homogen. Setelah contoh menjadi campuran yang merata, maka diambil sebagian dan dimasukkan pada cawan Cassagrande, permukaannya diratakan
dengan skrap secara horizontal. Ketebalan pada nbagian yang paling tebal dari benda uji adalah 1 cm,
3. Dengan alat pembuat alur grooving tool, tanah yang berada di dalam cawan
Cssagrande dibagi menjadi dua bagian. Dalam pembagian tanah ini, diusahakan agar terbagi sama rata dan juga grooving tool harus tegak lurus
dengan permukaan cawan, 4.
Kemudian engkol dari alat tersebut diputar, sehingga mangkuk menjadi naik dan jatuh dengan frekuensi kecepatan 2 putaran perdetik. Pemutaran
dilakukan sampai dasar benda uji yang telah dipisahkan dengan grooving tool menjadi bertemu sepanjang ± 1,25 cm. Selama pelaksanaan kegiatan diatas
jumlah putaran perketukan dari nilai tanah dipisahkan sampai tanah bertemu dihitung dan dicatat,
5. Bila keadaan tersebut telah tercapai, maka putaran per ketukan dihentikan dan
sebagian dari sampel diambil untuk pemeriksaan kadar airnya, 6.
Pekerjaan dari point 2 sampai point 5 dilaksanakan beberapa kali sampai diperoleh 2 sampel dibawah 25 pukulan dan 2 sampel diatas 25 pukulan,
7. Setelah itu setiap sampel dihitung beratnya untuk mencari kadar air masing-
masing sampel. Dengan demikian dapat digambarkan grafik hubungan antara banyaknya pukulan dengan kadar airnya.
3.5.1.4. Pengujian Batas Plastis Plastic Limit
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas plastis. Pengujian ini dilakukan sesuai dengan SNI 03-1966-1990.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
A. Bahan dan Peralatan
1 Benda uji yang digunakan sama seperti benda ujipemeriksaan liquid limit,
2 Peralatan seperti :
− Pelat kaca 45 cm x 45 cm x 0,9 cm,
− Air suling, skrap, spatula, krus dan neraca dengan ketelitian 0,01 gr,
− Batang pembanding dengan
∅ = 0,3 cm panjang 10 cm,
− Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu 100 ± 5
o
C. B.
Prosedur Percobaan 1.
Letakkan benda uji di atas pelat kaca kemudian diaduk hingga kadar airnya merata serta buang butiran kasar yang ada. Setelah merata, buatlah bola-bola
tanah yang beratnya ± 8 gr, lalu dengan menggunakan telapak tangan bola- bola itu digulirkan di atas pelat kaca. Pengguliran dilakukan dengan
kecepatann 80 – 90 guliran permenit, 2.
Pengguliran dilakukan sampai benda uji membentuk batangan kecil ∅
= 3mm. Bila saat pengguliran berlangsung, dimana benda uji telah retak
sebelum mencapai 3 mm, maka benda uji disatukan kembali dan ditambah dengan air suling sedikit dan diaduk merata, selanjutnya pengguliran dapat
dilakukan kembali. Bila ternyata pengguliran bola-bola itu mencapai diameter lebih kecil dari 3 mm tanpa menunjukkan retakan, maka contoh perlu
dibiarkan beberapa saat di udara agar kadar air berkurang sedikit, 3.
Pengguliran selesai dilakukan pada saat keretakan yang terjadi tepat berdiameter 3 mm. Selanjutnya sampel tersebut dimasukkan kedalam krus
dan ditimbang. Lalu oven selama 24 jam dan ditimbang kembali untuk menentukan kadar airnya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.5.1.5. Pengujian Analisa Saringan Grain Size Analysis
Percobaan ini bertujuan untuk menetukan distribusi ukuran butir tanah hingga ukuran pasir kasar saringan No. 10. Penentuan atau analisa dari butiran tanah yang
lebih kecil dari No. 10 diuraikan dalam Analisa hydrometer. Pengujian ini dilakukan sesuai dengan SNI 03-1968-1990.
A. Bahan dan Peralatan
1 Bahan yang dipersiapkan yaitu tanah yang dibiarkan mongering di udara
hingga mencapai keadaan rapuh dan setiap gumpalan tanah dipecahkan sampai merata. Dalam melakukan pemecahan sampel tanah dapat dilakukan
dengan menggunakan palu karet. Sampel diaduk sampai merata lalu dibagi- bagi agar dapat dikeringkan dalam oven, setelah kering sampel ditimbang.
2 Peralatan seperti :
− Neraca dengan ketelitian 0,01 gram,
− Saringan No. 10, No. 20, No. 40, No. 80, No. 100, No. 200 dan pan,
− Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu 100 ± 5
o
C, −
Krus, sikat, sendok splitter dan palu karet. B.
Prosedur Percobaan 1.
Tanah yang diperiksa dipanaskan dalam oven dengan suhu 100 ± 5
o
C selama 24 jam. Apabila kondisi tanah bergumpal-gumpal, maka tanah
tersebut ditumbuk terlebih dahulu dengan menggunakan palu karet sehingga menjadi butiran-butiran yang lepas dengan tidak mengakibatkan hancurnya
butiran tanah tersebut, lalu tanah diaduk merata dan dibagi dengan alat pemisah sampel,
2. Contoh tanah tersebut ditimbang beratnya,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Susun saringan dari yang terbesar sampai pan, yaitu No. 10, No. 20, No. 40,
No. 80, No. 100, No. 200 dan pan, 4.
Masukkan sampel tanah ke dalam susunan saringan tersebut dan disaring, 5.
Tanah yang terletak pada masing-masing saringan ditimbang, 6.
Tanah yang lewat saringan No. 10 adalah tanahsampel untuk percobaan hydrometer kecuali pan.
3.5.1.6. Pengujian Hydrometer