SIMPULAN DAN SARAN PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (Studi Pada Kelas VIII SMP Negeri 7 Kotabumi Semester Ganjil TP 2014/2015)

DAFTAR TABEL Tabel Halaman Tabel 2.1 Perhitungan Skor Peningkatan individu 18 Tabel 2.2 Kriteria Penghargaan Kelompok 18 Tabel 3.1 Rata-rata Nilai Ujian Semester Ganjil Kelas VIII SMP Negeri 7 Kotabumi Tahun Pelajaran 20132014 26 Tabel 3.2 Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis 29 Tabel 3.3 Validitas Butir Soal 32 Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas 33 Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Daya Pembeda 34 Tabel 3.6 Daya Pembeda Butir Item Soal 35 Tabel 3.7 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran 36 Tabel 3.8 Tingkat Kesukaran Butir Item Soal 36 Tabel 3.9 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Pemahaman konsep Matematis 38 Tabel 4.1. Rekapitulasi Data Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa 39 Tabel 4.2 Rekapitulasi Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Data Kemampuan Representasi Matematis 40 Tabel 4.3 Data Pencapaian Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa 41 MOTO Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus Ust. Yusuf Mansyur Kekecewaan Diciptakan Bukan Untuk Melemahkan Harapan, Tapi Untuk Menguatkan Upaya Berikutnya Mario Teguh PERSEMBAHAN Dengan rasa bahagia diiringi rasa syukur, kuucapkan kepada Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Allah SWT dan junjunganku Nabi Besar Muhammad SAW. Penulis persembahkan sebuah karya kecil ini sebagai bukti cinta kasih kepada: mama dan papa tercinta, yang selalu mendoakan dan senantiasa menanti keberhasilan anandamu. Emik, mita, pipit, bung dan seluruh keluarga besar atas segala motivasi, dukungan, doa, dan perhatiannya. Clara, gesca, iisy, zuma, mukh, candra, abi dan sahabat-sahabat terbaikku yang selalu memberikan dukungan dan semangat. Guru dan dosen atas ilmu dan semua yang telah diberikan kepadaku, yang menjadi penerang jalanku. Almamater tercinta. RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara pada tanggal 17 Agustus 1992. Penulis merupakan anak pertama dari lima bersaudara pasangan Bapak Wahyudi dan Ibu Hasimah. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di MIN 1 Kotabumi pada tahun 2004, pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 8 Kotabumi pada tahun 2007, dan pendidikan menengah atas di SMA Selamet Ryadi Kotabumi pada tahun 2010. Penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Lampung pada tahun 2010 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri SNMPTN dengan mengambil program studi Pendidikan Matematika. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata KKN Tematik pada tahun 2013 di Kelurahan Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Selain itu, penulis menjalankan Program Pengalaman Lapang PPL di SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. SANWACANA Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menye- lesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Perbandingan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Antara Model Pembelajaran GI dengan STAD Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 7 Kotabumi Tahun Pelajaran 20142015.” Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Papa dan Mama tercinta atas semangat, kasih sayang, dan doa yang tak pernah berhenti mengalir. 2. Ibu Dra. Arnelis Djalil, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Pembimbing kedua yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, sumbangan pemikiran, kritik, dan saran selama penyusunan skripsi. 3. Ibu Dr. Tina Yunarti, M.Si., dosen pembimbing pertama yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk bimbingan, menyumbangkan banyak ilmu, memberikan perhatian, motivasi dan semangat kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini. 4. Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd., selaku dosen pembahas dan selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu iv Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran kepada penulis. 5. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis. 7. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung beserta staf dan jajarannya. 8. Bapak Drs. Hutasoit, M.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 28 Bandarlampung. 9. Ibu Yuntarsih, A.Md., selaku guru mitra yang telah banyak membantu dalam penelitian. 10. Adik-adikku Emik, Mita, Pipit, Bung, Bilal serta nenek tersayang Hasnona dan Rohani atas segala motivasi, dukungan, doa, dan perhatiannya. 11. Pemberi semangat yang tiada henti Mukhroni atas semua bantuan, semangat, perhatian, dan doa. 12. Keluarga kecilku di Pendidikan Matematika angkatan 2010, Ibund, Tante, Adek, Zume, Kakak, Kakung, Abi, Imam dan Datuk atas motivasi, persahabatan, dan kebersamaanya selama ini. 13. Sahabat yang dari sekolah dasar telah mengenalku Rima Mauli AD atas segala motivasi dan dukungan serta kebersamaannya. Serta teman yang sering direpotkan Riris Ardho. 14. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Matematika angkatan 2010 kelas B: Mella, Nurul, Suke, Mba Ira, Liza, Woro, Febby, Noviana, Resti, Elfira, Anniya, Engla, Ardiyanti, Desy, Anggi, Tika, Silo, Rika, Ayu, Heru dan v teman-teman seperjuangan di Pendidikan Matematika 2010 kelas A, Kakak tingkat angkatan 2007, 2008 dan 2009, serta adik tingkat Pendidikan Matematika Unila atas kebersamaannya. 15. Sahabat-sahabat KKN dan PPL: Rohimin, Teguh, Ayu, Imas, Dista atas kebersamaannya. 16. Teman-teman di kosan yang tidak ada namanya: Candra, Tami, Putri, Tri atas kebersamaannya. 17. Siswa-siswi SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah dan SMPN 7 Kotabumi. 18. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala di sisi Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Aamiin. Bandarlampung, Februari 2015 Penulis, Agustin Ryanti

