Mekanisme Tidur dan Bangun

7 Fungsi dari tidur gelombang lambat adalah untuk memberi waktu kepada otak untuk beristirahat, sedangkan fungsi dari tidur REM adalah untuk perkembangan otak dan proses pembelajaran Carlson, 2005. Tidur adalah proses aktif, bukan sekedar tidak terjaga. Tingkat aktivitas otak keseluruhan tidak berkurang selama tidur. Selama stadium-stadium tidur tertentu, penyerapan oksigen oleh otak bahkan meningkat melebihi tingkat terjaga normal. Siklus tidur-jaga adalah variasi siklis normal dalam kesadaran mengenai keadaan sekitar. Berbeda dengan keadaan terjaga, orang yang sedang tidur tidak secara sadar waspada akan dunia luar, tetapi tetap memiliki pengalaman kesadaran dalam batin seperti mimpi. Selain itu, mereka dapat dibangunkan oleh rangsangan eksternal, misalnya bunyi alarm Sherwood, 2001.

2.1.3. Mekanisme Tidur dan Bangun

Mekanisme pengaturan tidur dan bangun diatur oleh beberapa mekanisme, diantaranya : 1 Kontrol sistem kimia dari tidur Sebuah neurotransmitter nukleosida, adenosine, mempunyai peranan yang penting dalam pengaturan tidur. Nutrien utama dari otak adalah glukosa, yang diangkut oleh darah ke otak. Suplai darah yang cukup biasanya akan memberikan jumlah glukosa yang cukup, tetapi bila beberapa daerah di otak menjadi lebih aktif, sel-sel yang berada pada bagian itu akan mengkonsumsi glukosa lebih cepat daripada yang disuplai darah. Pada kasus demikian, nutrient glukosa yang kekurangan ini akan disuplai oleh astrosit dengan cara memecah glikogen yang terdapat pada astrosit tersebut. Metabolisme dari glikogen akan meningkatkan level adenosine, sebuah neuromodulator yang mempunyai efek inhibisi. Akumulasi dari adenosine akan meningkatkan aktivitas delta pada saat tidur pada malam berikutnya. Setelah itu sel di daerah otak itu akan beristirahat,dan astrosit akan memperbaharui stok glikogennya. Oleh 8 karena itu, jelas bahwa adenosine berpengaruh terhadap tidur. Cafeine adenosine antagonist yang terdapat pada kopi akan menghambat adenosine sehingga akan mengilangkan efek tidur dan meningkatkan keadaan tejaga Carlson,2005. 2 Kontrol sistem saraf dari keadaan bangun Ada sedikit lima sistem neuron berbeda yang penting dalam mengatur keadaan bangun terjaga yaitu : sitem asetilkolinergik dari area peribrachial pons dan basal forebrain, sistem noradrenergik dari locus coeruleus, sistem serotonergik dari raphe nuclei, neuron histaminergic dari nukleus tuberomammilary dan sistem hipocretinergik dari lateral hipotalamus Carlson, 2005. Tidur tipe gelombang lambat terjadi ketika neuron di ventrolateral preoptic area VLPA aktif. Neuron-neuron ini menginhibisi neuron- neuron histaminergic dari nukleus tuberomammilary, neuron noradrenergik dari locus coeruleus, dan neuron-neuron serotonergik dari raphe nuclei. Sedangkan, VLPA diinhibisi oleh area yang merangsang keadaan bangun d\i otak, sehingga akan terjadi hubungan timbal balik flip-flop yang akan membuat kita sadar atau jatuh tertidur. Akumulasi dari adenosine juga dapat menginisiasi tidur dengan cara menghambat neuron-neuron acetilkolinergik di basal forebrain dan mengaktifkan neuron-neuron VLPA. Adenosine juga terbukti menghambat sistem hipocretinergik yang berfungsi menbuat orang dalam keadaan terjaga Carlson, 2005. Pengaruh hormon terhadap siklus tidur juga dipengaruhi oleh beberapa hormon seperti Adrenal Corticotropin Hormone ACTH, Growth Hormone GH dan Luteneizing Hormone LH. Hormon- hormone ini secara teratur disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior melalui jalur hipotalamus. Sistem ini ssecara terus menerus mempengaruhi 9 pengeluaran neurotransmitter serotonin, histamine, noradrenaline yang sangat berpengaruh mengatur siklus bangun dan tidur. 2.2. Kualitas Tidur 2.2.1. Definisi Kualitas Tidur