c Percobaan Pemadatan Proctor T-99
d CBR Laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989
e Unconfined Compression Test sesuai dengan SNI 03-3638-1994
Variasi persentase penambahan material lempung dengan menggunakan kapur ditetapkan 4,5 dari berat total. Sedangkan untuk persentase penambahan abu sekam
adalah; 0; 4; 8 dan 12 dari berat total sampel tanah. Untuk curing time waktu curingpemeramanperawatan yang digunakan adalah 0; 4 dan 7 hari. Dan waktu
perendaman soaked selama 4 hari.
3.5.1. Pemeriksaan Index Properties
3.5.1.1. Pengujian Kadar Air
Percobaan ini bertujuan untuk menghitung kadar air dalam tanah yakani perbandingan berat air dalam tanah dengan berat keringnya. Pengujian ini dilakukan
sesuai dengan SNI 03-1965-1990. A.
Bahan dan Peralatan 1
Benda uji yang digunakan adalah sampel tanah tidak terganggu undisturbed dan sampel tanah terganggu disturbed,
2 Peralatan sperti :
− Krus dan neraca dengan ketelitian 0,1 gr, dan
− Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu 100 ± 5
o
C. B.
Prosedur Pengujian 1.
Timbang krus dan catat berapa beratnya, 2.
Maukkan benda uji ke dalam krus, lalu timbang beratnya krus + tanah, 3.
Masukkan krus yang berisi sampel tanah tersebut kedalam oven. Tunggu sekitar ± 24 jam,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4. Setelah ± 24 jam, angkat krus dari oven lalu timbang dan catat beratnya. Dari
percobaan ini dapat diperoleh kadar air lapangan dan kadar air mula-mula. Untuk menentukan kadar air sejumlah tanah ditempatkan dalam krus kaleng
kecil yang beratnya W
1
diketahui sebelumnya. Krus dengan tanah ditimbang W
2
dan kemudian dimasukkan dalam oven yang temperaturnya 105
o
C untuk masa waktu 24 jam. Kemudian krus dan tanah tersebut ditimbang kembali W
3
. Dengan demikian : Berat air
= W
2
– W
3
Berat tanah kering = W
3
– W
1
Kadar air =
3.5.1.2. Pengujian Berat Jenis
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui berat jenis dari sampel tanah yang akan diuji. Pengujian ini dilakukan sesuai dengan SNI 03-1964-1990.
A. Bahan dan Peralatan
1 Benda uji yang digunakan adalah benda uji terganggu disturbed dan benda
uji tidak terganggu undisturbed, 2
Peralatan seperti : −
Piknometer kapasitas 50 ml, −
Saringan No. 4, −
Neraca dengan ketelitian 0,01 gr, −
Komportungku listrik hot plate, −
Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu 100 ± 5
o
C, −
Botol air suling, Thermometer, dan bak perendam. B.
Prosedur Pengujian 1.
Piknometer dikeringkan dan ditimbang,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Sejumlah tanah yang telah dikeringkan dan lolos saringan No. 40 dimasukkan
dalam piknometer dan ditimbang lagi, 3.
Air suling ditambah pada piknometer sampai setengah penuh. Udara yang masih ada di dalam tanah tersebut dikeluarkan dengan cara memanaskan
piknometer atau memakai pompavaccum. Setelah tidak ada lagi udara di dalam tanah maka piknometer diisi air sampai penuh dan dimasukkan dalam
constant temperature bath sampai mencapai temperature yang seragam. Permukaan luar piknometer dikeringkan dengan teliti dan piknometer
ditimbang, 4.
Air dengan tanah dikeluarkan dari piknometer, lalu piknometer dibersihkan dan diisi air suling saja sampai penuh, dan dimasukkan lagi dalam constant
temperature bath. Kemudian bagian luar piknometer dikeringkan dan ditimbang.
Untuk percobaan ini dipakai piknometer pycnometer or volumetric flask, yaitu sebuah botol yang isinya diketahui dengan tepat. Berat jenis Specific Gravity dapat
dihitung dengan rumus berikut ini : GS =
Dengan pengertian : GS = Berat jenis tanah
W1 = Berat piknometer kosong W2 = Berat piknometer + sampel tanah kering
W3 = Berat piknometer + sampel tanah + air suling W4 = Berat piknometer + air suling
Berat tanah = W
2
– W
1
Berat air = W
4
– W
1
= isi piknometer
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Berat air pada waktu piknometer mengandung tanah dan air = Berat air yang mengganti tanah = W
4
– W
1
– W
3
– W
2
= Isi contoh
3.5.1.3. Pengujian Batas Cair Liquid Limit