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu matematika sangat penting dalam kehidupan manusia. Bisa dikatakan bahwa semua aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari ilmu ini. Artinya bahwa matematika digunakan oleh manusia dalam segala bidang. Bahkan ilmu- ilmu lain juga menggunakan matematika sebagai ilmu dasar. Matematika sebagai ilmu dasar memiliki peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain sebagai alat untuk mengembangkan cara berpikir, matematika mampu menjadi alat yang secara substansial memuat pengembangan kemampuan berpikir yang berlandaskan pada kaidah-kaidah penalaran secara logis, kritis, sistematis dan akurat. Kemampuan berpikir tersebut secara umum dikenal dengan kemampuan berpikir matematis. Winataputra 2007: 12 mengatakan bahwa matematika merupakan pelajaran yang tidak mudah untuk dipelajari dan pada akhirnya banyak siswa yang kurang tertarik terhadap pelajaran matematika. Ketidaksenangan siswa pada mata pelajaran matematika mungkin disebabkan oleh sukarnya memahami konsep yang terkandung dalam matematika, sehingga dapat menimbulkan hasil belajar matematika menjadi rendah. Matematika adalah salah satu ilmu yang harus dipelajari pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia, agar siswa memiliki pola pikir yang sistematis dan rasional serta ketajaman penalaran sehingga matematika dapat digunakan secara fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 yang menyatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan matematika pada pendidikan menengah adalah agar peserta didik memahami konsep matematika, mampu menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah . Menurut Slavin 2005: 25 pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan kecil, yaitu antara empat sampai lima orang yang mempunyai latar belakang akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda. Sedangkan Lie 2002: 18 mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai sistem kerja kelompok yang terstruktur. Terstruktur berarti pembelajaran kooperatif tersusun dari lima unsur pokok yang membedakan dengan pembelajaran berkelompok biasa, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individu, interaksi interpersonal, keahlian bekerjasama, dan proses kelompok. Menurut Lie 2002: 33 model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran sebaiknya adalah model pembelajaran yang memberikan interaksi guru dengan siswa, serta interaksi antarsiswa yang nantinya akan membentuk sinergi yang menguntungkan untuk semua anggota. Pembelajaran matematika akan mendapatkan hasil yang lebih optimal jika guru memilih model pembelajaran yang tepat, yaitu pembelajaran yang mampu melibatkan semua siswa sehingga diharapkan siswa dapat lebih berperan aktif dalam pembelajaran. Jadi, faktor yang paling menentukan tercapainya tujuan pembelajaran adalah pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara optimal. Berdasarkan hasil survei TIMSS Mullis et al. 2012 diketahui bahwa dalam studi TIMSS, pengukuran terhadap ranah kognitif siswa dibagi menjadi tiga domain. Domain pertama, knowing, mencakup fakta, konsep, dan prosedur. Domain kedua yaitu applying yang berfokus pada kemampuan siswa untuk menerapkan pengetahuan dan pemahaman konsep untuk memecahkan masalah. Domain ketiga, reasoning, lebih dari sekedar menemukan solusi dari masalah rutin tetapi juga mencakup situasi asing, konteks yang kompleks, dan multistep problems. Kemampuan pemahaman konsep matematis yang masih rendah juga terjadi di SMPN 7 Kotabumi, khususnya yang terjadi pada kelas VIII. