Bernardus Clairvaux: tentang wewenang kompetensi Paus?

2. Bernardus Clairvaux: tentang wewenang kompetensi Paus? Dalam tulisannya, dilukiskan ministeria tugas-tugas yang menjadi wewenang atau kompetensi Paus. Tugas Paus utama=potestas kekuasaan universal di atas seluruh Gereja, ministerium servitium pelayanan. 3 macam pelayanan seorang Paus agar Gereja semakin pantas menjadi mempelai Kristus: - Pelayanan kepada ‘veritas’ kebenaran, artinya mewartakannya kepada mereka yang kurang mengenalnya dan khususnya kepada orang kafir; dan karena itu kegiatan misioner, tugas utama Gereja dijalankan kembali, sesudah beberapa abad ditinggalkan. Pelayanan pada kebenaran=pertahankannya melawan kesalahan, terutama dari bidaah. - Pelayanan kepada ‘hierarchia’ hierarki: hubungan Paus dengan segala tingkat hierarki, khususnya dengan para Uskup, harus juga dijiwai semangat pelayanan. Paus tidak boleh menindih peran fungsi bawahan. - Pelayanan kepada ‘disciplina ecclesiastica’ disiplin gerejawi, artinya menuntut agar anggota-anggota Gereja mematuhi segala ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Konsili-konsili. Tugas ini tidak mudah dijalankan, namun tetap merupakan pelayanan Paus kepada Gereja. Agar seorang Paus dapat menjalankan secara pantas tugas sebagai gembala universal Gereja diperlukan beberapa keutamaan: “model kebenaran, cermin kesucian, teladan cinta kasih, corong kebenaran, pembela iman, dll. Di samping otoritas tertinggi Paus, di dalam civitas christiana ada otoritas tertinggi kedua: otoritas Kaisar, dengan dua tugas pokok:  mengusahakan kedamaian bagi bawahannya pertahankan mahkotanya,  membela Gereja dengan mempertahankan dan melindungi kebebasannya.  Di dalam civitas christiana populus christianus, kekaisaran dan imamat harus bersatu dan bekerjasama guna menghasilkan kedamaian keselamatan, keadilan cinta kasih, agar Kerajaan Allah semakin nyata. 3. Thomas Aquino: jelaskan Gereja model somatis tubuh mistik Kristus hubungannya dengan ciri khas notae Gereja Kristus Dalam karya Thomas Aquino “Doctor Angelicus”, tidak ada traktat khusus tentang Gereja: eklesiologinya dalam konteks kristologi. Punya nilai “emblematis” lambang, simbol= lukiskan matangnya kesadaran eklesiologis Gereja Katolik pada fase emas civitas christiana. Juga punya nilai abadi segi 2 spekulatif; pendalaman Gereja model somatis: tubuh Kristus yang adalah kepalanya. Dalam Expositio in Symbolum; Thomas pakai model somatis tubuh mistik Kristus menjabarkan misteri Gereja: manusia=1 jiwa 1 tubuh  Gereja Katolik juga: 1 tubuh banyak anggota. Jiwa yang hidupkan tubuh itu: Roh Kudus. Model somatis corpus, caput, anima sebagai metafor secundum metaphoram presis sebagai analogi metaforis per transumptionem, didasarkan atas peran, sikap, cara bertindak dan bukan atas adanya subjek sendiri. Kristus, baik kodrat manusiawi maupun keberadaanNya secara menyeluruh adalah Kepala Gereja. Sebagai Kepala punya prioritas rangkap tiga atas bagian tubuh lainnya: pengatur ordinem, kesempurnaan perfectionem dan kekuasaankeutamaan virtutem. Tiga prioritas ini dimiliki Kristus secara spiritual: - prioritas pengatur, rahmat Kristus karena kedekatanNya dengan Allah lebih tinggi supaya semua orang menerima rahmatNya. - prioritas kesempurnaan, Kristus memiliki kepenuhan segala rahmat. - prioritas keutamaan, Kristus memiliki kekuasaankeutamaan komunikasikan rahmatNya kepada semua anggota Gereja. Dengan demikian jelas bahwa Kristus adalah Kepala Gereja. Thomas menggunakan model somatis lukiskan “kelima” ciri khas notae Gereja Kristus, yaitu: kesatuan unitas, kekudusan sanctitas, kekatolikan catholicitas, kekokohan firmitas dan keapostolikan apostolicitas.  Gereja adalah satu; kesatuan ini disebabkan 3 unsur: 1 iman: tubuh Gereja percaya realitas yang sama. 2, 1 pengharapan: sama capai hidup kekal. 3, 1 cinta kasih: semua dipersatukan dalam cinta Allah cinta akan sesama.  Gereja adalah kudus bergantung dari 3 hal: pertama, fakta bahwa kaum beriman dicuci atau dibersihkan oleh darah Kristus. Kedua, pengurapan roh yang diterima kaum beriman agar menjadi kudus. Ketiga, dari kehadiran Tritunggal Mahakudus.  Gereja adalah katolik, artinya universal, karena 3 alasan: pertama, alasan tempat, tersebar di seluruh dunia. Kedua, kondisi para anggotanya, karena tidak dibedakan antara tuan, hamba, laki-laki perempuan. Ketiga, waktu, karena Gereja berawal dalam zaman Abel berlangsung sampai akhir zaman.  Gereja adalah kokoh. Fondasi utama Gereja: Kristus, fondasi sekunder: para Rasul dan ajaran mereka. Karena itu dikatakan Gereja adalah apostolik. 4. Reformasi Martin Luther dari suatu pengertian baru tentang keselamatan. Jelaskan pengertian keselamatan menurutnya apakah akibatnya bagi Gereja? 3 a. keselamatan hanya tergantung pada karya Allah, semata-mata, melulu tanpa partisipasikerja sama dari manusia; sola fides hanya iman, sola scriptura hanya Kitab Suci dan sola gratia hanya rahmat. - Sesudah dosa Adam, kodrat manusia dan kebebasannya rusak sama sekali, dan manusia sama sekali tidak bisa bekerjasama dengan Allah mencapai keselamatan. Dalam keadaan tersebut “sola fides” hanya iman saja dapat menyelamatkan manusia. - pengertian Protestan tentang misteri Gereja eklesiologi juga berubah: model-model sebelumnya politis, hierarkis, somatis diganti dengan model kerygmatis berdasarkan Sabda Allah dan pewartaannya. Pandangan soteriologis Luther: di antara sarana- sarana keselamatan, tempat pertama diduduki oleh Sabda Allah. Kita akan diselamatkan hanya apabila kita menerima Sabda-Nya dengan rendah hati. b. konsekuensi pemahaman justificatio itu pembenaranpenyucian hanya karya Allah yang langsung semata-mata  segala struktur Gereja Roma yang tujuannya mengantar kepada keselamatan tidak berguna lagi. - Paus, para Uskup, para imam, para rahib, semua orang kudus, segala “reliquiae” dan indulgensi tidak diperlukan lagi. - dari 7 sakramen, hanya 2 sakramen saja yang patut dipertahankan, yaitu: pembaptisan dan perjamuan Tuhan ekaristi, dengan fungsi beda: bukan sarana rahmat lagi “gratiam quidem conferunt”, tapi simbol menunjuk kepada rahmat yang sudah ada. Yang penting bukan ritus atau “materia” yang dipakai, tapi kata-kata yang mewartakan keselamatan yang dijanjikan Allah. c. Martin Luther tidak menyangkal bahwa untuk menjembatani “Allah-yang- menyelamatkan” “manusia-yang-diselamatkan” semestinya ada “seorang pengantara”, yaitu Yesus Kristus. Namun, Kristus – menurut Luther – bukan Pengantara melainkan Allah sendiri yang mengenakan rupa manusia guna menyampaikan kepada manusia SabdaNya yang menyelamatkan. d. Akibatnya sangat negatif bagi teologi dan eklesiologi khususnya. - Reformasi=banyak temuan; para teolog Katolik ketinggalan zaman, karena tidak sempat merumuskan model Gereja yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan kultur dan masyarakat modern itu. Mereka tidak sempat memperkembangkan eklesiologi berdasarkan model civitas atau populus, sebagai ragi injili di dunia modern. - Para teolog Katolik terpaksa berkarya menurut model benteng, pertahankan menyelamatkan harta bendanya warisan iman yang sangat berharga itu. Namun, karya menurut model benteng merintangi para teolog Katolik berjalan sejajar dengan sejarah. 4

5. E