Analisis Tinjauan Hukum Terhadap Penetapan Harga Tiket Garuda
Garuda sudah siap melayani pemudik masa Lebaran tahun ini dengan menyiapkan sejumlah 176.442 kursi. “Bila terjadi penumpukan penumpang untuk
satu tujuan, kami berencana menggunakan pesawat Boeing 747-400 agar dapat mengangkut lebih banyak dalam sekali terbang,” ujar Pujobroto.
Garuda memperkirakan kenaikan penumpang sebesar 15 hingga 20 persen. Garuda mengajukan permintaan izin penambangan penerbangan kepada
Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan pelayanan pada masa Lebaran.
8
Menjelang Natal dan Tahun Baru, sudah 80-100 persen tiket pesawat dipesan. Kota-kota yang banyak dikunjungi antara lain Medan, Denpasar, dan
Yogyakarta. Adapun untuk rute Jakarta-Medan, harga tiket kelas ekonomi bahkan terjual pada harga tertinggi Rp 1,7 juta. Harga ini jauh di atas harga non-liburan
Rp 400.000-Rp 500.000. Gede Galih Biantoro, travel counsellor dari Smailing Tour, mengatakan,
tingginya permintaan tiket pesawat bahkan berlangsung dalam periode yang lebih panjang, 19 Desember 2010 hingga 5 Januari 2011. ”Penerbangan domestik ke
Medan Sumatera Utara mendominasi permintaan penumpang menjelang Natal. Di urutan berikutnya, jurusan ke Manado Sulawesi Utara juga penuh,” kata Ika,
petugas tiket Rota Tour Travel. Harga tiket akhir tahun ini melambung hingga Rp 3 juta untuk rute
Jakarta-Medan dengan maskapai Garuda Indonesia. Penerbangan lainnya seperti
8
http:www.tempo.coreadnews20110822090352957Tiket-Mudik-Pesawat-Garuda- Hampir-Ludes, akses 5 April tahun 2015, pukul 04.30 wib.
Lion Air tercatat Rp 1,8 juta dengan rute yang sama. Ika menambahkan, kursi penuh mulai dari tanggal 20 Desember 2010 hingga 3 Januari 2011 untuk rute
Jakarta-Medan dan ke Denpasar, Bali.
9
Dari data-data di atas terlihat bahwa permintaan tiket pesawat melambung sangat tinggi, dari pemintaan konsumen banyak disini kesempatan pihak
maskapai menaikkan harga dan Garuda Indonesia juga menerapkan hal tersebut sehingga penyimpangan-penyimpangan terjadi dan begitu halnya juga dengan
maskapai-maspakapai yang lainnya itu sangat mungkin terjadi, akan tetapi penelitian ini lebih khusus meneliti maskapai Garuda Indonesia.
Hukum udara di Indonesia dalam menetapkan harga sebenarnya sudah diatur baik itu mengenai harga minimum maupun harga maksimum, akan tetapi
dalam berbisnis yang dicari perusahaan adalah keuntungan dan semakin baiknya perusahaan penerbangan mereka, disini terkadang kecurangan-kecurangan terjadi
baik itu kecurangan dalam hal penetapan harga, kelayakan pesawat, tanggung jawab pesawat udara dan yang lainnya.
10
Pesawat udara khususnya di Negara Indonesia semakin tahun semakin banyak, kemajuan sangat pesat, bahkan jenis-jenisnya semakin bertambah,
pesawat boing, air bust dan lain sebagainya, semakin banyak persaingan maka
9
Permintaan konsumen meningkat terutama beberapa kota termasuk kota medan pada waktu hari natal dan tahun baru Lihat berita Berita Kompas.com akses 3 januari tshun 2015, pukul 05.00 wib.