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi, pembelajaran matematika yang diterapkan masih menekankan pada pentingnya meningkatkan hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan dari rendahnya rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada Ulangan harian yang diberikan guru setelah materi pembelajaran berakhir, yaitu sebesar 65,00. Dari hasil wawancara juga diperoleh fakta bahwa umumnya kemampuan siswa untuk memahami suatu konsep masih rendah. Pembelajaran yang diterapkan di SMP Negeri 7 Kotabumi masih berupa pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran yang biasa dilakukan masih menunjukkan pembelajaran yang berpusat pada guru. Komunikasi yang terjadi satu arah, siswa hanya menggunakan alat indra yaitu pendengaran dan penglihatan. Sebagai contoh sederhana sebuah lingkaran memiliki panjang jari-jari 14 cm, Hitunglah luas daerah lingkaran tersebut. Melalui pertanyaan ini, siswa diharuskan menggali seluruh ingatan dan pemahamannya mengenai lingkaran. Secara tidak langsung, pertanyaan tersebut mengharuskan siswa untuk merumuskan masalah dan merencanakan strategi penyelesaian masalah. Contoh jawaban dari siswa sebagai berikut: Siswa pertama: Contoh jawaban siswa yang salah r = 14 Jadi luas daerah lingkaran tersebut adalah 1936 cm Siswa kedua: Contoh jawaban siswa yang benar Jari-jari lingkaran r = 14 Jadi didapat luas daerah lingkaran adalah 616 cm. Berdasarkan contoh sederhana di atas, kita dapat melihat bahwa tidak semua pertanyaan kemampuan pemahaman konsep dapat di jawab secara baik oleh siswa. Kondisi yang dijelaskan di atas disebabkan kurangnya keterlibatan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dipengaruhi peran guru yang masih sangat besar dalam proses pembelajaran. Siswa terbiasa dibimbing oleh guru untuk menemukan konsep-konsep matematika. Hasil observasi dan wawancara juga menunjukkan bahwa model pembelajaran yang digunakan hanya model pembelajaran konvensional. Akibatnya siswa menjadi jenuh dalam belajar matematika. Oleh karena itu, kebanyakan siswa tidak mampu mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal yang diberikan sekolah sebesar 75,00. Hal ini kurang sesuai dengan karakter siswa yang cukup aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Menanggapi permasalahan kurangnya kemampuan pemahaman konsep siswa di atas, perlu dilakukan perubahan model mengajar guru. Dengan dilakukannya perubahan ini, diharapkan kemampuan pemahaman konsep siswa dapat ditingkatkan. Jika siswa menguasai kemampuan pemahaman konsep dengan baik, maka siswa tidak hanya dapat dikatakan memahami konsep matematika, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan kemampuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam banyak alternatif jawaban. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menerapkan model pembelajaran yang

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sekampung Udik TP 2012/2013)

1 10 43

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 6 43

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 45

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 20 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 10 52

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Kota Agung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 6 42

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Sribhawono Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 19 132

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (Studi Pada Kelas VIII SMP Negeri 7 Kotabumi Semester Ganjil TP 2014/2015)

0 3 57

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMANKONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Semaka Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 70

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 60

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP IT Nurul Iman Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 13 64