Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

9 Berdasarkan standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP BSNP, 2006: 140, pembelajaran matematika memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luas, akurat, efisien, dan tepat dalam memecahkan masalah 2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika, dalam membuat generaalisasi, menyusun bukti, atau men- jelaskan gagsan dan pertanyaan matematika. 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta ulet dan percaya diri dalam pemecahkan matematika. Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika tersebut, kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan salah satu kemampuan yang penting dan harus dimiliki oleh siswa guna menyelesaikan masalahnya. Berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah matematis, dalam Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor 506CKepPP2004 Wardhani, 2008: 18 disebutkan bahwa indikator kemampuan pemecahan masalah matematis siswa adalah: a menunjukkan pemahaman masalah, b mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam pemecahan masalah, c menyajikan masalah matematis dalam berbagai bentuk, d memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat, e mengembangkan strategi pemecahan masalah, f membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah, dan g menyelesaikan masalah yang tidak rutin. 10 Dalam penelitian ini, indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang digunakan adalah sebagai berikut. a. Memahami masalah: siswa dapat mengidentifikasi apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari sebuah masalah. b. Merancang model matematika: siswa dapat membuat masalah ke dalam model matematis berupa rumus, simbol, diagram, tabel, ataupun gambar. c. Menyelesaikan model: siswa dapat mensubtitusikan nilai yang diketahui ke dalam model matematika untuk memperoleh jawaban. d. Menafsirkan solusi: siswa dapat menafsirkan solusi yang diperoleh dengan menyimpulkan jawabannya.

C. Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran berbasis masalah dipopulerkan di McMaster University Canada pada tahun 1970-an. Menurut Amir 2009: 21, pembelajaran berbasis masalah merupakan model instruksional yang menantang siswa agar bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalahnya. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan menganalisis proses pemecahan masalah dan berfikir kritis. Sedangkan menurut Boud dan Feletti 1997: 2, “Problem based learning is a way constructing and teaching courses using problems as the stimulus and focus for student activity ”. Artinya pembelajaran berbasis masalah adalah cara untuk membangun pembelajaran dengan mengguna- kan masalah sebagai stimulus dan fokus untuk aktivitas siswa. Dengan demikian, pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pembelajaran yang didasarkan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013-2014)

0 5 56

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013-2014)

0 14 49

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013-2014)

0 12 51

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 10 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Bandar Lampung T.P. 2013/2014)

1 19 66

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar Lampung T.P.2014/2015)

2 7 45

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016)

3 20 64

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS VIII SMP NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 3 37

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN PENALARAN LOGIS SISWA SMP.

0 1 44

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

0 0 19