bahwa dari 85 orang penderita tumor jinak ditemukan sebanyak 64 orang 75,3 menderita FAM.
11
Survei pendahuluan yang dilakukan dari data rekam medik di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2007-2011 ditemukan penderita FAM sebanyak 103 orang, dimana
ditemukan 5 orang penderita pada tahun 2007, 25 orang pada tahun 2008, 23 orang pada tahun 2009, 23 orang tahun 2010 dan 27 orang pada tahun 2011.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita FAM yang dirawat inap di RS Santa Elisabeth
Medan tahun 2007-2011.
1.2. Perumusan Masalah
Belum diketahui karakteristik penderita fibroadenoma mammae rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2007-2011.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik penderita fibroadenoma mammae rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2007-2011.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita FAM berdasarkan sosiodemografi
antara lain umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan tempat tinggal.
b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita berdasarkan letak FAM.
Universitas Sumatera Utara
c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita berdasarkan ukuran diameter
FAM. d.
Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita berdasarkan jumlah FAM. e.
Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita FAM berdasarkan cara diagnostik.
f. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita FAM berdasarkan
penatalaksanaan medis. g.
Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita FAM berdasarkan lama rawatan rata-rata.
h. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita FAM berdasarkan keadaan
sewaktu pulang. i.
Untuk mengetahui distribusi umur berdasarkan status perkawinan. j.
Untuk mengetahui distribusi umur berdasarkan letak FAM. k.
Untuk mengetahui distribusi umur berdasarkan jumlah FAM. l.
Untuk mengetahui distribusi status perkawinan berdasarkan letak FAM. m.
Untuk mengetahui distribusi status perkawinan berdasarkan jumlah FAM. n.
Untuk mengetahui distribusi letak FAM berdasarkan jumlah FAM o.
Untuk mengetahui distribusi penatalaksanaan medis berdasarkan ukuran diameter FAM.
p. Untuk mengetahui distribusi penatalaksanaan medis berdasarkan jumlah FAM.
q. Untuk mengetahui distribusi penatalaksanaan medis berdasarkan keadaan sewaktu
pulang. r.
Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata berdasarkan penatalaksanaan medis.
Universitas Sumatera Utara
s. Untuk mengetahui perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi pihak RS Santa Elisabeth Medan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan
penyediaan fasilitas perawatan bagi penderita FAM. 1.4.2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti tentang FAM.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Payudara 2.1.1 Pengertian Payudara dan Anatomi Payudara
P
ayudara adalah organ yang berperan dalam proses laktasi, sedangkan pada pria organ ini tidak berkembang dan tidak memiliki fungsi dalam proses laktasi seperti pada
wanita rudimeter
. Payudara terletak antara iga ketiga dan ketujuh serta terbentang
lebarnya dari linea parasternalis sampai axillaris anterior dan mediana. Berat dan ukuran payudara bervariasi sesuai pertambahan umur, pada masa pubertas membesar, dan
bertambah besar selama kehamilan dan sesudah melahirkan, dan menjadi atropi pada usia lanjut.
13
Setiap payudara terdiri atas 15 sampai 25 lobus kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papilla mamma yang disebut duktus laktiferus dan dipisahkan oleh
jaringan lemak yang bervariasi jumlahnya.
16
Diantara kelenjar susu dan fasia pektoralis, juga di antara kulit dan kelenjar tersebut terdapat jaringan lemak. Di antara lobus tersebut
terdapat jaringan ikat yang disebut ligamentum cooper yang merupakan tonjolan jaringan payudara, yang bersatu dengan lapisan luar fasia superfisialis yang berfungsi sebagai
struktur penyokong dan memberi rangka untuk payudara.
14
Jaringan ikat memisahkan payudara dari otot-otot dinding dada, otot pektoralis dan anterior.
16
Pembuluh darah mammae berasal dari arteri mamaria interna dan arteri torakalis lateralis. Vena supervisialis mamae mempunyai banyak anastomosa yang bermuara ke
vena mamaria interna dan vena torakalis internaepigastrika, sebagian besar bermuara ke vena torakalis lateralis.
