BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi
Terkadang tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat selalu melakukan pekerjaan evaluasi. Dalam beberapa kegiatan sehari-hari jelas-
jelas telah mengadakan pengukuran dan penilaian. Di dalam istilah asingnya, pengukuran adalah measurement, sedang penilaian adalah
evaluation, inilah diperoleh kata Indonesia evaluasi yang berarti menilai tetapi dilakukan dengan mengukur terlebih dahulu.
Istilah evaluasi mempunyai arti yang berhubungan, masing-masing menunjuk pada aplikasi beberapa skala nilai terhadap hasil kebijakan dan
program. Secara umum istilah evaluasi dapat disamakan dengan “penaksiran appraisal, pemberian angka rating, dan penilaian
assessment, kata-kata yang menyatakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti satuan nilainya”. Dunn, 1998:608.
Lebih spesifik evaluasi adalah: “Berkenaan dengan produksi informasi mengenai nilai atau manfaat
dari hasil kebijakan. Ketika hasil kebijakan pada kenyataannya mempunyai nilai maka memberikan sumbangan pada tujuan atau
sasaran. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kebijakan atau program telah mencapai tingkat kinerja yang bermakna yang berarti
bahwa masalah-masalah kebijakan
dibuat jelas atau diatasi”. Dunn, 1997:608.
14
Definisi yang pertama dikembangkan oleh Ralp Tyler 1950 dalam Suharsimi 2003:3, yang menyatakan bahwa “Evaluasi merupakan sebuah
proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang
belum dan apa sebabnya. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain, yakni Cronbach dan Stufflebeam dalam Suharsimi
2003:3, tambahan definisi tersebut adalah “Proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk
membuat keputusan .”
Menurut Hamid H. 2008:32 dalam Rusman 2009:93, bahwa “Evaluasi kurikulum dan evaluasi pendidikan memiliki karakteristik yang
tak terpisahkan”. Demikian pula dengan evalusi yang diartikan oleh berbagai pihak dengan berbagai pengertian. Hal tersebut disebabkan
filosofi keilmuan yang dianut seseorang berpengaruh terhadap metodologi evaluasi dan pada gilirannya terhadap pengertian evaluasi.
Menurut Morrison dalam Rusman 2009:94, dan Arikunto 2004:1 “Evalusi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam mengambil keputusan”. Menurut
Worthen dan Sanders 1979:1 “Evaluasi adalah mencari sesuatu yang
berharga worth ”. Sesuatu yang berharga tersebut dapat berupa informasi
tentang sesuatu program, produksi serta alternatif prosedur tertentu.