10
Ari Sukma, Wawancara Agent trevel Yogyakarta melauli telpon, menjelaskan mengenai pandangan kecurangan yang dilakukan pihak maskapai pesawat udara, 27 januari 2015, pukul 21.00
wib.
semakin banyak juga terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, karena dalam bisnis apalagi bisnis mengenai transportasi yang memang masyarakat Indonesia
menggunakannya dalam aktivitas mereka sehari-hari. Salah satu contoh kasus mengenai undang-undang yang mengatur batas
maksimumatas “Berdasarkan Keputusan Mentri nomor 262010, mengatur tarif batas atas Jakarta-Medan hanya Rp 1.847.000 di luar surcharge, tax, maupun
airport tax. Saat mengecek ke website Garuda Indonesia pada tanggal yang sama dengan tiket kelas ekonomi, harga tiket yang tercantum Rp 2,3 juta dan tiket
kelas eksekutif pada hari dan jam yang sama ditawarkan dengan harga Rp 4,6 juta”. Dari harga yang tercantum sebagaimana dijelaskan di atas tarif batas atas
jelas dilanggar oleh maskapai Garuda Indonesia. Penjelasan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 tahun 2010
tentang Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penetapan Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam
Negeri. Dijelaskan dalam pasal 1 ayat 6 : Tarif batas atas adalah harga jasa tertinggimaksimum yang diijinkan diberlakukan oleh badan usaha angkutan
udara niaga ber-Jadwal, yang dihitung berdasarkan komponen tarif jarak, pajak pertambahan nilai, iuran wajib asuransi dan biaya tuslahtambahan surcharge.
11
11
Lihat Peraturan Mentri Perhubungan No 26 tahun 2010 tentang, Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penerapan Tarif Batas Ataas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara
Niaga Berjadwal Dalam Negri.
Pasal 1 ayat 7 menerangkan bahwa Jarak adalah rata-rata jarak terbang pesawat udara, dalam kilometer pada suatu rute penerbangan yang ditetapkan
oleh pemerintah. Pada pasal 2 ayat 1 peraturan ini disebutkan “Tarif penumpang
pelayanan kelas ekonomi angkutan udara niaga bejadwal dalam negeri dihitung berdasarkan komponen tarif jarak, pajak, iuran wajib asuransi dan biaya
tuslahtambahan surcharge , yang merupakan tarif batas atas”.Pada pasal 2 ayat
5 Biaya tuslahtambahan surcharge sebagairnana dimaksud pada ayat 1 rnerupakan biaya yang dikenakan karena terdapat biaya-biaya tambahan yang
dikeluarkan oleh badan usaha angkutan udara diluar perhitungan penetapan tarif jarak, yang penerapannya bersifat khusus yaitu karena kondisi dan waktu
pemberlakuan tertentu, dan besarannya ditetapkan oleh Menteri dalam peraturan tersendiri.
Kemudian pada pasal 9 ayat 1 dan 2 disebutkan “1 Badan usaha angkutan udara niaga berjadwal wajib menetapkan besaran tarif normal. 2 Tarif
normal sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak boleh melebihi tarif batas atas yang ditetapkan oleh Menteri. Bila diamati peraturan ini bagus, hanya saja yang
menjadi pertanyaan adakah pengawasan intensif yang dilakukan untuk mengontrol agar tarif masih dalam batas wajar di bawah batas atas.
12
Terlihat bahwa kebijakan pemerintah dalam menetapkan harga batas atas tidak dipatuhi oleh maskapai garuda Indonesia, pada kasus diatas langkah yang
12
Lihat Peraturan mentri KM nomor 26 tahun 2010 .
dilakukan belum nampak dan pelanggaran diatas juga belum ada kebijakan yang menghukum pesawat Garuda Indonesia.
Mengenai kasus di atas aturan-aturan lain juga mengatur tarif batas atas yang semestinya harus dipatuhi oleh maskapai-maskapai yang ada di Indonesia
khususnya penerbangan domestik, sebelum keputusan Mentri di tahun 2010 pada contoh kasus yang terjadi di atas mengenai tarif batas atas pada tahun 2007
Menteri Perhubungan Menhub Jusman Syafii Djamal mengingatkan maskapai penerbangan dilarang memberlakukan tarif kelas ekonomi, di atas batas atas
yang telah ditetapkan pemerintah. Musim ramai pada angkutan Lebaran ini, maskapai kita diharapkan tidak jual tarif kelas ekonomi di atas tarif batas atas.
13
Aturan-aturan yang telah di buat oleh pemerintah dalam menyikapi hal penerapan harga tiket sebenarnya sudah baik terlihat, akan tetapi ada beberapa
maskapai menerobos hal tersebut, sebagian lagi Trevel-Trevel pesawat udara yang ada di Indonesia ini, ataupun calo-calo yang ada disekitar bandara.
Pemerintah juga memberikan sanksi bagi pelanggaran atas tarif dalam hal ini sanksi atas pelanggaran tarif batas atas sebagaimana dijelaskan dalam
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 mengenai angkutan udara bagian ke empat menjelaskan mengenai tarif pada pasal 26 dan 27 sebagaimana dijelaskan
sebagai berikut:
13
http:www.tempo.cotopiktokoh469Jusman-Syafii-Djamal , akses sabtu 4 April 2015.
Pukul 16. 05 wib.
Pasal 26 ayat 1 Tarif angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri terdiri atas tarif angkutan penumpang dan tarif angkutan kargo. Kemudian ayat
2 Tarif angkutan penumpang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri atas golongan tarif pelayanan kelas ekonomi dan non-ekonomi
.
Dan ayat 3 Tarif penumpang pelayanan kelas ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dihitung berdasarkan komponen: a. tarif jarak;
b. pajak; c. iuran wajib asuransi; dan
d. biaya tuslahtambahan surcharge. Selanjutnya pada pasal 27 menjelaskan sanksi tarif yang dijelaskan di atas
yakni pada pasal 27 ayat 5 mengatakan bahwasanya Badan usaha angkutan udara yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 mengenai
tarif batas atas dikenakan sanksi administratif berupa sanksi peringatan danatau pencabutan izin rute penerbangan. Tugas ini diwenangkan kepada bagian mentri
perhubungan.
14
Dalam mengatasi pelanggaran-pelanggaran mengenai tarif batas atas peran pemerintah yang diharapkan para konsumen pemakai jasa penerbangan
baik itu mengenai aturan penerbangan Nasional Domestik maupun penerbangan Internasional, pemerintah harus lebih mengkontrol dan mengecek
14
Lihat Undang-Undang No.1 Tahun 2009 mengenai penerbangan, sebagaimana bagian keempat menjelaskan mengenai tarif.
harga yang disajikan oleh pihak maskapai, apalagi kasus yang sering terjadi itu di hari-hari besar seperti hari raya idul fitri, idul adha, hari natal dan hari besar
lainnya, karena pada hari besar permintaan semakin banyak dan disinilah kesempatan pihak maskapai dalam menaikkan harga mereka, terkadang mereka
tidak memikirkan para konsumen karena yang mereka pikirkan konsumen pasti memerlukannya dikarenakan sebagian besar tradisi yang ada di Indonesia yaitu
Mudik, berkumpul keluarga di momen tersebut. Lain halnya dengan harga bensin yang bisa dipatok pada harga tertentu
ataupun harga listrik yang bisa fixed pada level tertentu, harga tiket pesawat udara bisa dikatakan bukan administered price murni tetapi lebih tepatnya semi-
administered price. Penetapan tarif pesawat udara memperhatikan banyak faktor turunan yang rentan mengalami perubahan, sehingga pemerntah tidak
dapat mematok harga melainkan hanya menetukan tarif batas atas atau yang dalam istilah ekonomi disebut ceiling price. Mencermati lebih dalam Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor KM 26 tahun 2010 disebutkan bahwa tarif batas atas adalah harga jasa tertinggimaksimum yang diizinkan diberlakukan oleh
badan usaha angkutan udara niaga berjadwal, yang dihitung berdasarkan komponen tarif jarak, pajak pertambahan nilai, iuran wajib asuransi, dan biaya
tuslahtambahan surcharge. Besaran tarif tersebut ditetapkan setelah berkoordinasi dengan asosiasi penerbangan nasional dan asosiasi pengguna jasa
penerbangan. Disebutkan juga bahwa penetapan tarif akan dievaluasi setiap satu
tahun atau terdapat perubahan signifikan yang mempengaruhi kelangsungan kegiatan badan usaha angkutan udara maskapai udara yang meliputi
perubahan harga avtur dan perubahan nilai tukar rupiah yang mempengaruhi biaya operasi pesawat dengan batasan tertentu.
