1. Agustinus: gagasan civitas dei civitas terrena sebagai model Gereja; beda keduanya
‘Civitas Dei’ Kota Allah analogi. Titik tolak dari gagasan civitas pada
umumnya. Semua unsur umum hadir dalam civitas Dei, namun arti dan nilai berbeda. Istilah ‘civitas’=‘societas’masyarakat‘populus’umatbangsa.
Pembahasan eklesiologisnya bersifat apologetis pembelaan. a. Setiap ‘civitas’ atau ‘societas’ berasal dari suatu “kepentingan bersama”.
civitas Dei , dipertentangkan dengan
civitas terrena . ‘CD’ dari cinta kasih
akan Allah, sedangkan ‘CT’ dari cinta kasih akan makhluk diri. Perbedaan mengenai:
- pemimpin. CT oleh iblis, sebagai civitas diaboli. Karena iblislah
pertama menolak cinta kasih Allah dan memusatkannya pada diri sendiri serta membujuk malaikat dan orang lain. Sebaliknya, CD
dipimpin Allah, bukan hanya karena Dialah yang paling dicintai, melainkan paling mencintai.
- bawahan atau anggota. Pada CT= mereka yang terikat cinta akan
barang duniawi lebih kuat dari cinta kasih ilahi. Anggota CD=semua yang sudah memilih Allah
objek pertama terutama cinta kasih. -
‘tempat tinggal’. definitifnya CD =surga, CT civitas diaboli=neraka.
- doktrin dan simbol. Warga CT tidak peduli kebenaran dan
meremehkan doktrin apapun. warga CD siap sedia mempertaruhkan nyawa demi kebenaran kuat pertahankan doktrin Kristus.
- nilai-nilai. Tampaknya keduanya mencari nilai-nilai sama, yakni
keadilan dan damai, tetapi pengetian nilai-nilai tersebut berlainan. Warga CT mencari yang duniawi pusat=cinta akan makhluk secara
eksklusif, sedangkan warga CD mencari yg surgawi cinta akan Allah.
- ibadat. Warga CT menyembah dewa-dewa yang dibuat tangan sendiri,
sedangkan warga CD menyembah Allah yang telah menciptakan segalanya.
b. Ada perbedaan tegas keduanya, tapi kenyataan, di dunia kedua civitas itu tidak dapat dipisahkan, saling berjalinan perplexae. Kenyataan ini
perumpamaan lalang di antara gandum. Jadi, Gereja tidak =CD hanya
orang kudus, tapi =‘societas mixta’ societas orang kudus dan berdosa. c. Harus diakui model Gereja= CD tidak mampu ungkapkan seluruh misteri
Gereja yang amat besar. Model ini dapat melukiskan secara efektif apa yang bedakan Gereja dengan semua umatbangsa lain. Kita sulit menjelaskan
hubungan sangat dalam antar anggota G; antara anggota G dengan Kepalanya, yakni Yesus Kristus. Hubungan itu dijelaskan dengan model
lain: tubuh, pokok anggur, mempelai dll.
1
2. Bernardus Clairvaux: tentang wewenang kompetensi Paus?