ICT Literacy Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi

10 Sedangkan Dole, Hurych, dan Liebsts yang dikutip oleh Jordan 2011 menyatakan bahwa “kompetensi merupakan keterampilan dan pengetahuan yang dapat dipelajari dan dapat diukur . Senada dengan pendapat di atas, pembahasan kompetensi dalam The Special Libraries Association SLA 2003, menjelaskan bahwa “Kompetensi adalah seperangkat alat untuk pertumbuhan profesional, perekrutan, dan penilaian”. Berdasarkan pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa kemampuan dan keahlian yang dimiliki seseorang harus sesuai dengan standar sesuai profesi yang digelutinya agar dapat melaksanakan kinerja yang lebih maksimal. Maka kompetensi merupakan kemampuan yang dapat menunjukkan sebuah tindakan yang dapat diwujudkan dalam suatu kegiatan. Pada dasarnya standar kompetensi suatu bidang keahlian, merupakan salah satu sub sistem dari sistem pengembangan sumber daya manusia yang memberikan informasi tentang standar minimal kompetensi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi atau profesi, karena itu pekerjaan tertentu akan membutuhkan set spesifik kompetensi di berbagai tingkat keterampilan, kompetensi sangat berkaitan dengan seorang tenaga perpustakaan, kompetensi bagi seorang pustakawan adalah standar minimum dan keahlian yang perlu dipenuhi dalam melakukan segala hal yang berkenaan dengan perpustakaan, dan berorientasi kepada hasil yang memuaskan. Pada era globalisasi sekarang ini tenaga perpustakaan harus meningkatkan profesionalismenya. Oleh sebab itu, kompetensi dan profesinalisme tenaga perpustakaan kita perlu selalu ditingkatkan sesuai standar yang dibutuhkan para pengguna perpustakaan.

2.4 ICT Literacy Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi

Revolusi digital yang berkembang dengan pesat saat ini telah mengkondisikan terjadinya modernisasi dalam pertukaran informasi, data dan pengetahuan di setiap lapisan masyarakat dunia. Modernisasi yang dalam implementasinya lebih lazim terfasilitasi karena kemampuan konvergensi Teknologi Komunikasi dan Informasi TIK. ICT Literacy telah lama digunakan 11 sebagai deskripsi keterampilan dan kecenderungan untuk penggunaan komputer dan teknologi informasi. Pada definisi literasi TIK oleh Mceetya yang dikut ip oleh Anley 2012 mendefinisikan bahwa ICT Literacy sebagai: The ability of individuals to use ICT appropriately to access, manage, integrate and evaluate information, develop new understandings, and communicate with others in order to participate effectively in society. Definisi di atas dapat diartikan bahwa ICT Literacy adalah “kemampuan individu untuk menggunakan ICT secara tepat untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan dan mengevaluasi informasi, mengembangkan pemahaman baru, dan berkomunikasi dengan orang lain agar dapat berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat. Senada dengan pernyataan tersebut, Simonson, Maurer, Montag-Torardi Whitaker yang dikutip oleh Oliver 2000, mendefinisikan bahwa: An understanding of computer characteristics, capabilities and applications, as well as an ability to implement this knowledge in the skilful and productive use of computer applications suitable to the individual roles in society. Definisi ICT Literacy di atas dapat diartikan sebagai berikut: Literasi komputer sebagai pemahaman tentang karakteristik komputer, kemampuan dan aplikasi, serta kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dalam penggunaan keterampilan dan produktifitas aplikasi komputer sesuai dengan peran individu dalam masyarakat. Berdasarkan keterangan dari manajemen pembangunan dan pelaksanaan National Assessment of Educational Progress NAEP dalam laporan International Literacy ICT 2007, dinyatakan bahwa sejak awal tahun 1980-an sudah banyak penelitian literasi Technology Information and Communication TIK termasuk yang pertama Internasional Adult Literacy Survey IALS. Literasi Technology Information and Communication TIK Mencerminkan bahwa pentingnya pertumbuhan teknologi baru dalam pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari. Sehubungan dengan itu, berdasarkan laporan dari International Literasi ICT mendefinisikan literasi Technology Information and Communication TIK sebagai berikut: ICT literacy is using digital technology, 12 communications tools, andor networks to access, manage, integrate, evaluate, and create information in order to function in a knowledge society. Definisi di atas berarti bahwa ICT Literacy mencakup dalam menggunakan teknologi digital, alat komunikasi, dan jaringan untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi agar dapat menjadi pengetahuan untuk masyarakat. Pernyataan tersebut juga mencerminkan sebuah gagasan tentang kesadaran dalam memanfaatkan Technology Information and Communication TIK, yang memungkinkan menjadi sebuah pengukuran dari berbagai aspek pengetahuan, dari keterampilan dalam kehidupan sehari-hari untuk memanfaatkan transformasi keahlian dalam bidang Technology Information and Communication TIK. Sehubungan dengan pernyataan tersebut, bahwa literasi TIK terbagi dalam lima komponen penting dalam ICT Literacy. Kelima komponen merupakan satu set keterampilan dan pengetahuan disajikan dalam urutan yang menunjukkan peningkatan kompleksitas yang kognitif, lima definisi ICT Literacy tersebut adalah sebagai berikut: 1. Akses, yaitu memahami cara mengakses informasi dan mengetahui bagaimana mengumpulkan serta menyimpanmenghasilkan informasi. 2. Mengelola, yaitu menerapkan organisasi yang ada atau skema klasifikasi. 3. Mengintegrasikan, yaitu menafsirkan dan mewakili informasi, juga mecakup meringkas, membandingkan informasi secara kontras. 4. Evaluasi, yaitu membuat penilaian tentang mutu informasi, relevansi, kegunaan, atau efisiensi informasi. 5. Membuat, yaitu mampu menghasilkan informasi dengan cara beradaptasi, menerapkan, merancang, menciptakan, atau authoring informasi. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ICT Literacy merupakan kemampuan dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan pengetahuan dalam bidang informasi, dan juga memungkinkan individu untuk memaksimalkan kemampuan teknologi pada tingkat tertinggi, serta keahlian TIK dalam menghasilkan inovasi, transformasi individual, dan perubahan sosial. 13

2.5 Kompetensi Pustakawan