Besaran tarif tersebut ditetapkan berdasarkan kelompok pelayanan jasa yang diberikan oleh maskapai udara dengan ketentuan setinggi-tingginya 100
dari tarif maksimum untuk pelayanan standar maksimum full services, setinggi-tingginya 90 dari tarif maksimum untuk pelayanan standar menengah
medium services, dan 85 dari tarif maksimum untuk pelayanan dengan standar minim no frills services. Jika terjadi pelanggaran maka maskapai
udara akan dikenakan sanksi administratif berupa pengurangan frekuensi, pembekuan rute penerbangan, dan penundaan pemberian izin rute baru.
Lalu setelah melihat begitu ketatnya peraturan menteri perhubungan mengapa inflasi harga tiket pesawat udara bisa sedemikan tingginya pada akhir
tahun 2010? Dengan sedikit analisis maka ditemukan bahwa titik rawan justru terdapat pada batas atas tarif tersebut. Sebagai contoh Berdasarkan Keputusan
Mentri 262010, mengatur tarif batas atas Jakarta-Medan hanya Rp 1.847.000 di luar surcharge, tax, maupun airport tax.
Saat mengecek ke website Garuda Indonesia pada tanggal yang sama dengan tiket kelas ekonomi, harga tiket yang tercantum Rp 2.300.000 dan tiket
kelas eksekutif pada hari dan jam yang sama ditawarkan dengan harga Rp
4.600.000. Dari harga yang tercantum sebagaimana dijelaskan di atas tarif batas atas jelas dilanggar oleh maskapai Garuda Indonesia.. Lonjakan harga dari
harga normal mendekati tarif batas atas pada momen-momen tertentu itulah yang diduga menyebabkan tingginya inflasi harga tiket pesawat udara.
15
Dalam islam terkait dengan penerapan harga tiket pesawat juga diatur baik itu aturan akadnya maupun tentang transaksi jualbelinya sebagaimana Al-
qur’an menjelaskan mengenai akad tentang akad jual dijelaskan dalam suroh Al-maidah ayat 1 dijelaskan sebagai berikut:
Makna dari potongan ayat di atas adalah: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.”
Potongan Uroh Al-maidah ayat 1 Penjelasan dari ayat diatas bahwasanya Allah memerintahkan
kepada setiap orang yang beriman untuk memenuhi janji- janji yang telah diikrarkan, baik janji prasetia hamba kepada Allah, maupun janji yang dibuat di
antara sesama manusia, seperti yang bertalian dengan perkawinan, perdagangan dan sebagainya,
16
Dalam bertransaksi pada tiket pesawat akad juga diperlukan bagi pihak yang menjual tiket baik Perusahaan Garuda Indonesia, Trevel maupun
agen dalam penjualan tiket. Karena jikalau akad tidak dipenuhi maka hal yang
15
http:sinarharapan.conewsread30279tiket-pesawat-dijual-terlalu-mahal- akses, 4april 2015, Pukul 05.30 wib.
16
Penjelasan surah A-maidah ayat 1 tentang akad dalam Islam.
terjadi seperti pada kasus diatas yakni terdapat kecurangan pada maskapaiGaruda Indonesia melebihi tarif batas atas kelas ekonomi untruk
penerbangan domestik. Selanjutnya Hukum Islam juga menjelaskan mengenai penentuan tarif
penentuan harga dalam perdagangan jual beli, sebagaimana dijelaskan dalam Al-
qur’an mengenai mekanisme pasar berdasar pada ketentuan Allah bahwa perniagaan harus dilakukan secara baik dengan rasa suka sama suka antaradim
minkummutual goodwill . Dalam Al Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 29, Allah
SWT berfirman:
: ءاسنلا ةروس 92
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu
[287]
; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.
17
[287]. Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena
umat merupakan suatu kesatuan.
17
Lihat Al- qura’an Surat Annisa ayat 29, tentang jual-beli dalam islam mekanisme
penetapan harga dalam islam.
Allah melarang manusia memakan harta sesamanya dengan cara bathil yaitu tidak sesuai dengan hukum syar’i seperti riba, judi dan hal serupa lainnya
yang penuh dengan tipu daya. Ibnu Jarir berkata, “Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, ada seseorang menjual baju. Si penjual berkata, “Jika kamu suka
anda dapat mengambilnya dan jika tidak anda dapat mengembalikannya dengan tambahan satu dirham. Karena kejadian tersebut, maka Allah SWT menurunkan
ayat
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil…..”.
