Kenaikan nilai kuat tekan bebas tanah tersebut disebabkan oleh 2 hal yaitu : 1
Terjadinya pertukaran ion-ion positif kation yang ada di dalam tanah lempung Na
+
dan K
+
oleh ion-ion positif yang ada di dalam kapur Ca
+
. Reaksi pertukaran ion- ion positif ini terjadi dalam waktu yang relative singkat dan akan menyebabkan
proses terjadinya butiran-butiran yang cukup besar flokulasi. Membesarnya butiran- butiran tanah lempung akan menaikkan nilai sudut gesek dalam tanah tersebut yang
berakibat pada kenaikan kuat geser tanah dalam hal ini kuat tekan bebas. 2
Terjadinya reaksi posolanik yaitu reaksi pembentukan kalsium silikat hidrat CS-H atau kalsium alumina hidrat atau kalsium silikat aluminat hidrat C-S-A-H oleh
terjadinya ikatan antara CaO ditambah air dengan silika SiO
2
yang terkandung dala abu sekam padi dan alumina Al
2
O
2
yang terkandung di dalam tanah lempung clay. Hidrat-hidrat tersebut berbentuk gel dan akan mengeras dalam kurun waktu
tertentu. Reaksi posolanik ini terjadi dalam waktu yang cukup lama dan dalam kondisi perbandingan antara CaOH
2
dengan SiO
2
maupun Al
2
O
2
yang cukup proporsional.
Reaksi posolanik akan terjadi bila ada air. Apabila tidak ada air, CaO pada kapur tidak akan bereaksi dengan silikat yang terdapat dalam abu sekam padi dan aluminat
yang ada di dalam mineral lempug sehingga proses stabilisasi tidak akan berjalan.
4.2.3. Klasifikasi Tanah Lempung Clay yang Telah Dicampur dengan Kapur CaOH
2
dan Abu Sekam Padi
Setelah tanah dicampur dengan 4,5 kapur CaOH
2
dan 8 abu sekam padi, terjadi perubahan klasifikasi tanah menurut Sistem Unified maupun AASHTO. Menurut
Unified, dengan nilai batas cair = 42,05 dan indeks plastisitas = 7,77 , maka tanah lempung yang telah dicampur dengan kapur CaOH
2
dan abu sekam padi termasuk
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
golongan OL Low – Plasticity of Organic Clay dengan kriteria lanau organik dan lempung berlanau organik dengan plastisitas rendah. Menurut sistem klasifikasi
AASHTO terjadi perubahan nilai indeks kelompokgroup index GI yaitu : GI = F – 35 [0,2 + 0,005 LL – 40] + 0,01 F – 15 PI – 10
GI = 57,98 – 35 [0,2 + 0,005 42,05 – 40] + 0,01 57,98 – 15 7,77 – 10 = 4
Berdasarkan sistem klasifikasi AASHTO maka tanah lempung clay yang diteliti dikatergorikan ke dalam kelompok A-5 4 dan termasuk dalam klasifikasi tanah
berlanau sedang sampai buruk.
4.2.4. Pengaruh Stabilisasi Tanah Lempung Clay dengan Kapur CaOH
2
dan Abu Sekam Padi Terhadap Plastisitas, CBR Laboratotium dan Kuat Tekan
Bebas
Dari grafik yang terdapat pada gambar 21, dapat dilihat penurunan dan kenaikan nilai properties akibat stabilisasi menggunakan kapur CaOH
2
dan abu sekam padi rice husk ash, dimana pengaruh yang paling dominan untuk menakkan nilai daya dukung
tanah dasar subgrade akibat stabilisasi adalah dengan menggunakan variasi campuran dengan nilai persentase sebesar 4,5 kapur CaOH
2
dan 8 abu sekam padi dengan waktu pemeraman 7 hari, yaitu diperoleh penurunan indeks plastisitas dari 36,02
menjadi 7,77 dengan persentase penurunan sebesar 78,43 . Nilai CBR Laboratorium soaked juga mengalami kenaikan yang signifikan yaitu dari 2,67 menjadi 9,33
dengan persentase kenaikan sebesar 71,38 . Stabilisasi dengan menggunakan 4,5 kapur CaOH
2
dan 8 abu sekam padi juga mengubah sifat tanah unconfined dalam sistem klasifikasi kuat tekan bebas tanah,
yaitu dari 0,127 Kgcm
2
menjadi 0,924 Kgcm
2
atau dari jenis very soft berubah menjadi medium dengan kenaikan sebesar 0,797 Kgcm
2
.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 21. Grafik Perbandingan Pengaruh Pencampuran Tanah Asli + 4.5 Kapur CaOH2 + 8 Abu Sekam Padi Terhadap Nilai Indeks Plastisitas PI, CBR Laboratorium
dan Unconfined Compression Test Qu
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: 1
Hasil pengujian laboratorium terhadap tanah asli diantaranya : •
Kadar air mula-mula = 18,490
• Kadar air lapangan
= 53,920
• Berat jenis specivic Gravity
= 2,680
• Analisa saringan : Tanah lolos ayakan No. 200
= 57,980
• Batas cair Liquid Limit
= 60,170
• Batas plastis Plastic Limit =
24,150 •
Index Plastisitas IP = 36,020
• Group Index =
18 •
Kadar air optimum Wopt =
22,280 •
Berat isi kering maksimum ᵞ
maks
= 1,299 grcm
3
• Nilai Daya Dukung Bebas UCS
= 0,127 kgcm
2
• Nilai CBR Laboratorium
= 2,670
Berdasarkan data hasil pengujian di atas maka disimpulkan bahwa tanah lempung yang diuji termasuk golongan CH menurut USCS dan A-7-6 18
menurut AASHTO yaitu tanah lempung clay tak organik dengan plastisitas tinggi dan nilai Indeks Plastisitas sebesar 36,02 plastisitas tinggi.
2 Hasil pengujian laboratorium yang dominan terhadap masing – masing campuran
adalah :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA