Hasilnya, jika data berdistribusi normal maka uji yang dilakukan selanjutnya adalah paired sample t-test tetapi jika data tidak berdistribusi
normal maka uji yang dilakukan selanjutnya adalah uji wilcoxon sign rank test.
3.3.1 Paired Sample t-Test
Paired sample t-test adalah uji t dimana sampel saling berhubungan antara 1 sampel dengan sampel yang lain. Sampel berpasangan diartikan sebagai sebuah
sampel dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Data yang digunakan haruslah data yang berdistribusi
normal. Uji ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan paired sample t-test adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan formulasi hipotesis H0 : tidak ada perbedaan rata-rata variabel antara sebelum dan sesudah
peristiwa H1 : ada perbedaan rata-rata variabel antara sebelum dan sesudah
peristiwa b. Menentukan Level of Significant
Tingkat signifikansi α yang digunakan adalah 1, 5, dan 10. Penggunaan tingkat signifikansi didasarkan pada tingkat signifikansi yang
menguntungkan c. Memasukkan data pada program SPSS
Data penelitian akan dimasukkan pada program SPSS dan kemudian akan memunculkan suatu hasil pengujian
d. Menarik kesimpulan hipotesis Jika nilai signifikansi Asymp Sig
α maka H0 dierima yang berarti tidak terdapat perbedan rata-rata variabel antara sebelum dan sesudah peristiwa.
Jika nilai signifikansi Asymp Sig ≤ α maka H0 ditolak dan H
1
diterima yang berarti terdapat perbedaan rata-rata variabel antara sebelum dan
sesudah peristiwa.
3.3.2 Wilcoxon Sign Rank Test
Uji ini merupakan uji non parametrik yang berfungsi untuk menguji ada tidaknya perbedaan dari 2 kelompok data yang berpasangan. Uji ini
dipertimbangkan arah dan besar perbedaan berpasangan dan pengujian ini menggunakan program SPSS. Langkah-langkah yang digunakan dalam
melakukan wilcoxon sign rank test adalah sebagai berikut: a. Merumuskan formulasi hipotesis
H0 : tidak ada perbedaan rata-rata variabel antara sebelum dan sesudah peristiwa
H1 : ada perbedaan rata-rata variabel antara sebelum dan sesudah peristiwa
b. Menentukan Level of Significant Tingkat signifikansi α yang digunakan adalah 1, 5, dan 10.
Penggunaan tingkat signifikansi didasarkan pada tingkat signifikansi yang menguntungkan
c. Memasukkan data pada program SPSS Data penelitian akan dimasukkan pada program SPSS dan kemudian akan
memunculkan suatu hasil pengujian d. Menarik kesimpulan hipotesis
Jika nilai signifikansi Asymp Sig α maka H0 diterima yang berarti tidak
terdapat perbedan rata-rata variabel antara sebelum dan sesudah peristiwa. Jika nilai signifikansi Asymp Sig
≤ α maka H0 ditolak dan H
1
diterima yang berarti terdapat perbedaan rata-rata variabel antara sebelum dan
sesudah peristiwa.
3.4 Definisi Operasional