18
Ali bin Ab i Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra ia berkata: “Tak
kala Allah SWT menurunkan ayat tersbut, kaum muslimin berkata, “Allah SWT telah melarang kita untuk makan harta diantara kita dengan bathil. Sedangkan
makanan adalah harta kita yang paling utama, sehingga tidak halal bagi kita makan di tempat orang lain.
Sebagaimana Hadist Riwayat Abu Dawud, Ibn Mazah dan at-Tirmidzi menjelaskan mengenai penetapan harga dalam perdangan.
رأ ينإو قاََّرلا طسابلا ضباقلا رعسملا وه ها َّإ د يف ةم ظمب ينب طي دحأ سيلو ها ىقلأ ّأ وج
لام او
Artinya: “Sesungguhnya Allahlah Zat Yang menetapkan harga, Yang menahan,
Yang mengulurkan, dan yang Maha Pemberi rezeki. Sungguh, aku berharap dapat menjumpai Allah tanpa ada seorang pun yang menuntutku atas
kezaliman yang aku lakukan dalam masalah darah dan tidak juga dalam masalah harta”. HR Abu Dawud, Ibn Majah dan at-Tirmidzi.
Para ulama menyimpulkan dari hadits tersebut bahwa haram bagi penguasa untuk menentukan harga barang-barang karena hal itu adalah sumber
kedzaliman. Masyarakat bebas untuk melakukan transaksi dan pembatasan terhadap mereka bertentangan dengan kebebasan ini. Pemeliharaan maslahah
pembeli tidak lebih utama daripada pemeliharaan maslahah penjual. Apabila keduanya saling berhadapan, maka kedua belah pihak harus diberi kesempatan
18
Lihat Terjemahan beserta penjelasan Al-quran pada surat Annisa ayat 29
untuk melakukan ijtihad tentang maslahah keduanya. Pewajiban pemilik barang untuk menjual dengan harga yang tidak diridhainya bertentangan dengan
ketetapan Allah SWT.
19
Dari aturan diatas terlihat bahwa dalam hokum islam juga mengatur tentang mekanisme pasar, dalam menetapkan harga baik itu harga barang,
transportasi maupun jasa dan lain sebagainya. Pergantian peraturan ini pada bulan April 2010 memberi ruang yang
lebih luas bagi maskapai udara untuk “berkreasi” dengan tarif tiket melalui
penetapan kelas-kelas tarif dengan tujuan memberikan fleksibilitas bagi calon penumpang dalam memilih harga yang sesuai dengan pelayanan yang
diberikan. Banyaknya kelas-kelas tarif ini berpotensi menjadi moral hazard saat permintaan tiket pesawat tinggi. Maskapai dapat menutup tarif kelas paling
dasar dengan alasan habis terjual maka dengan otomatis otomatis pembeli harus membeli kelas yang lebih tinggi dengan harga yang lebih mahal padahal belum
tentu ada peningkatan pelayanan yang signifikan antar kelas tersebut. Apalagi menjelang momen Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru, walaupun
harga tiket hampir menyentuh tarif maksimum tetap konsumen dengan rela hati akan membayarnya.
Pada akhirnya resultan dari hal-hal tersebut diduga menimbulkan inflasi yang tinggi pada kelompok transport, komunikasi, jasa keuangan khususnya
pada tiket pesawat udara. Hal yang bisa dilakukan ke depan adalah penetapan tarif batas atas tarif maksimum perlu berpedoman pada harga wajar sehingga
19
Lihat Hadist Riwayat Abu Dawud, Ibn Majah dan at-Tirmidzi beserta makna dan penjelasannya mengenai mekanisme penetapan harga
interval harga dapat diperpendek dalam rangka mencegah potensi kenaikan harga yang tajam pada momen-momen tertentu.