15
Aliran limfe dari payudara kurang lebih 75 ke aksila, sebagian
Universitas Sumatera Utara
lagi ke kelenjar terutama dari bagian yang sentral dan medial dan ada pula aliran ke kelenjar interpektoralis.
14
Untuk lebih jelas dari anatomi payudara dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1. Anatomi Payudara
2.1.2. Fisiologi Payudara
Perkembangan dan fungsi payudara dimulai oleh berbagai hormon. Esterogen diketahui merangsang perkembangan duktus mamilaris. Progesteron memulai
perkembangan lobulus-lobulus payudara juga diferensiasi sel epitelial.
19
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh hormon, antara lain:
14
Universitas Sumatera Utara
a. Perubahan pertama adalah mulai dari masa hidup anak melalui masa hidup
pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium, dan menopause. Sejak pubertas pengaruh estrogen dan progesteron yang diproduksi ovarium dan juga hormon
hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus. b.
Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur haid. Sekitar hari ke-8 haid, payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum haid
berikutnya terjadi pembesaran maksimal. Kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang haid, payudara menjadi
tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak mungkin dilakukan. Begitu haid dimulai, semuanya berkurang.
c. Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. Pada masa kehamilan,
payudara menjadi besar karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis
anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh sel-sel alveolus mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu.
2.2. Definisi Fibroadenoma Mammae
Fibroadenoma mammae merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada wanita muda, dan jarang ditemukan setelah menopause.
14
Fibroadenoma adalah kelainan pada perkembangan payudara normal dimana ada pertumbuhan berlebih dan tidak normal
pada jaringan payudara dan pertumbuhan yang berlebih dari sel-sel yang melapisi saluran air susu di payudara.
3
Universitas Sumatera Utara
Fibroadenoma merupakan jenis tumor jinak mamma yang paling banyak ditemukan, dan merupakan tumor primer yang paling banyak ditemukan pada kelompok
umur muda.
21
2.3. Patofisiologi
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas
jaringan setempat yang berlebihan terhadap hormon estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary displasia. Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran
luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya.
2
Fibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan gejala dan ditemukan secara kebetulan.
20
Fibroadenoma biasanya ditemukan sebagai benjolan tunggal, tetapi sekitar 10-15 wanita yang menderita fibroadenoma memiliki beberapa benjolan pada
kedua payudara.
38
Penyebab munculnya beberapa fibroadenoma pada payudara belum diketahui secara jelas dan pasti. Hubungan antara munculnya beberapa fibroadenoma dengan
penggunaan kontrasepsi oral belum dapat dilaporkan dengan pasti. Selain itu adanya kemungkinan patogenesis yang berhubungan dengan hipersensitivitas jaringan payudara
lokal terhadap estrogen, faktor makanan dan faktor riwayat keluarga atau keturunan. Kemungkinan lain adalah bahwa tingkat fisiologi estrogen penderita tidak meningkat
tetapi sebaliknya jumlah reseptor estrogen meningkat. Peningkatan kepekaan terhadap estrogen dapat menyebabkan hyperplasia kelenjar susu dan akan berkembang menjadi
karsinoma.
43
Universitas Sumatera Utara
Fibroadenoma sensitif terhadap perubahan hormon. Fibroadenoma bervariasi selama siklus menstruasi, kadang dapat terlihat menonjol, dan dapat membesar selama
masa kehamilan dan menyusui. Akan tetapi tidak menggangu kemampuan seorang wanita untuk menyusui. Diperkirakan bahwa sepertiga dari kasus fibroadenoma jika
dibiarkan ukurannya akan berkurang bahkan hilang sepenuhnya.
3
Namun yang paling sering terjadi, jika dibiarkan ukuran fibroadenoma akan tetap. Tumor ini biasanya bersifat
kenyal dan berbatas tegas dan tidak sulit untuk diraba. Apabila benjolan didorong atau diraba akan terasa seperti bergerak-gerak sehingga beberapa orang menyebut
fibroadenoma sebagai “breast mouse”. Biasanya fibroadenoma tidak terasa sakit, namun kadang kala akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan sangat sensitif apabila disentuh.
4
2.4. Klasifikasi Fibroadenoma Mammae