Faktor Risiko Fibroadenoma Mammae

pada wanita kulit hitam. Hasil studi menunjukkan bahwa kejadian puncak fibroadenoma terjadi pada usia lebih dini yang terjadi pada pasien kulit hitam dibandingkan pada pasien kulit putih. 23

2.6.2. Faktor Risiko Fibroadenoma Mammae

Sampai saat ini penyebab FAM masih belum diketahui secara pasti, namun berdasarkan hasil penelitian ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi timbulnya tumor ini antara lain: a. Umur Umur merupakan faktor penting yang menentukan insiden atau frekuensi terjadinya FAM. Fibroadenoma biasanya terjadi pada wanita usia muda 30 tahun. 26 terutama terjadi pada wanita dengan usia antara 15-25 tahun. 4 Berdasarkan data dari penelitian di Depatemen Patologi Rumah Sakit Komofo Anyoke Teaching di Ghana Bewtra, 2009 dilaporkan bahwa rata-rata umur pasien yang menderita fibroadenoma adalah 23 tahun dengan rentang usia 14-49 tahun. 12 b. Riwayat Perkawinan Riwayat perkawinan dihubungkan dengan status perkawinan dan usia perkawinan, paritas dan riwayat menyusui anak. Berdasarkan penelitian Bidgoli, et all 2011 di Iran menyatakan bahwa tidak menikah meningkatkan risiko kejadian FAM OR=6.64, CI 95 2.56-16.31 artinya penderita FAM kemungkinan 6,64 kali adalah wanita yang tidak menikah. Hasil penelitian tersebut juga menyatakan bahwa menikah 21 tahun meningkatkan risiko kejadian FAM OR=2.84, CI 95 1.23-6.53 artinya penderita FAM kemungkinan 2,84 kali adalah wanita yang menikah pada usia 21 tahun. 27 Universitas Sumatera Utara c. Paritas dan Riwayat Menyusui Anak Penurunan paritas meningkatkan insiden terjadinya FAM, terutama meningkat pada kelompok wanita nullipara. Pengalaman menyusui memiliki peran yang penting dalam perlindungan terhadap risiko kejadian FAM. 27 d. Penggunaan Hormon Diperkirakan bahwa fibroadenoma mammae terjadi karena kepekaan terhadap peningkatan hormon estrogen. 33 Penggunaan kontrasepsi yang komponen utamanya adalah estrogen merupakan faktor risiko yang meningkatkan kejadian FAM. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Department of Surgery, University of Oklahoma Health Sciences Center Organ, 1983, dilaporkan proporsi penderita FAM yang menggunakan kontrasepsi dengan komponen utama estrogen adalah sekitar 60. 28 e. Obesitas Berat badan yang berlebihan obesitas dan IMT yang lebih dari normal merupakan faktor risiko terjadinya FAM. Berdasarkan penelitian Bidgoli, et all diketahui bahwa IMT 30 kgm 2 meningkatkan risiko kejadian FAM OR=2.45,CI 95 1.04-3.03 artinya wanita dengan IMT 30 kgm 2 memiliki risiko 2,45 kali menderita FAM dibandingkan wanita dengan IMT 30 kgm 2 . 27 f. Riwayat Keluarga Tidak ada faktor genetik diketahui mempengaruhi risiko fibroadenoma. Namun, riwayat keluarga kanker payudara pada keluarga tingkat pertama dilaporkan oleh beberapa peneliti berhubungan dengan peningkatan risiko tumor ini. 18 Dari beberapa penelitian menunjukkan adanya risiko menderita FAM pada wanita yang ibu dan saudara perempuan mengalami penyakit payudara. Dilaporkan 27 dari penderita FAM Universitas Sumatera Utara memiliki riwayat keluarga menderita penyakit pada payudara Organ, 1983. 28 Tidak seperti penderita dengan fibroadenoma tunggal, penderita multiple fibroadenoma memiliki riwayat penyakit keluarga yang kuat menderita penyakit pada payudara. 18 g. Stress Stress berat dapat meningkatkan produksi hormon endogen estrogen yang juga akan meningkatkan insiden FAM. Berdasarkan penelitian Bidgoli, et all diketahui orang yang mengalami stress memiliki risiko lebih tinggi menderita FAM OR=1.43 CI 951.16-1.76 artinya orang yang mengalami stress memiliki risiko 1,43 kali menderita FAM dibandingkan dengan orang yang tidak stress. 27 h. Faktor Lingkungan Tinggal di dekat pabrik yang memproduksi Polycyclic aromatic hydrocarbons PAHs juga dapat menjadi faktor risiko terjadinya FAM. Berdasarkan penelitian Bidgoli, et all pada tahun 2011 di Iran dilaporkan 38 dari penderita FAM memiliki riwayat tinggal di dekat pabrik yang memproduksi PAHs. Penelitian tersebut menggunakan desain case control dimana diketahui OR=3.7,CI951.61-7.94 yang artinya orang yang tinggal didekat pabrik yang memproduksi zat PAHs memiliki risiko 3,7 kali menderita FAM. 27 PAHs adalah salah satu pencemar organik yang paling luas. PAHs dibentuk oleh pembakaran tidak sempurna dari karbon yang mengandung bahan bakar seperti kayu, batu bara, diesel, lemak, tembakau, dan dupa. 36 Banyak senyawa-senyawa aromatik, termasuk PAHs, yang bersifat karsinogenik. Hal ini berdasarkan sifatnya yang hidrofobik tidak suka akan air, dan tidak memiliki gugus metil atau gugus reaktif lainnya untuk dapat diubah menjadi senyawa yang lebih polar. Akibatnya senyawa PAHs sangat sulit diekskresi dari dalam tubuh dan biasanya terakumulasi pada jaringan hati, ginjal, maupun Universitas Sumatera Utara adiposa atau lemak tubuh. Dengan struktur molekul yang menyerupai basa nukleat adenosin, timin, guanin, dan sitosin, molekul PAHs dapat dengan mudah menyisipkan diri pada untaian DNA. Akibatnya fungsi DNA akan terganggu dan apabila kerusakan ini tidak dapat diperbaiki dalam sel, maka akan menimbulkan penyakit kanker. 37 2.7. Pencegahan 2.7.1. Pencegahan Primer