Pada tahun 2006 memang biaya avtur untuk seluruh maskapai yang ada di dunia naik, nah hal ini berkesinambungan sampai tahun 2007 bahkan 2008,
2009 dan 2010, hal ini mengakibatkan ketidak seimbangan tarif yang ditentukan oleh pihak maskapai dengan aturan pemerintah disinilah terjadi permasalahan-
permasalahan mengenai tarif khusunya tarif batas atas. Sebagaimana diberitakan di berbagai media massa, pada Mei 2006
mereka memberlakukan fuel surcharge dengan besaran Rp 20.000, dengan dasar pertimbangan harga avtur saat itu dan pesawat yang digunakan basis
perhitungan adalah Boeing 737-400 dengan load factor 70. Tetapi ternyata besaran itu hanya sebuah angka yang tidak jelas asal-usulnya. Bahkan kalau
dibandingkan dengan harga fuel surcharge yang dipatok Pemerintah sangat jauh. Dalam hal inilah maka kemudian dapat disimpulkan bahwa pada awalnya
tidak ada perhitungan baku untuk menghitung besaran fuel surcharge tersebut. Hal inilah yang patut dicurigai kemudian mendorong fuel surcharge bergerak
liar seolah-olah menggunakan mekanisme pasar tanpa ada yang biasa mengendalikannya.
20
Efek dari biaya avtur naik pihak maskapai merasa dirugikan karena tidak ada kenaikan yang signifikan terhadap keuntungan, malah bisa terancam
20
http:www.bi.go.ididpublikasikajianekonomiregionalmalukuDocuments7fdee8bf39704 73586238d1c588020ebBoksInflasiHargaTiketPesawat.pdf, akses 30 januari 2015 pukul 23.00 wib.
kerugian sebuah perusahaan, kejadian seperti ini membuat via maskapai, agen trevel dan yang lainnya melakukan kecurangan dalam menetapkan harga tiket
mengenai tarif batas atas dan terjadi pelanggaran undang-undang. Untuk Garuda misalnya, mereka dengan percaya diri menyatakan bahwa
pentarifan mereka relatif tidak mengalami perubahan yang signifikan baik saat peak maupun low season. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa dalam kaitan
dengan menganalisis tarif secara keseluruhan, memang terasa mengherankan mengapa maskapai justru menggunakan fuel surcharge sebagai komponen tarif
dengan komposisi yang terasa aneh, padahal ruang untuk menaikkan tarif masih terbuka pada fare basic. Hal ini bisa dilihat dari tarif aktual yang disampaikan
oleh maskapai penerbangan kepada Pemerintah yang hampir semuanya masih berada di bawah batas atas tarif.
Implementasi besaran fuel surcharge di lapangan, sudah menyimpang dari definisi universal fuel surcharge, yakni untuk menutup biaya yang
diakibatkan oleh kenaikan harga avtur. Fuel surcharge telah digunakan maskapai penerbangan juga untuk menutup kenaikan biaya lainnya, dan juga
berpotensi digunakan untuk meningkatkan pendapatan melalui eksploitasi terhadap konsumen.
21
Terdapat kelemahan
kebijakan yang
tidak mengantisipasi
diberlakukannya fuel surcharge sesuai mekanisme pasar. Tidak ada regulation
21
http:www.bi.go.ididpublikasikajianekonomiregionalmalukuDocuments7fdee8bf39704 73586238d1c588020ebBoksInflasiHargaTiketPesawat.pdf, akses 30 januari 2015 pukul 23.20 wib
framework yang mengantisipasi bahwa fuel surcharge adalah sebuah fixed cost, yang mudah untuk dikontrol, sehingga penetapan besarannya harus senantiasa
sesuai dengan prosentase kenaikanpenurunan harga avtur di pasar. Pada penjelasan diatas kita kembalikan ke contoh kasus kalau
Berdasarkan Keputusan Mentri 262010, mengatur tarif batas atas Jakarta-
Medan hanya Rp 1.847.000 di luar surcharge, tax, maupun airport tax. Saat
mengecek ke website Garuda Indonesia pada tanggal yang sama dengan tiket kelas ekonomi, harga tiket yang tercantum Rp 2.300.000 dan tiket kelas
eksekutif pada hari dan jam yang sama ditawarkan dengan harga Rp 4.600.000. kasus pada harga Jakarta-Medan yang dijelaskan bahwa harga yang dinyatakan
garuda diluar surcharge, maksud Foel Surcharge itu adalah sebuah komponen tarif baru dalam maskapai penerbangan yang ditujukan untuk menutup biaya
yang diakibatkan oleh kenaikan harga avtur yang signifikan sebagai imbas dari kenaikan harga minyak. Dari kasus tersebut diluar surcharge seperti
mengelabui aturan agar pemerintah tidak mengecek biaya surcharger yang di alami oleh pihak maskapai.
