Arus yang dihasilkan dari sel surya pada umumnya adalah Direct Current DC
, tetapi dengan menggunakan inverter, arus ini dapat dibuat menjadi Alternating Current AC
. Sel fotovoltaik ditunjukkan pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Fotovoltaik PV
[33]
2.2.3 Cara Kerja Fotovoltaik
Sel surya bekerja menggunakan prinsip kerja hubungan p – n yaitu sisi
antara semikonduktor tipe – p dan tipe – n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan –
ikatan atom yang dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar. Semikonduktor tipe - n mempunyai kelebihan elektron muatan negatif
sedangkan semikonduktor tipe - p mempunyai kelebihan proton muatan positif dalam struktur atomnya. Kondisi kelebihan elektron dan proton tersebut bisa
terjadi dengan mendoping material dengan atom dopant. Sebagai contoh untuk mendapatkan material silikon tipe - p, silikon didoping oleh atom boron,
sedangkan untuk mendapatkan material silikon tipe - n, silikon didoping oleh atom fosfor.
Peran dari sisig p - n ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron dan proton bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan
listrik. Ketika semikonduktor tipe - p dan tipe - n terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari semikonduktor tipe - n ke tipe - p sehingga
membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe - n, dan sebaliknya kutub
negatif pada semikonduktor tipe - p. Akibat dari aliran elektron dan proton ini maka terbentuk medan listrik yang mana ketika cahaya matahari mengenai
susunan sis p - n ini maka akan mendorong elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik, dan
sebaliknya proton bergerak menuju kontak positif menunggu elektron datang.
Gambar 2.9 Cara Kerja Fotovoltaic
2.4 Beban Pendinginan
Beban pendinginan yang dimaksud dalam analisis ini adalah beban panas yang berasal dari produk yang didinginkan dan beban panas dari luar yang harus
diatasi oleh sistem untuk mencapai temperatur yang diinginkan. Beban pendinginan dari suatu ruangan akan menentukan kapasitas dari mesin pendingin
yang digunakan. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung beban pendinginan dari suatu ruangan pendingin yaitu, perbedaan
temperatur ruangan yang akan dikondisikan dengan tempertur luar, struktur bahan yang dipakai dalam perancangan, produk yang akan didinginkan,serta hal-hal
lainnya yang mempengaruhi beban pendinginan
[2][5][7][12][13][16][18]
.
2.4.1 Beban Panas dari Luar
Beban panas dari luar berasal dari konduksi udara luar dengan dinding. Besarnya beban panas dari luar dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut
[2][5][7][12][13][16][18]
: