Seksi fungsional ini mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing bedasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Tugas dan fungsinya adalah melakukan pemeriksaan kewajiban pajak terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi dan
Badan sesuai dengan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak SP3 yang dikeluarkan.
D. Gambaran Umum PegawaiKantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia
a. Berdasarkan Pangkat
Pangkat Jumlah
Keterangan
Eselon III 1 Orang
Kepala Kantor Eselon IV
10 Orang Kepala Seksi
Fungsional 15 Orang
Pelaksana 42 Orang
Jumlah 95 Orang
Gambar 2.2 Sumber : KPP Medan Polonia
Universitas Sumatera Utara
b. Berdasarkan Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah
Srata-2 10 Orang
Srata-1 48 Orang
Diploma III 20 Orang
Diploma 1 10 Orang
SMASMU 7 Orang
Jumlah 95 Orang
Gambar 2.3 Sumber : KPP Medan Polonia
Universitas Sumatera Utara
27
BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PKLM
A. Dasar Hukum Penagihan Pajak
Menurut Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa PPSP menetapkan bahwa ketetapan pajak
diterbitkan dalam bentuk : 4.
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB. 5.
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT 6.
Surat Tagihan Pajak STP. Surat penetapan dan ketetapan pajak harus dilunasi dalam jangka
waktu 30 hari atau sampai tanggal jatuh tempo sejakditerbitkannya Surat Penetapan dan Ketetapan tersebut. Apabila utang pajak tidak dilunasi oleh
Penanggung pajak dalam jangka waktu 2 x 24 jam setelah Surat Paksa diberitahukan, pejabat menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan
SPMP yang merupakan legalitas bagi Juru sita pajak untuk mengurangi tunggakan pajak terhadap wajib pajak.
Menurut Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, “ Penagihan Pajak adalah serangkaian kegiatan
agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan , melaksanakan penagihan seketika
dan sekaligus , memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan,
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan penyitaan , melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang disita”.
B. Pelaksanaan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
Pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa merupakan upaya Fiskus untuk memaksa wajib pajak untuk segera melunasi utang pajaknya.
Untuk melaksanakan setiap tindakan penagihan pajak memerlukan biaya guna membayar honorarium pelaksanaan penagihan pajak dan biaya lainnya terkait
dengan setiap tahapan penagihan. 1.
Surat Teguran Tindakan pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa diawali dengan
penerbitan Surat Teguran, surat peringatan atau surat lain yang sejenis oleh pejabat yang berwenang atau kuasa yang ditunjuk oleh pejabat tersebut
setelah 7 tujuh hari sejak saat jatuh tempo pembayarannya. Surat teguran, surat peringatan atau surat lain yang sejenis adalah
surat yang diterbitkan oleh pejabat untuk menegur atau memperingatkan kepad wajib pajak untuk melunasi utang pajak dengan tanggal jatuh tempo
pembayaran. Pengertian surat lain yang sejenis meliputi surat atau bentuk lain yang fungsinya sama dengan surat penagihan pajak sebelum surat
paksa diterbitkan. 2.
Surat Paksa Sesuai dengan Undang – undang Nomor 19 Tahun 2000 Pasal 1 angka 12 ,
yang dimaksud dengan surat paksa adalah surat perintah membayar utang
Universitas Sumatera Utara
pajak dan biaya penagihan pajak. Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa surat paksa diterbitkan oleh pejabat yang berwenang tidak hanya
untuk menagih utang pajak sesuai dengan Ketentuan Perundang – Undangan perpajakan yang berkenaan tetapi juga untuk menagih biaya
yang timbul dalam rangka penagihan pajak, termasuk penyampaian Surat Paksa
C. Definisi Penyitaan