Unconfined Compression Test Kuat Tekan Bebas Penelitian Yang Pernah Dilakukan

kuat dukung tanah. Nilai CBR dapat diperoleh dengan mengukur besarnya beban pada penetrasi 0,1” dan 0,2”. Dari kedua nilai tersebut digunakan nilai terbesar.

2.7. Unconfined Compression Test Kuat Tekan Bebas

Kuat tekan bebas adalah besarnya gaya aksial persatuan luas pada saat benda uji mengalami keruntuhan atau pada saat regangan aksial mencapai 20 . Kuat tekan bebas Qu merupakan perbandingan antara beban dengan luasan yang dinyatakan dalam Mpa atau kgcm 2 . Pemeriksaan ini bertujuan untuk menetukan besarnya kekuatan tekan bebas contoh tanah yang bersifat kohesif dalam keadaan asli atau terganggurusak remoulded. Tabel 2.9. Klasifikasi Tanah Berdasarkan Nilai Kuat Tekan Bebas Unconfined Compression Test Sifat Tanah Unconfined Compression Test Very soft sangat lunak 0,25 kgcm 2 Soft lunak 0,25 – 0,50 kgcm 2 FirmMedium tengah 0,50 – 1,00 kgcm 2 Stiff kenyal 1,00 – 2,00 kgcm 2 Very stiff sangat kenyal 2,00 – 4,00 kgcm 2 Hard keras 4,00 kgcm 2 Sumber : Buku Panduan Praktikum, Laboratorium Mekanika Tanah, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, 20102011

2.8. Penelitian Yang Pernah Dilakukan

Fachri Ghazali 2010 mengadakan penelitian dengan menambahkan kapur CaOH 2 pada tanah lempung clay. Dari hasil percobaan di laboratorium kadar kapur optimum untuk menstabilisasi tanah adalah 5 dengan waktu pemeraman 14 hari. Pengaruh yang paling dominan akibat stabilisasi tanah dengan kapur yaitu penurunan indeks plastisitas, yaitu dari 43,43 menjadi 8,35 dengan persentase penurunan sebesar 80,77 . Nilai CBR laboratorium juga mengalami kenaikan yang signifikan, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA yaitu dari 1,99 menjadi 23,6 . Tetapi kondisi ini perlu dikontrol dengan teknik CBR lapangan yaitu dengan percobaan Dynamic Cone Penetrometer atau Cone Penetrometer. Stabilisasi dengan kapur juga mengubah sifat tanah dalam sistem klasifikasi kuat tekan bebas tanah, yaitu dari 0,204 kgcm 2 menjadi 0,703 kgcm 2 atau dari jenis very soft menjadi medium. Ratna Yuniarti, 2008, mengadakan penelitian perbandingan nilai daya dukung tanah dasar badan jalan yang distabilisasi semen dan abu sekam padi, menemukan bahwa pemberian semen dan abu sekam padi telah menurunkan nilai indeks plastisitas tanah dari 84,1 menjadi 59,41 dan 50,18 . Penurunan nilai PI tersebut dapat mengurangi potensi pengembangan dan penyusutan tanah. Penelitian dalam tugas akhir ini mengambil ide dari penelitian yang telah dilakukan oleh Fachri Gazali 2010 dan Ratna Yuniarti 2008. Dimana pada sub saran menyebutkan bahwa proses pembangunan jalan pada tanah dasar lempung dengan plastisitas tinggi memerlukan biaya tambahan untuk stabilisasi. Jika bahan stabilisasi tanah yang digunakan tergolong kepada bahan yang relatif murah baik dari segi penggunaan biaya serta cara memperolehnya, maka dalam studi ini memilih bahan stabilisasi yang bersifat ekonomis, aman dan mudah untuk mendapatkannya. Sehingga dipakai bahan stabilisasi tanah lempung clay berupa kapur CaOH 2 dan abu sekam padi, dengan penambahan kapur CaOH 2 sebesar 4,5 dan abu sekam padi dengan variasi penambahan sebesar 4 , 8 dan 12 . Masa perawatan yang dilakukan pada sampel tanah adalah 0 hari, 4 hari dan 7 hari, dan lama perendaman adalah 4 x 24 jam. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah Metode Eksperimen. Prosedur pelaksanaan baik dalam pembuatan sampel benda uji maupun pengujian sampel mengikuti prosedur pengujian yang meliputi Index Properties serta Engineering Properties di laboratorium.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan cara pencatatan langsung dari hasil pengujian yang akan dilakukan terhadap sampel percobaan di laboratorium Mekanika Tanah, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik USU sesuai dengan prosedur pada pengujian Index Properties serta Engineering Properties di laboratorium. Sampel tanah diambil dari daerah Kuala Madu, Binjai Stabat. Sedangkan bahan adiktif kapur CaOH 2 dibeli dari toko material bangunan yang berlokasi di daerah Sunggal, Medan, dan Abu sekam padi dibeli dari daerah Tanjung Selamat, Medan. Material tersebut kemudian diuji di laboratorium Mekanika Tanah, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik USU.

3.3. Metode Pencampuran Bahan Stabilisasi Tanah

Pada penelitian ini, metode pencampuran bahan stabilisasi tanah yaitu kapur CaOH 2 yang digunakan mengacu pada Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil dengan menggunakan grafik yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum untuk Perencanaan Stabilisasi Tanah dengan Bahan Serbuk Pengikat UNIVERSITAS SUMATERA UTARA