Instrumen Pasar Modal Teori Portofolio

d. pelaksanaan manajemen perusahaan secara profesional dan transparan. e. peningkatan aktivitas ekonomi nasional.

2.1.2 Instrumen Pasar Modal

Instrumen pasar modal adalah instrumen keuangan jangka panjang atau surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal. Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimaksud dengan efek adalah setiap surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang, setiap right, warrant, opsi, atau setiap derivatif dari efek, atau setiap instrumen yang ditetapkan sebagai efek. Berikut klasifikasi jenis efek menurut Tjiptono dan Hendy 2006:4, diantaranya: a. Efek Penyertaan equity securities adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjadi pemegang saham perusahaan yang menerbitkan efek tersebut. Yang termasuk efek penyertaan adalah saham biasa dan saham preferen. b. Efek utang debt securities adalah efek dimana penerbitnya mengeluarkan atau menjual surat utang dengan kewajiban menebus kembali pada waktu yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan diantara pihak-pihak yang bersangkutan. Besarnya bunga atau kupon dibayarkan oleh penerbit sesuai dengan kesepakatan awal. Yang termasuk efek utang adalah obligasi dan surat utang jangka menengah. c. Efek derivatif merupakan efek turunan yang berarti turunan langsung dari efek utama maupun turunan selanjutnya atau turunan kedua. Efek yang termasuk efek derivatif adalah warrant, right, opsi, forward , swap, dll. d. Efek lain-lain adalah efek yang tidak termasuk efek pernyertaan, utang dan derivatif yaitu kelompok Reksa Dana, Sertifikat Penitipan Efek SPEI, dll.

2.1.3 Teori Portofolio

Teori Markowitz menggunakan beberapa pengukuran statistik dasar untuk mengembangkan suatu rencana portofolio diantaranya expected return, standar deviasi baik sekuritas maupun portofolio dan korelasi antar return. Teori ini memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko dalam suatu investasi, dimana unsur risiko dapat diminimalisir melalui diversifikasi dan mengkombinasikan berbagai instrumen investasi kedalam portofolio. Teori portofolio Markowitz ini disebut juga sebagai mean-varian model, yang menekankan pada usaha memaksimalkan ekspektasi retun mean dan meminimumkan ketidakpastian atau resiko varian untuk memilih dan menyusun portofolio optimal. Menurut Tandelilin 2010, dalam pembentukan portofolio untuk memaksimalkan return yang diharapkan pada tingkat risiko yang ditanggung investor model indeks atau model faktor mengasumsikan bahwa tingkat pengembalian suata efek sensitif terhadap perubahan berbagai macam faktor atau indeks. Sebagai proses perhitungan tingkat pengembalian, suatu model indeks berusaha untuk mencakup kekuatan ekonomi utama yang secara sistematis dapat menggerakkan harga saham untuk semua efek. Portofolio optimal dicapai dengan melakukan simulasi pada beberapa sekuritas yang dinilai esien dengan prosedur perhitungan tertentu, sedangkan Husnan 2001 berpendapat bahwa portofolio efisien adalah portofolio yang menghasilkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terendah, atau risiko tertentu dengan tingkat keuntungan tertinggi. Menurut Markowitz 1991 dalam jurnal yang berjudul Foundations of Portofolio Theory menjelaskan tiga dasar perbedaan yang utama dari teori portofolio dengan microeconomics theory lain adalah: 1. Pertimbangan yang utama adalah investor bukan manufaktur ataupun konsumen 2. Adanya tindakan dalam kondisi uncertainty 3. Teori yang dapat digunakan secara langsung, terutama untuk pihak yang memiliki ketersediaan data. Jogiyanto 2000, mengatakan bahwa tujuan melakukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko bagi pihak yang memegang portofolio. Dalam membangun sebuah portofolio yang dimiliki oleh seorang investor yaitu karakteristik investor harus dipahami karena karakteristik investor sangat bervariasi dan berbeda. Dengan memahami karakteristik investor maka manajer investasi dapat memberikan nasihat portofolio yang akan dibangun untuk kepentingan investor. Portofolio yang akan dibangun tidak akan terlepas dari situasi politik, ekonomi, sosial yang ada di suatu negara. Perkembangan ekonomi lebih sangat berpengaruh terhadap portofolio yang dibangun karena ketidakpastian variabel makroekonomi.

2.1.4 Teori Efisiensi Pasar Modal

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

4 67 113

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

1 71 120

Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Saham Sebelum Dan Sesudah Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014

5 89 132

Analisis Perbedaan Return Saham, Trading Volume Activity (TVA), dan Varians Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2005-2009)

0 45 80

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 53 113

ANALISIS PELONGGARAN KEBIJAKAN LOAN TO VALUE (LTV) TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY DI BURSA EFEK INDONESIA: PENDEKATAN EVENT STUDY (Analysis of Policy Easing of Loan To Value (LTV) Against Abnormal Return and Trading Volume Activity I

0 24 7

PENGARUH PERBEDAAN HASIL QUICK COUNT PILPRES 2014 TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM PERUSAHAN MEDIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Event Study)

0 4 69

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 5 128

PENGUJIAN HOLIDAY EFFECT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

0 0 16

PENGUJIAN HOLIDAY EFFECT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 2 13