39
2 1
2 1
2 2
2 2
1 1
_____ 2
____ 1
1 1
2 1
1 n
n n
n s
n s
n X
X t
table diperolah dari table dengan pengujian 2 sisi 0,025 sebesar 2,032. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Ho diterima jika t tabel t hitung
t tabel Ho ditolak jika t hitung -t tabel atau t hitung t tabel
Berdasarkan signifikasi : Ho diterima jika signifikasi 0,05
Ho ditolak jika signifikasi 0,05
4. Independent Sample T-test
Independent Simple T-test merupakan cara yang digunakan untuk membandingkan hasil belajar pada kedua metode yang digunakan dalam
kelas eksperimen. Pada penelitian ini jika data tidak terdistribusi normal maka untuk menguji data dari dua sampel yang tidak berhubungan
menggunakan Uji U Mann-Whitney. Adapun hipotesis yang akan diuji sebagai berikut :
O
H
: Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belalajar siswa pada pembelajaran fisika Guided Inquiry dengan pendekatan KGS dan
Guided Inquiry dengan pendekatan KPS.
1
H
: Rata-rata hasil belajar siswa Guided Inquiry dengan pendekatan KGS lebih tinggi dibandingkan Guided Inquiry dengan pendekatan KPS.
Rumus perhitungan Independent Sample T Test sebagai berikut :
40 Keterangan:
t
:
hitung
t
1
X
: nilai rata-rata post test
2
X
: nilai rata-rata pretest
1
s
: simpangan baku data post test
2
s
: simpangan baku data pretest
2 1
s
: varian data post test
2 2
s
: varian data pretest
1
n
: jumlah sampel data post test
2
n
: jumlah sampel data pretest
Kemudian t tabel dicari pada tabel distribusi t dengan = 5 : 2 = 2,5
uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n-2. Setelah diperoleh besar
hitung
t
dan
tabel
t
maka dilakukan pengujian dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
41 Kriteria pengujian
O
H
diterima jika -
tabel
t
hitung
t
tabel
t
O
H
ditolak jika -
hitung
t
-
tabel
t
atau
hitung
t
tabel
t
Berdasarkan nilai signifikansi atau nilai probabilitas: Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka
O
H
diterima. Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka
O
H
ditolak.
Priyatno 2010:32-41
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil data yang diamati dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif fisika siswa SMA setelah diterapkan model pembelajaran Guided Inquiry dengan pendekatan
KGS. 2. Terdapat peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif fisika siswa SMA
setelah diterapkan model pembelajaran Guided Inquiry dengan pendekatan KPS.
3. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar fisika pada ranah kognitif siswa SMA pada penerapan model pembelajaran Guided Inquiry dengan
pendekatan KGS dan dengan pendekatan KPS.
B. Saran
Berdasarkan teori-teori yang melandasi operasional penelitian dan hasil pengamatan dan temuan selama proses penelitian dilaksanakan, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan model Guided Inquiry dengan pendekatan KGS
dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru-guru di sekolah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah
kognitif.