Penyiapan Bahan PENYIAPAN ALAT DAN BAHAN

BAB IV RANCANG BANGUN KOTAK PENDINGIN

Dalam rancang bangun kotak pendingin, akan dibahas mengenai perhitungan kekuatan material bahan, aliran dalam kotak pendingin, biaya pembuatan kotak pendingin serta desain menggunakan AutoCAD. 4.1 Rancang Bangun Kotak Pendingin Lempengan aluminium sebagai pelapis bagian dalam dari styrofoam di bentuk dengan ukuran 36,8 cm x 27,9 cm x 26,7 cm sehingga berbentuk seperti sebuah kotak tanpa tutup. Kemudian dibentuk tutup dari lempengan aluminium dengan ukuran 36,8 cm x 27,9 cm x 1,1 cm. Adapun pemilihan penggunaan aluminium sesuai dengan karakteristik aluminium pada tabel 4.1 : Tabel 4.1 Karakteristik logam Aluminium Nama, Simbol, Nomor Atom Aluminium, Al, 13 Wujud Padat Massa Jenis 2,70 gramcm 3 Massa Jenis pada wujud cair 2,375 gramcm 3 Titik Lebur 933,47 K 660,32 o C Titik Didih 2792 K 2519 o C Kalor Jenis 25 o C 24,2 Jmol.K Konduktivitas Termal 300 K 237 Wm.K Pemuaian termal 25 o C 23,1 µmm.K Modulus Young 70 Gpa Modulus Geser 26 Gpa Poisson Ratio 0,35 Yield Stress 199,73 Nmm 2 Dikarenakan titik lebur dan titik didih aluminium sangat tinggi, sehingga material aluminium digunakan untuk mengisolasi bagian dalam styrofoam. Beban maksimal yang dapat diterima styrofoam adalah 30 kg x 10 ms 2 = 300 N. Dari beban maksimal yang dapat diterima oleh styrofoam, maka digunakan lempengan aluminium dengan tebal 1 mm. Asumsikan bahwa benda kerja bekerja dalam keadaan setimbang sehingga lempengan aluminium berada dalam keadaan normal. Asumsikan bahwa beban yang diterima oleh aluminium adalah sebesar 20 kg sehingga F = 20 kg x 10 ms 2 = 200 N. Distribusi gaya dan beban pada aluminium yang diakibatkan oleh benda yang akan didinginkan ditunjakan pada gambar 4.1. ` Gambar 4.1 Distribusi gaya dan beban pada aluminium Dari gambar 4.3 , dicari momen inersia dari penampang dengan menggunakan rumus [38] : I = b x h 3 12 dimana, I : Momen Inersia mm 4 b : Lebar Plat mm h : Tebal Plat mm Sehingga momen inersia dari lempengan aluminium dengan ketebalan 1 mm dan lebar 27,9 cm adalah I = 279 x 1 3 12 = 23,25 mm 4 Kemudian dicari modulus penampang dengan menggunakan rumus [38] : Z = I y maks dimana, Z = Modulus penampang mm 3 I = Momen Inersia mm 4 F Beban yang diberikan N Gaya Normal Ay By Bx Ax y maks = jarak dari sumbu netral ke tegangan normal mm Perhitungan modulus penampang pada lempengan aluminium adalah Z = I y maks = 23,25 0,5 = 46,5 mm 3 Setelah itu maka dicari momen lentur pada lempengan dengan menggunakan rumus [38] : M = F x A dimana, M = Momen lentur F = Beban yang diberikan A = Luas Penampang Aluminium Maka besar momen lentur penampang adalah M = F x A = 200 x 279 x 0,5 = 2.790 Nmm 2 Dari perh itungan diatas di cari nilai σ maks dengan menggunakan rumus [38] : σ maks = M x y maks I dimana, σ maks = Tegangan lentur maksimum Nmm 2 M = Momen lentur y maks = jarak sumbu netral ke tengangan normal tengangan lentur yang didapatkan adalah σ maks = M x y maks I = 2.790 x 0,5 23,25 = 112,45 Nmm 2 Dilihat dari tabel 4.1 untuk tegangan elastis aluminium adalah 199,73 Nmm 2 . Dengan koefisien keselamatan 0,6 , maka bahan aluminium hanya diperbolehkan menerima tegangan sebesar 0,6 x 199,73 = 119,838 Nmm 4 . Berdasarkan hasil perhitungan, tegangan lentur yang diperoleh sebesar 112,45 Nmm 4 jauh dibawah batas ambang yang telah ditetapkan. Dengan demikian maka desain dengan menggunakan bahan aluminium