494
Kapal-kapal ukuran besar dan terlibat dalam perdagangan international harus disurvey dan diberikan sertifikat. Pelabuhan
diharuskan menyediakan fasilitas penampungan campuran minyak dan residu dari kapal. Pemerintah negara anggota IMO
atau Marine Administration berkewajiban melaksanakannya terhadap kapal sendiri Flag State Duties, terhadap kapal asing
yang memasuki pelabuhannya Port State Duties dan terhadap pengawasan pantainya Coastal State Duties.
Ketentuan selanjutnya mengenai pelaksanaan konvensi MARPOL adalah sebagai berikut :
• Kapal ukuran di bawah dari 400 grt, tidak perlu diperiksa
kelengkapannya dan tidak bersertifikat, tetapi harus diawasi agar kapal tetap memenuhi peraturan sesuai Annex I
MARPOL 7378 Reg.4.2 dan kondisi kapal tetap terpelihara,
• Tanker ukuran di bawah 150 grt tidak perlu pemeriksaan tidak
bersertifikat IOPP International Oil Pollution Prevention , tetapi harus mengikuti peraturan dalam Annex I MARPOL
7378 dan kondisi kapal serta peralatan lainnya terpelihara Re.4.4 ,
• Oil Record Book tetap dibutuhkandiatas kapal dan diisi sesuai
dengan Regulation 15.4. •
Tanker ukuran 150 grt atau lebih harus memenuhi semua persyaratan sesuai Reg. 4 Annex I dan kondisi serta peralatan
kapal harus dipelihara untuk menghindari pencemaran, •
Sertifikat IOPP hanya untuk tanker yang berlayar Internasional, dan tidak dibutuhkan untuk tanker domestik,
tetapi ditentukan sendiri oleh Pemerintah yang ada hubungannya dengan survey Reg.5.
Kelengkapan Dokumen yang harus dibawa berlayar bersama kapal sesuai dengan Annex I MARPOL 7378 adalah sebagai
berikut : •
Oil Record Book, Part I mengenai operasi di Kamar Mesin dan Part II operasi Bongkar Muat Cargo dan Air Ballast, Reg. 20,
• Loading and Damage Stability Information Book Reg, 25,
• Oil Discharge Monitoring Operation Manual, Reg. 15.3
• Crude Oil Washing Operation and Equipment Manual, Reg.
13.B •
Clean Ballast Tank Opeartion Manual, Reg. 13.A, •
Instruction and Operation Manual of Oil Water Separating and Filtering Equipment. Reg. 16,
• Shipboard Oil Pollution Emergency Plan, Reg. 26.
495 11.2. Sumber-sumber Pencemaran
11.2.1. Penyebab pencemaran laut
- Dari ladang minyak dibawah dasar laut baik melalui rembesan
maupun kesalahan pengeboran pada operasi minyak lepas pantai,
- Dari kecelakaan pelayaran seperti misalnya kandas,tenggelam
dan tabrakan kapal-kapal tanker atau barang yang mengangkut minyak bahan bakar,
- Dari operasi tanker dimana minyak terbuang kelaut sebagai akibat
dari pembersihan tangki atau pembuangan air ballast dan lain- lain,
- Dari kapal-kapal selain tanker melalui pembuangan air bilge Got
, -
Dari operasi terminal pelabuhan minyak dimana minyak dapat timpah pada waktu memuat membongkar muatan atau pengisian
bahan bakar ke kapal,
- Dari limbah pembuangan Refinery,
- Dari sumber-sumber darat misaknya minyak lumas bekas atau
cairan yang mengandung hydrocarbon, -
Dari hydrocarbon yang jatuh dari atmosfir misalnya a; cerobong asap pabrik, cerobong kapal, pesawat terbang dan lain
sebagainya.
11.2.2. Tumpahan minyak kelaut dari kapal tanker kapal lainnya dapat dibagi dalam 4 kelompok :
1. Pembuangan minyak yang timbul sebagai akibat dari pengoperasian kapal selama menyelenggarakan pencucian tangki
2. Pembuangan air bilge got yang mengandung minyak, 3. Tumpahan yang berasal dari kecelakaan pelayaran antara lain
kandas, tenggelam, tabrakan dan lain-lain, 4. Tumpahan minyak selama Loading, discharging atau bunkering
11.2.3. Sebab terjadinya tumpahan minyak dari kapal
1. Kerusakan Mekanis -
Kerusakan dari sistem peralatan kapal, -
Kebocoran badan kapal, -
Kerusakan katup-katup hisab atau katup pembuangan kelaut, -
Kerusakan selang-selang muatan 2. Kesalahan Manusia
- Kurang pengetahuan pengalaman,
- Kurang perhatian dari personil
496
- Kurang ditaatinya ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
- Kurang pengawasan.
Kerusakan mekanis dapat diatasi dengan sistem pemeliharaan dan perawatan yang lebih baik serta pemeriksaan berkala oleh
pemerintah Biro Klasifikasi. Kesalahan manusia dapat diatasi dengan memberikan training
kepada personil kapal untuk meningkatkan ketrampilan mereka sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih efektif.
Menerapkan sepenuhnya persyaratan perijasahan personil kapal.
11.2.4. Sumber pemasukan minyak ke lingkungan laut
Menurut perkiraan keseluruhan minyak bumi yang masuk ke lingkungan laut adalah 3,2 juta metrik ton pertahun. Yang
terbanyak adalah adalah dari sumber-sumber di daratan terutama dalam bentuk pembuangan dari kota dan industri.
Tumpahan dari kapal karena kecelakaan, ditambah dengan aktivitas eksplorasi dan produksi sebesar 6,47 juta metrik ton,
secara relatif kecil kalau dibandingkan dengan produksi dunia sekarang yang besarnya 3 milyar metrik ton, yang setengahnya
diangkut melalui laut.
11.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Keparahan Tumpahan Minyak
Efek tumpahan minyak terhadap lingkungan ditentukan oleh interaksi antara beberapa faktor biologis dan non biologis.
Faktor-faktor tersebut meliputi : -
Tipe tumpahan minyak sifat fisika dan kimia -
Jumlah dan kecepatan minyak yang tertumpah -
Lama waktu -
Daerah sekitar secara geografis -
Luas daerah yang terpengaruh -
Kondisi meteorologis dan oceanografi -
Musim -
Jenis biota yang ada di daerah yang terpengaruh -
Teknik pembersihan yang dipakai -
Sifat fisis dari garispantai yang bersebelahan -
Terjadinya peristiwa biologis khusus migrasi, pembiakan masal, peletakan telur dan sebagainya yang membuat biota-
biota menjadi rentan.