8
Gambar. 2.1. Berbagai type genteng berdasarkan desain profilnya; a. FlatLow Profile, b. Medium Profile, dan c. High Profile
2.3 Pengertian Komposit
Komposit dikenal sebagai bahan teknologi karena diperoleh dari hasil teknologi pemprosesan bahan. Kemajuan teknologi pemprosesan bahan dewasa
ini telah menghasilkan bahan teknik yang dikenal sebagai bahan komposit. Komposit adalah campuran dua material atau lebih yang dicampur secara
makroskopik untuk menghasilkan suatu material baru [4]. Material komposit terdiri dari dua bagian utama yaitu: 1 Matriks dan 2 penguat reinforcement.
Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume terbesar dominan. Matriks mempunyai fungsi:
a. mentransfer tegangan ke serat. b. membentuk ikatan koheren, permukaan matriksserat.
c. melindungi serat. d. memisahkan serat.
e. melepas ikatan. f. tetap stabil setelah proses manufaktur.
Reinforcement atau filler atau Fiber salah satu bagian utama komposit adalah reinforcement penguat yang berfungsi sebagai penanggung beban utama
pada komposit. Pada penelitian pembutan genteng komposit ini peneliti menggambil filler dari serat sawit untuk menambah kekuatan dari genteng dalam
menahan tegangan flexure. Pada desain struktur dilakukan pemilihan matriks dan penguat sesuai
kebutuhan, biasanya unsur pembentuk komposit dipilih berdasarkan kebutuhan c
b a
Universitas Sumatera Utara
9
terhadap sifat fisis dan mekanis tertentu. Secara skematik hal ini dapat diilustrasikan pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Gabungan makroskopis fasa-fasa pembentuk komposit
Berdasarkan definisi ini maka pemilihan jenis material yang tepat dalam penelitian ini ialah jenis material komposit, dimana yang diharapkan adalah
kekuatan material yang lebih baik dari penggabungan dua atau lebih material penyusunnya. Pada desain struktur dilakukan pemilihan matriks dan penguat, hal
ini dilakukan untuk memastikan kemampuan material sesuai dengan produk yang akan dihasilkan. Komposit dikenal sebagai bahan teknologi karena diperoleh dari
hasil teknologi pemrosesan bahan. Dari hasil teknologi pemprosesan bahan komposit dikenal sebagai bahan
teknologi. Kemajuan teknologi pemprosesan bahan telah menghasilkan bahan teknik yang dikenal sebagai bahan komposit. Ada tiga faktor yang menentukan
sifat-sifat dari material komposit, yaitu: 1.
Material pembentuk. Sifat-sifat intrinsik material pembentuk memegang peranan yang sangat penting terhadap pengaruh sifat
kompositnya. 2.
Susunan struktural komponen. Dimana bentuk serta orientasi dan ukuran tiap-tiap komponen penyusun struktur dan distribusinya
merupakan faktor penting yang memberi kontribusi dalam penampilan komposit secara keseluruhan.
3. Interaksi antar komponen. Karena komposit merupakan penggabungan
beberapa komponen yang berbeda, baik dalam hal bahannya maupun bentuknya, maka sifat kombinasi yang diperoleh pasti akan berbeda.
Sifat bahan komposit sangat dipengaruhi oleh sifat dan distribusi unsur
Universitas Sumatera Utara
10
penyusun, serta interaksi antara keduanya. Parameter penting lain yang mungkin mempengaruhi sifat bahan komposit adalah bentuk, ukuran, orientasi dan
disribusi dari penguat filler dan berbagai ciri-ciri dari matriks. Sifat mekanik merupakan salah satu sifat bahan komposit yang sangat penting untuk dipelajari.
Untuk aplikasi struktur, sifat mekanik ditentukan oleh pemilihan bahan. Sifat mekanik bahan komposit bergantung pada sifat bahan penyusunnya [5].
Peran utama dalam komposit berpenguat serat adalah untuk memindahkan tegangan stress antara serat, memberikan ketahanan terhadap
lingkungan yang merugikan dan menjaga permukaan serat dari efek mekanik dan kimia. Sementara kontribusi serat sebagian besar berpengaruh pada kekuatan
tarik tensile strength bahan komposit [5].
2.4 Klasifikasi Material Komposit