmuPengetahuanatauKnowledge .728 .068 .771 10.762 .000

KepribadianatauSikap .182 .041 .282 4.409 .000

SkillatauKeterampilan -.111 .056 -.134 -1.993 .049

a. Dependent Variable:


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Kemauan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

2 53 84

Analisis Pemahaman Kewirausahaaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

13 114 100

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Ekstensi Universitas Sumatera Utara)

1 48 108

Analisis Segmentasi Manfaat dan Variasi Produk Pasta Gigi Pepsodent Terhadap Keputusan Membeli (Studi Kasus Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan)

1 42 88

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 46 91

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan 2.1.1 Definisi Kewirausahaan - Analisis Pemahaman Kewirausahaaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universit

0 1 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pemahaman Kewirausahaaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 9

Analisis Pemahaman Kewirausahaaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 1 14

1. Petunjuk Pengisian - Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Kemauan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

0 0 14

Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Kemauan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

0 0 10