tebal 1 mm dapat diterima. Triplek sebagai pelapis bagian luar dari styrofoam dibentuk dengan ukuran 41,4 cm x 32,8 cm x 32 cm sehingga berbentuk kotak tanpa tutup. Dari kedua sisi kanan kiri dari triplek di buat lubang persegi dengan ukuran 8,3 cm x 6,8 cm yang digunakan untuk penempatan thermoelektrik dengan termoelektrik. Kemudian bagian tutup dari styrofoam dibuat dengan ukuran 41,6 cm x 32,7 cm x 2,4 cm. Adapun pemilihan penggunaan triplek sesuai dengan karakteristik triplek pada tabel 4.2 : Tabel 4.2 Karakteristik kayu triplek Nama Plywood Wujud Padat Massa Jenis 1,500 gramcm 3 Massa Jenis pada wujud cair 1,537 gramcm 3 Titik Lebur 370 K 100 o C Titik Didih 390 K 120 o C Kalor Jenis 25 o C 14,5 Jmol.K Konduktivitas Termal 300 K 126,3 Wm.K Pemuaian termal 25 o C 23,1 µmm.K Modulus Young 40 Gpa Modulus Geser 12 Gpa Poisson Ratio 0,13 Yield Stress 92,67 Nmm 2 Dari beban maksimal yang dapat diterima oleh styrofoam, maka digunakan triplek dengan tebal 5 mm. Asumsikan bahwa benda kerja bekerja dalam keadaan setimbang sehingga triplek berada dalam keadaan normal. Asumsikan bahwa beban yang diterima oleh triplek adalah sebesar 20 kg sehingga F = 20 kg x 10 ms 2 = 200 N. Distribusi gaya dan beban pada triplek yang diakibatkan oleh benda yang akan didinginkan ditunjakan pada gambar 4.2. ` Gambar 4.2 Distribusi gaya dan beban pada triplek Dari gambar 4.3 , dicari momen inersia dari penampang dengan menggunakan rumus [38] : I = b x h 3 12 dimana, I : Momen Inersia mm 4 b : Lebar Plat mm h : Tebal Plat mm Sehingga momen inersia dari lempengan aluminium dengan ketebalan 5 mm dan lebar 32,8 cm adalah I = 328 x 5 3 12 = 3416,7 mm 4 Kemudian dicari modulus penampang dengan menggunakan rumus [38] : Z = I y maks dimana, Z = Modulus penampang mm 3 I = Momen Inersia mm 4 y maks = jarak dari sumbu netral ke tegangan normal mm Perhitungan modulus penampang pada lempengan aluminium adalah Z = I y maks = 3416,7 2,5 = 1366,7 mm 3 Setelah itu maka dicari momen lentur pada lempengan dengan menggunakan rumus [38] : F Beban yang diberikan N Gaya Normal Ay By Bx Ax M = F x A dimana, M = Momen lentur F = Beban yang diberikan A = Luas Penampang Aluminium Maka besar momen lentur penampang adalah M = F x A = 200 x 414 x 1 = 8.280 Nmm 2 Dari perhitungan diatas di cari nilai σ maks dengan menggunakan rumus [38] : σ maks = M x y maks I dimana, σ maks = Tegangan lentur maksimum Nmm 2 M = Momen lentur y maks = jarak sumbu netral ke tengangan normal tengangan lentur yang didapatkan adalah σ maks = M x y maks I = 8.280 x 2,5 3416,7 = 50,45 Nmm 2 Dilihat dari tabel 4.2 untuk tegangan elastis triplek adalah 92,67 Nmm 2 . Dengan koefisien keselamatan 0,6 , maka bahan triplek hanya diperbolehkan menerima tegangan sebesar 0,6 x 92,67 = 55,602 Nmm 4 . Berdasarkan hasil perhitungan, tegangan lentur yang diperoleh sebesar 50,45 Nmm 4 jauh dibawah batas ambang yang telah ditetapkan. Dengan demikian maka desain dengan menggunakan bahan triplek tebal 5 mm dapat diterima.

4.2 Pemasangan Fotovoltaik

PV Fotovoltaik PV yang telah dibeli kemudian disambungkan dengan kabel dengan tebal ± 4 mm, dihubungkan ke solar charge controller kemudian fotovoltaik di pasang di atas gedung Laboratorium Sistem Pendingin dengan arah menghadap ke selatan dan dipasang dengan kemiringan sesuai dengan garis lintang dari tempat pemasangan menghadap ke khatulistiwa sebesar ± 4 o . Pemasangan seperti pada gambar 4.3