Teknik Pengumpulan Data Prosedur Penelitian

33 Selanjunya, untuk mendapatkan data yang akurat, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria tes yang baik ditinjau dari validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran soal tersebut.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas pada penelitian ini didasari pada validitas isi. Validasi terhadap perangkat tes kemampuan berpikir kreatif dilakukan dengan tujuan agar diperoleh perangkat tes yang memenuhi validitas isi, yaitu adanya kesesuaian isi yang terkandung dalam tes berpikir kreatif matematis dengan indikator pembelajaran yang berlaku di sekolah. Dalam penelitian ini soal tes dikonsultasikan dengan dosen pembimbing terlebih dahulu kemudian dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran matematika kelas VIII. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah soal tersebut sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar berdasarkan kurikulum yang berlaku di SMP Negeri 20 Bandarlampung. 2. Reliabilitas Koefesiem reliabilitas tes kemampuan berpikir kreatif dapat dihitung dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha Sudijono, 2011:208 sebagai berikut.                     2 2 11 1 1 t i S n n r S Keterangan: 11 r : koefisien reliabilitas instrumen tes N : Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes 1 : Bilangan konstan 34  2 i S : Jumlah varians skor dari tiap-tiap butir item 2 t s : Variansi Total Dalam penelitian ini, koefisien reliabilitas diinterpretasikan berdasarkan pendapat Guilford 2003: 154 seperti yang terlihat dalam Tabel 3.3 Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Koefisien relibilitas r 11 Kriteria r 11 0,20 Sangat rendah 0,20 r 11 ≤ 0,40 Rendah 0,40 r 11 ≤ 0,60 Sedang 0,60 r 11 ≤ 0,80 Tinggi 0,80 r 11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen yang memiliki kriteria reliabilitas minimal sedang. Setelah menghitung reliabilitas instrumen tes diperoleh nilai r 11 = 0,87 yang berarti instrumen tes memenuhi kriteria reliabilitas sangat tinggi dan sesuai dengan kriteria yang digunakan sehingga instrumen tes dapat digunakan dalam penelitian. Perhitungan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.1 3. Uji Daya Beda Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Kemudian diambil 30 nilai yang tertinggi disebut kelompok atas dan 30 nilai yang terendah disebut kelompok bawah. Menurut Sudijono 2008:120 untuk menghitung daya pembeda butir soal digunakan rumus sebagai berikut. I J J DP B A   35 Keterangan : DP : indeks diskriminasi satu butir soal J A : Rata-rata skor kelompok atas pada butir soal yang diolah J B : Rata-rata skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah I : Skor maksimum butir soal yang diolah Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan pendapat Sudijono 2011:389 yang tertera dalam Tabel 3.4 Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai Interpretasi DP bertanda negatif Sangat jelek DP 0.20 Jelek 0.20 DP ≤ 0,40 Sedang 0,40 DP ≤ 0,70 Baik 0,70 DP ≤ 1,00 Sangat Baik Instrumen uji yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen yang memiliki interpretasi daya beda sedang dan baik. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan daya pembeda butir soal yang telah diujicobakan memiliki kriteria baik dan sedang sehingga soal tersebut memenuhi kriteria yang bisa digunakan dalam penelitian ini. Perhitungan daya pembeda selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.3 dan Lampiran C.5. 4. Tingkat Kesukaran Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan: T T I J TK 

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pesisir Tengah Krui Tahun Pelajaran 2011/2012)

2 10 48

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 29 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 3 55

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE BERBASIS OPEN-ENDED PROBLEM DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Trimurjo Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 17 68

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 20 BandarLampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 58 183

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 14 60

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/ 2015)

0 4 68

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Penelitian Kuantitatif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 22 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 10 75

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Al-Kautsar Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 6 67

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 12 50

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 60