Pendahuluan. Meliputi latar belakang, dilanjutkan dengan batasan
dikemukakan beberapa pengertian mengenai franchise sebagai gambaran untuk mengetahui apa itu franchise.
Menurut Gunawan Widjaja, Waralaba merupakan salah satu bentuk pemberian lisensi, hanya saja agak berbeda dengan pengertian lisensi pada
umumnya, waralaba menekankan pada kewajiban untuk mempergunakan sistem, metode, tata cara. prosedur, metode pemasaran dan penjualan
maupun hal-hal lain yang telah ditentukan oleh pemberi waralaba secara eksklusif, serta tidak boleh dilanggar maupun diabaikan oleh penerima
lisensi. Hal ini mengakibatkan bahwa waralaba cenderung bersifat eksklusif.
9
Jadi, dalam hal ini Penerima Waralaba tidak dapat menggabungkan usaha miliknya dengan usaha milik Pemberi Waralaba. Menurut pasal 13
ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek menjelaskan bahwa:
“Perjanjian Lisensi adalah izin yang diberikan oleh Pemilik merek terdaftar kepada pihak lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pada
pemberian hak bukan pengalihan hak untuk menggunakan Merek tersebut, baik untuk seluruh atau sebagaian jenis barang danatau jasa yang
didaftarkan dalam jangka waktu dan syarat tertentu
”. Lisensi tidak hanya menyangkut mengenai Merek tetapi juga mencakup
hak-hak intelektual lainnya seperti paten, hak cipta, desain industri dan sebagainya.
Menurut Adrian Sutendi, Perjanjian Lisensi biasa tidak sama dengan perjanjian waralaba. Pada perjanjian lisensi biasa hanya meliputi satu bidang
9
Gunawan Widjaja, Waralaba. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003, h. 12.
kegiatan saja, misalnya pemberian izin lisensi bagi penggunaan merek tertentu ataupun lisensi pembuatan satubeberapa jenis barang tertentu
sedangkan pada perjanjian waralaba, pemberian lisensi melibatkan berbagai macam hak milik intelektual, seperti nama perniagaan, merek, model,
desain.”
10
Menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba ialah: “suatu sistem pendistribusian barang dan jasa kepada
pelanggan akhir, dimana pemilik merek franchisor memberikan hak kepada individu atau perusahaan franchise untuk melaksanakan bisnis
dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara – cara yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu ”. Di dalam
kamus ekonomi bisnis perbankan mengartikan bahwa franchise adalah “suatu hak tunggal yang diberikan kepada perorangan atau suatu organisasi,
oleh suatu pihak lain, baik perorangan atau organisasi perusahaan, pemerintah dan sebagainya untuk
menjalankan suatu
wewenang khususnya menyangkut perbuatan dan atau penjualan di wilayah tertentu
11
. Dari sudut pandang ekonomi franchise adalah hak yang diberikan
secara khusus kepada seseorang atau kelompok, untuk memproduksi atau merakit, menjual, memasarkan suatu produk atau jasa. Sedangkan dari sudut
pandang hukum franchise adalah perjanjian legal antara dua pihak dalam
10
Adrian Sutedi, Hukum Waralaba, Bogor: Ghalia Indonesia, 2008, h.93.
11
T. Guritno, Kamus Ekonomi Bisnis Perbankan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1992, h. 24.