22
Permasalahan-permaslahan yang terjadi imbasnya kepada konsumen, atas pelanggaran mengenai tarif batas atas untuk kelas ekonomi maupun kelas
lainnya khususnya dihari-hari besar , seperti idul-fitri, natal dan tahun baru pada maskapai Garuda Indonesia.
22
http:sinarharapan.conewsread30279tiket-pesawat-dijual-terlalu-mahal- akses, 4april 2015, Pukul 05.30 wib.
Peran pemerintah yang diharapkan harus lebih berperan aktif dalam mengatasi masalah-masalah mengenai tarif, memang pemerintah sudah bagus
dalam melaksanakan peraturan-peraturan yang ditetapkan mereka akan tetapi dalam praktiknya pemerintah lebih focus pada tanggung jawab pihak maskapai
terhadap kecelakaan, keterlambatan, kelayakan dan kelalaian bagasi penumpang, akan tetapi mengenai tarif dalam praktinya pemerintah masih
kurang bijaksana dalam mengkontrol dan mengambil keputusan sehingga yang terjadi kerugian yang diderita konsumen.
23
Berbicara mengenai tahap penertiban masalah tiket perlu adanya peraturan yang diperbaiki dan perlu adanya efek jera bagi pelanggaran tiket
terhadap pihak pengangkutan, kita dapat melihat bahwa tiket merupakan suatu perjanjian kontrak dimana sama-sama sepakakat dan ada ikrar perjanjian baik
dalam tulisan maupun lisan, dalam perjanjian dapat melihat bahwa doktrin yang sudah diterima dimana kontrak adalah suatu perjanjian, akan tetapi dalam kasus
mengenai tiket terdapat kerincuhan dan kelalaian peraturan, dalam kasus mengenai tiket pada umumnya dalam pengangkutan dalam situasi sekarang
terlihat bahwa sebenarnya tiket itu sendiri tidak tercatat sebagai suatu perjanjian. Tiket itu menjadi tidak lebih hanya sebuah penawaran dan terlihat
bahwa tidak akan terkena Hukum angkasa Air Law.
23
http:www.kppu.go.iddocsPositioning_Paperpositioning_paper_fuel_surcharge.pdf, menjelaskan mengenai biaya fuel surcher avtur minyak dunia menyebabkan biaya tambahan, akses
31 januari 2015. Pukul 5.00 wib.
Akibat kelalaian dan suatu kerincuhan mengenai aturan mengenai tarif banyak polemic-polemik mengenai tiket, berbicara mengenai tarif atas
khususnya yang dikatkan dengan biaya keselamatan semenjak air asia baru-baru ini jatuh bahkan pemerintah menghapuskan tarif minimum, memang peraturan
yang dibuat mengenai tarif minimum baik untuk keselamatan akan tetapi berdampak pada tarif batas atas dan konsumenpemaka jasa penerbangan yang
dirugikan.
24
Dari uraian-uraian di atas terlihat bahwa sebenarnya pemerintah sudah membuat peraturan khusus mengenai tarif batas atas akan tetapi dalam
praktiknya perlu diketatkan lagi dan perlu evaluasi lagi peraturan-peraturan mengenai tarif agar hak konsumen terlindungi serta perlu kesadaran hukum bagi
maskapai dalam menentukan harga, peran peraturanlah yang dapat membuat efek jera dan dapat membuat kestabilan dan kenyamanan baik itu mengenai
keselamatan maupun mengenai harga yang ditentukan untuk penumpang pesawat udara baik itu penerbangan internasional maupun khususnya
penerbangan domestik, karena tujuan hokum adalah pelindung bagi masyarakat agar terciptanya suatu keadilan.
24
Priyatna Abdurrasyid, Pertumbuhan tanggung jawab pengangkutan udara, Jakarta: Fikahati Aneka,2013, h.132.