Keterangan : = abnormal return
= actual return = expected return
Dimana : R
mt
= return pasar pada waktu t = indeks harga saham gabungan hari ke t
= indeks harga saham gabungan hari ke t-1 Reaksi pasar modal terhadap suatu informasi dapat juga dilihat dengan
Trading Volume Activity TVA. Trading Volume Activity merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap suatu
informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar modal Suryawijaya, 1998:142. Perhitungan Trading Volume Activity
menurut Jones, Charles P. 1986:375, adalah sebagai berikut :
Perhitungan Trading Volume Activity membandingkan jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan dalam suatu periode tertentu dengan keseluruhan jumlah
saham yang beredar dari perusahaan tersebut pada kurun waktu yang sama.
2.1.5 Kebijakan LTV Loan to Value
Rasio Loan to Value adalah angka rasio antara nilai kredit yang dapat diberikan oleh bank terhadap nilai agunan berupa properti pada saat pemberian kredit
berdasarkan harga
penilain terakhir
Surat Edaran
Bank Indonesia
No.1540DKMP. Ketentuan kebijakan pelonggaran LTV menurut Bank Indonesia 2015, dilakukan sebagai upaya mitigasi risiko, agar pelonggaran yang
diberikan tidak serta merta meningkatkan potensi risiko kreditpembiayaan.
Dengan ini, diharapkan agar penyaluran kredit kepada masyarakat dapat berjalan lebih luas namun tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, baik bagi masyarakat
maupun bank. Perhitungan nilai kredit dan nilai agunan dalam perhitungan LTV untuk bank umum adalah:
a. Nilai kredit ditetapkan berdasarkan plafon kredit yang diterima oleh debitur sebagaimana tercantum dalam perjanjian kredit.
b. Nilai agunan ditetapkan berdasarkan nilai taksiran bank terhadap properti yang menjadi agunan dengan pedoman pada ketentuan Bank Indonesia mengenai
penilaian kualitas aset bank umum. Menurut International Monetary Fund IMF 2014, batas LTV bekerja
seperti entry barrier di pasar hipotek untuk peminjam, bekerja melalui saluran permintaan kredit. Peminjam dengan tingkat LTV rendah cenderung membeli
untuk alasan spekulatif. Batas-batas pada LTV diadopsi di enam negara yang bertujuan untuk mengurangi sektor booming kredit dalam kasus pembiayaan besar
untuk sektor perumahan. Dalam sebagian besar tujuannya adalah untuk membendung pertumbuhan kredit yang berlebihan dan mencegah booming harga
rumah. Penetapan ketentuan besaran LTV untuk kredit atau KPR adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 : Kebijakan Besaran Maksimal LTV KPR oleh Bank Indonesia:
No Fasilitas
Kredit Pemilikan
Rumah Luas Bangunan
Besar Maksimal LTV
1 Fasilitas 1
70 m2 80
2
Fasilitas 1 22-70m2
90
3
Fasilitas 1 21m2
-
4 Fasilitas 2
70m2 70
5 Fasilitas 2
22-70m2 80
6
Fasilitas 2 21m2
80
7 Fasilitas 3
70m2 60
8 Fasilitas 3
22-70m2 70
9
Fasilitas 3 21m2
70 Sumber: Bank Indonesia, 2015
2.1.6 Reaksi Pasar Modal terhadap Kebijakan Loan to Value LTV