Uji Normalitas Uji Kesamaan Dua Rata-rata untuk Koefisien Gain

41 beararti H dapat diterima, karena nilai F hitung F tabel.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data skor awal dan data skor gain dari kemampuan berpikir kreatif matematis memiliki varians yang homogen atau sama. Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas data, diperoleh bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama. Kemudian analisis data dilakukan dengan menggunakan uji kesamaan dua rata- rata, yaitu uji t dengan hipotesis uji sebagai berikut. H : Peningkatan rata – rata skor kemampuan berpikir kreatif siswa yang memperoleh pembelajaran langsung dengan pendekatan problem posing sama dengan kemampuan berpikir kreatif siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional H 1 : Peningkatan rata-rata skor kemampuan berpikir kreatif siswa yang memperoleh pembelajaran langsung dengan pendekatan problem posing lebih tinggi dari rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional Menurut Sudjana 2005:239, pengujian uji t dapat menggunakann rumus: 2 1 2 1 1 1 n n s x x t    dengan     2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2       n n s n s n s 2 1 x x  2 1 x x  42 Keterangan: 1 x : rata-rata skor gain kelas eksperimen 2 x : rata-rata skor gain kelas kontrol 1 n : banyaknya siswa kelas eksperimen 2 n : banyaknya siswa kelas kontrol 2 1 s : varians gain kelas eksperimen 2 2 s : varians gain kelas kontrol 2 s : varians gabungan Kriteria pengujian adalah: terima H jika t hitung t tabel , dengan dk = n 1 + n 2 -2 Dengan α =0,05 dimana  2 1 1  t didapat dari distribusi t dengan dk = n 1 + n 2 - 2 dan peluang 2 1 1   . 2. Uji Proporsi Selanjutnya dilakukan uji proporsi untuk menguji hipotesis sebagai berikut: H :  = 0,60 persentase siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif = 60 H 1 :  0,60 persentase siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif 60 Untuk pengujian hipotesis di atas menggunakan statistik z dengan rumus: n n x z hitung 60 , 1 60 , 60 ,    43 Keterangan: X = banyaknya siswa tuntas belajar N = Jumlah sampel 0,60 = Proporsi siswa tuntas belajar yang diharapkan Kriteria uji: terima H jika pada taraf nyata α = 0,05. Dari daftar distribusi Z, diperoleh harga 65 , 1 45 ,   z z tabel . Dari hasil perhitungan, diperoleh harga, 65 , 1 17 , 3    hitung z . Berdasarkan kriteria uji, Z hitung Z tabel maka hipotesis nol diterima. Ini berarti bahwa persentase siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif sama dengan 60.    5 , Z Z hitung 54

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal ini di bawah ini: 1. Penerapan model pembelajaran langsung dengan pendekatan problem posing lebih baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dibandingkan penerapan model pembelajaran konvensional. 2. Persentase siswa yang tuntas belajar setelah mengikuti model pembelajaran langsung dengan pendekatan problem posing sama dengan 60 dari jumlah siswa. 3. Penerapan pembelajaran langsung dengan pendekatan problem posing lebih efektif daripada pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, tetapi persentase siswa yang tuntas belajar tidak lebih dari 60.

B. Saran

Berdasarkan simpulan tersebut, penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut. 1. Kepada guru, dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis, disarankan untuk menggunakan pembelajaran langsung dengan pendekatan problem posing dalam pembelajaran matematika di kelas. Dalam 55 penerapannya juga harus diimbangi pengelolaan kelas dan waktu yang tepat agar suasana belajar menjadi kondusif sehinnga memperoleh hasil yang optimal. 2. Pembaca dan peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian lanjutan mengenai penerapan model pembelajaran langsung dengan pendekatan problem posing hendaknya dapat mengkondisikan siswa untuk memahami materi terlebih dahulu sebelum pembelajaran dilakukan sehingga siswa lebih cepat mengajukan persoalan dalam proses pembelajaran . DAFTAR PUSTAKA Arends, R. 2001. Learning to Teach. New York: Mc graw Hill Companies, Inc Bharata,H.2001. Pembelajaran Problem Posing Dibandingkan Dengan Pembelajaran Biasa Terhadap Hasil Belajar Aritmatika. Tesis pada PSSi UPI Bandung : Tidak diterbitkan Brown, S. I. Walter, M. I. 2005. The Art of Problem Posing. Lawrence Erlbaum Carin, A.A. 1993. Teaching Modern Science, Sixth Edition. New York:Macmillan Publishing Company. Depdiknas. 2006. Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi SMP. Jakarta: Depdiknas. Fraenkel, J.R dan Wellen, N.E. 2008. How to Design and Evaluate research in Education. New York: McGraw-Hill. Hamalik, O. 2004. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah, U.2008. Teori Motivasi : Analisis di bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Haylock, D. 1997. Recognising Mathematical Creativity in Schoolchildren. Zentralblatt fürDidaktik der Mathematik ZDM –The International Journal on Mathematics Education. [Online]. http:www.emis.dejournalsZDM zdm973a2.pdf. [ diakses pada 6 Januari 2015]. Hidayati, A.N. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Matematika: Semarang. IAIN Walisongo Kardi, S. dan Nur M. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya University Press.Mullis, Ina V.S et al. 2012. TIMSS Assesment 2011. Online. Tersedia: https:www.education.ieenPublicationsEducation-ReportsPIRLS TIMSS-2011-Reading-Mathematics-and-Science-Outcomes-for-Ireland- Main-Report-.pdf. 29 Desember 2014 Livne, N.L.2008. Enhanching Mathematical Creativity through Multiple Solution to Open-Ended Problems Online. [Online] http:www.iste.orgContentNavigationMenuResearchNECC_Research_P aper_ArchivesNECC2008Livne.pdf. [ diakses 7 Januari 2015] Mahmudi, A. 2010. Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa. Makalah dalam Konferensi Nasional Matematika XV. [Online]. Tersedia: http:staff.uny.ac.idsitesdefaultfilespenelitianAli20Mahmudi,20S.Pd ,20M.Pd,20Dr.Makalah201420ALI20UNY20Yogya20for2 0KNM20UNIMA20_Mengukur20Kemampuan20Berpikir20Krea tif20_.pdf [diakses pada 5 Desember 2014] Mann, E. L. 2005. Mathematical Creativity and School Mathematics: Indicators of Mathematical Creativity in Middle School Students. Disertasi University of Connecticut. [Online]. http:www.gifted.uconn.eduSiegle DissertationsEric20Mann.pdf. [ diakses 15 Januari 2014] Munandar, U. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Nilam, S. 2009. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kratif Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Langsung Thesis pada Jurusan Pendidikan Matematika Unimed Medan: tidak diterbitkan. Noer, S. H. 2007. Pembelajaran Open-ended untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa. Dalam Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. .2009. Model Bahan Ajar Matematika Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis. Kreatif, dan Reflektif. Dalam Prosiding Seminar Nasional Pendidikan II, Lembaga Penelitian dan FKIP. Bandarlampung: Universitas Lampung. Pehnoken, E. 1997.. The State-of-Art in Mathematical Creativity. Zentralblatt für Didaktik der Mathematik ZDM –The International Journal on Mathematics

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pesisir Tengah Krui Tahun Pelajaran 2011/2012)

2 10 48

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 29 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 3 55

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE BERBASIS OPEN-ENDED PROBLEM DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Trimurjo Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 17 68

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 20 BandarLampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 58 183

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 14 60

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/ 2015)

0 4 68

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Penelitian Kuantitatif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 22 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 10 75

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Al-Kautsar Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 6 67

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 12 50

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 60