89
3. Keberhasilan program tidak tergantung dari output masing-masing
kegiatan tersebut.
2. Aspek-aspek Program
Clive Gray mengemukakan mengenai aspek-aspek dalam program sebagai berikut:
a. Aspek Teknis
Aspek teknis menyangkut masalah penyediaan sumber-sumber daya dan pemasaran hasil-hasil produksi. Apakah lokasi program cukup
strategis, seberapa jauh dukungan prasarana jalan raya, dan apakah tersedia tenaga kerja dari berbagai tingkat ketrampilan, termasuk tenaga
supervisi dan pimpinan.
b.
Aspek Institusional Aspek institusional menyangkut masalah organisasi pemerintahan dan
masyarakat. Misalnya termasuk dalam hal ini seberapa jauh aparatur pemerintahan dan peraturan perundanag-undangan yang ada dapat
memberi kemudahan atau halangan dalam pelaksanaan program, juga termasuk mempertanyakan seberapa jauh reaksi masyarakat setempat,
termasuk organisasi sosial masyarakat.
c.
Aspek Sosial Di samping tujuan peningkatan barang atau jasa, pendirian program
dapat mempunyai tujuan yang bersifat khusus. Tujuan sosial khusus suatu program dapat tercermin. Misalnya dalam hal penyediaan
kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan.
d.
Aspek Ekternalitas Hasil-hasil tidak langsung dan akibat-akibat sampingan dari program
dinamakan eksternalitas,
eksternalitas dapat
bersifat positif
memberikan tambahan
benefit dan
dapat bersifat
negatif mengakibatkan kerugian masyarakat. Gray, 2002: 3
Setelah mengemukakan aspek-aspek dalam sebuah program, selanjutnya penulis akan mengutip pendapat ahli mengenai tahapan-
tahapan yang ada dalam menyusun sebuah program. Mintarogo dan
90
Soedarmayanti dalam bukunya Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran mengemukakan bahwa:
“Dalam menyusun program rencana dilakukan penjabaran dari rincian kegunaan, jumlah pembiayaan dan penentuan bagian, sub-
bagian yang akan diikutsertakan menurut urutan skala priorotas
sesuai dengan apa yang telah direncanakan”. Mintarogo Soedarmayanti, 1992: 102.
Berdasarkan beberapa pengertian mengenai program di atas, Azrul Azwar memberikan syarat-syarat suatu program yang baik sebagai berikut:
a.
Jelas sasaran; Yaitu jelas akan tujuan dengan mekanismenya, serta diarahkan hanya
untuk hal-hal yang bersifat pokok saja.
b.
Mampu melaporkan setiap penyimpangan; Suatu program yang baik harus dapat mengidentifikasi setiap
penyimpangan program tersebut secara cepat, tepat, dan benar ataupun adanya umpan-balik.
c.
Fleksibel dan berorientasi pada masa depan; Program yang baik akan tanggap terhadap perubahan yang terjadi
sehingga program tetap dapat dilaksanakan.
d.
Mencerminkan dan sesuai keadaan organisasi; Tidak dipaksakan tetapi harus sesuai dengan kebutuhan organisasi dan
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
e.
Mudah dilaksanakan; Suatu program yang baik dapat dilaksanakan secara langsung oleh
organisasi yang melaksanakan program tersebut.
f.
Mudah dimengerti; Program yang baik harus mudah untuk dimengerti sehingga pelaksana
tidak mengalami kesulitan dalam pelaksanaan program tersebut. Azwar, 1994: 7
Pada dasarnya program harus disusun secara rinci dan sistematis agar program tersebut dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan
yang sistematis pula dan keluaran yang dihasilkan diharapkan akan lebih baik dibandingkan dengan kegiatan yang tidak terprogram.
91
D. Kerangka Pemikiran
Program Jam Belajar Masyarakat dicanangkan guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang
nyaman bagi peserta didik ketika berada dalam lingkungan keluarga. Jam Belajar Masyarakat JBM merupakan program Pemerintah Kota
Metro yang diterapkan dalam rangka menghadapi era teknologi informasi yang kian deras dimana keterbukaan komunikasi akan sangat mempengaruhi
masyarakat. Semakin banyak media informasi akan semakin menyita perhatian
peserta didik dan masyarakat dari waktu ke waktu sehingga antisipasi terhadap pengaruh media tersebut perlu dicanangkan Jam Belajar Masyarakat
untuk secara optimal mendukung kegiatan proses belajar dan pembelajaran bagi peserta didik dan masyarakat.
Namun dalam rentang waktu 2 dua tahun sejak dicanangkan, Program Jam Belajar Masyarakat JBM belum dapat diimplementasikan dengan baik
di wilayah Kota Metro. Masyarakat menilai program tersebut hanya sekedar seremonial belaka dan belum melihat adanya kesungguhan dari Pemerintah
Kota Metro untuk mewujudkannya. Kurangnya sosialisasi lewat media elektronik atau media cetak yang harusnya dilakukan oleh instansi terkait
membuat masyarakat belum banyak yang mengetahui keberadaan program tersebut.