12
2.3.2. Klasifikasi gangguan tidur
Berdasarkan klasifikasi dari International Classification of Sleep Disorders, gangguan tidur terbagi atas :
1. Dissomnia • Gangguan tidur intrinsik
Narkolepsi, gerakan anggota gerak periodik, sindroma kaki gelisah, obstruksi saluran nafas, hipoventilasi, post traumatik kepala, tidur
berlebihan hipersomnia, idiopatik. • Gangguan tidur ekstrinsik
Tidur yang tidak sehat, lingkungan, perubahan posisi tidur, toksik, ketergantungan alkohol, obat hipnotik atau stimulant.
• Gangguan tidur irama sirkadian Jet-lag sindroma, perubahan jadwal kerja, sindroma fase terlambat tidur,
sindroma fase tidur belum waktunya, bangun tidur tidak teratur, tidak tidur selama 24 jam.
2. Parasomnia • Gangguan arousal
Gangguan tidur berjalan, gangguan tidur teror. • Gangguan antara bangun-tidur
Gerak tiba-tiba, tidur berbicara, kramkaki, gangguan gerak berirama. • Berhubungan dengan fase REM
Gangguan mimpi buruk, gangguan tingkah laku, gangguan sinus arrest. • Parasomnia lain-lainnya
Bruxism otot rahang mengeram, mengompol, sukar menelan, distonia parosismal.
3. Gangguan tidur berhubungan dengan gangguan kesehatan pskiatri • Gangguan mental
Psikosis, anxietas, gangguan afektif, panik nyeri hebat, alkohol. • Berhubungan dengan kondisi kesehatan
13
Penyakit degeneratif demensia, parkinson, multiple sklerosis, epilepsi, status epilepsi, nyeri kepala, Huntington, post traumatik kepala, stroke,
Gilles de-la tourette sindroma. • Berhubungan dengan kondisi kesehatan
Penyakit asma,penyakit jantung, ulkus peptikus, sindroma fibrositis, refluks gastrointestinal, penyakit paru kronik PPOK.
4. Gangguan tidur yang tidak terklasifikasi Japardi, 2002.
i Dissomnia
Adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesukaran menjadi jatuh tidur falling as sleep, mengalami gangguan selama tidur difficulty
in staying as sleep, bangun terlalu dini atau kombinasi Japardi,2002 a. Gangguan tidur spesifik
- Narkolepsi Narkolepsi mempunyai empat ciri-ciri yang ditandai
dengan tanda-tanda mengantuk yang berlebihan pada pagi atau siang hari, katapleksi kehilangan tonus otot kelemahan otot
sebagian atau seluruhnya yang bersifat sementara, sleep paralisis kehilangan kontrol pergerakan volunter secara cepat dan sementara
baik pada saat tidur maupun terjaga, dan hypnagogic halusinasi persepsi seperti mimpi yang terjadi pada saat onset tidur,persepsi
yang terjadi sering menakutkan yang dideskripsikan sebagai sesuatu yang nyata, dapat berupa halusinasi taktil, visual dan
auditorik. Narkolepsi umunya tidak diketahui, dan umumnya terdapat
perbedaan sekitar sepuluh tahun antara onset mula terjadinya penyakit dan diagnosa. Gangguan ini dapat menyebabkan
gangguan bersosialisasi dan penurunan prestasi akademis Bozorg,2010.
- Gangguan gerakan anggota gerak badan secara periodik mioklonus nokturnal.
14
- Gangguan bernafas saat tidur sleep apnea Terdapat tiga jenis sleep apnea yaitu central sleep apnea,
upper airway obstructive apnea dan bentuk campuran dari keduanya.
Apnea tidur adalah gangguan pernafasan yang terjadi saat tidur, yang berlangsung selama lebih dari 10 detik. Dikatakan
apnea tidur patologis jika penderita mengalami episode apnea sekurang kurang lima kali dalam satu jam atau 30 episode apnea
selama semalam. Selama periodik ini gerakan dada dan dinding perut sangat dominan.
Apnea sentral sering terjadi pada usia lanjut, yang ditandai dengan intermiten penurunan kemampuan respirasi akibat
penurunan saturasi oksigen. Apnea sentral ditandai oleh terhentinya aliran udara dan usaha pernafasan secara periodik
selama tidur, sehingga pergerakan dada dan dinding perut menghilang. Hal ini kemungkinan kerusakan pada batang otak atau
hiperkapnia. Gangguan saluran nafas upper airway obstructive pada
saat tidur ditandai dengan peningkatan pernafasan selama apnea, peningkatan usaha otot dada dan dinding perut dengan tujuan
memaksa udara masuk melalui obstruksi. Gangguan ini semakin berat bila memasuki fase REM Japardi,2002.
b. Gangguan tidur irama sirkadian Sleep wake schedule disorders gangguan jadwal tidur yaitu gangguan
dimana penderita tidak dapat tidur dan bangun pada waktu yang dikehendaki, walaupun jumlah tidurnya tatap. Gangguan ini sangat
berhubungan dengan irama tidur sirkadian normal. Berbagai macam gangguan tidur gangguan irama sirkadian adalah
sebagai berikut :
15
- Tipe fase tidur terlambat delayed sleep phase type yaitu ditandai
oleh waktu tidur dan terjaga lebih lambat yang diinginkan. Gangguan ini sering ditemukan dewasa muda, anak sekolah atau pekerja sosial.
Orang-orang tersebut sering tertidur kesulitan jatuh tidur dan mengantuk pada siang hari insomnia sekunder.
- Tipe Jet lag ialah mengantuk dan terjaga pada waktu yang tidak
tepat menurut jam setempat, hal ini terjadi setelah berpergian melewati lebih dari satu zone waktu.
- Tipe pergeseran kerja shift work type. Pergeseran kerja terjadi
pada orang yang secara teratur dan cepat mengubah jadwal kerja sehingga akan mempengaruhi jadwal tidur. Gejala ini sering timbul
bersama-sama dengan gangguan somatik seperti ulkus peptikum. Gambarannya berupa pola irreguler atau mungkin pola tidur normal.
- Tipe fase terlalu cepat tidur advanced sleep phase syndrome. Tipe
ini sangat jarang, lebih sering ditemukun pada pasien usia lanjut,dimana onset tidur pada pukul 6-8 malam dan terbangun antara
pukul 1-3 pagi. Walaupun pasien ini merasa cukup untuk waktu tidurnya. Gambaran tidur tampak normal tetapi penempatan jadwal
irama tidur sirkadian yang tdk sesuai Japardi,2002.
ii. Parasomnia Parasomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan fenomena
motorik, verbal dan experiental yang tidak diinginkan yang terjadi baik pada tahap-tahap tidur, maupun pada tahap transisi antara
tidur dan terjaga, Parasomnia terdiri dari : 1. Gangguan tidur teror
2. Gangguan tidur berjalan 3. Nightmare disorders
4. Gangguan tidur berkaitan dengan fase REM Bienenfeld,2012.
16
2.4. Hipertensi