Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

28

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah sampel data gain nilai berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-Kuadrat. Rumusan hipotesis untuk uji Chi- Kuadrat Sudjana, 2005: 273 adalah sebagai berikut. H : sampel data gain nilai berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 : sampel data gain nilai berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Statistik uji Chi-Kuadrat dihitung dengan rumus: 2 2 1 k i i hitung i i O E x E dengan: x 2 = harga Chi-Kuadrat i O = frekuensi pengamatan i E = frekuensi yang diharapkan k = banyaknya kelas interval Dengan taraf signifikan , terima H jika 2 2 1 3 k x x dan tolak H jika 2 2 1 3 k x x . Uji normalitas data gain nilai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dilakukan menggunakan uji Chi-Kuadrat. Adapun rekapitulasi perhitungannya disajikan pada Tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Uji Normalitas Data Gain Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas Keputusan Uji Pembelajaran Berbasis Masalah 15,0874 9,49 H ditolak Pembelajaran Konvensional 18,3062 H ditolak 29 Berdasarkan Tabel 3.3, diketahui bahwa data gain nilai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran konvensional memiliki pada taraf signifikansi = 5, yang berarti H ditolak. Dengan demikian, data gain nilai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada kedua kelas tersebut berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran C.5 dan C.6.

3. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji normalitas data, analisis berikutnya adalah menguji hipotesis. Berdasarkan hasil uji prasyarat, data gain nilai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran konvensional berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal maka untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan uji Mann-Whitney. Uji Mann-Whitney Djarwanto, 1996: 226-228 dilakukan dengan langkah-langkah berikut. a. Hipotesis peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah tidak berbeda secara signifikan dengan pembelajaran konvensional. peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari pembe- lajaran konvensional. b. Mengurutkan data tanpa memperhatikan kategori sampelnya. 30 c. Menjumlahkan peringkat masing-masing sampel. d. Menghitung statistik U  U = 1 1 1 2 1 2 1 R n n n n  U = 2 2 1 2 2 1 2 n n n n R Keterangan: n 1 = banyaknya siswa dari kelas pembelajaran berbasis masalah. n 2 = banyaknya siswa dari kelas pembelajaran konvensional. R 1 = jumlah peringkat yang diberikan pada sampel dengan jumlah n 1. R 2 = jumlah peringkat yang diberikan pada sampel dengan jumlah n 2. Karena n 20, maka uji Mann-Whitney dilakukan berdasarkan pendekatan kurva normal. - Mean μ U = Standar Deviasi σ U = e. Kriteria Uji Tolak H jika - , pada taraf kepercayaan .

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013-2014)

0 5 56

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013-2014)

0 14 49

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013-2014)

0 12 51

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 10 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Bandar Lampung T.P. 2013/2014)

1 19 66

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar Lampung T.P.2014/2015)

2 7 45

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016)

3 20 64

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS VIII SMP NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 3 37

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN PENALARAN LOGIS SISWA SMP.

0 1 44

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

0 0 19