16
2.8.2 Pasir
Pasir merupakan agregat alam yang terdapat pada batuan sedimen sisa hasil rombakan batuan padat. Butir pasir yang berukuran 1-2 milimeter disebut
pasir kasar, dan yang berukuran 116-18 millimeter disebut pasir sangat halus, menurut skala wentworth. Pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2
milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur yang digunakan
untuk mengisi bagian terbesar dari beton yang mana mengisi 75 bagian dari beton. Semakin besarnya ukuran agregat yang digunakan maka akan semakin
mengurangi jumlah semen yang digunakan. Hal ini juga akan mengurangi panas yang timbul pada saat pencampuran air dan hubungan antara thermal stresses dan
shrinkage cracks. Umumnya untuk beton dengan kekuatan lebih dari 20 Mpa ukuran agregatnya lebih dari 40 mm dan untuk kekuatan diantaranya 30 Mpa
agregat yang digunakan berukuran 20 mm.
2.8.3 Air
Air digunakan untuk membuat adukan menjadi bubur kental dan juga sebagai bahan untuk menimbulkan reaksi pada bahan lain untuk dapat mengeras.
Air diperlukan pada pembuatan beton untuk memicu proses kimiawi semen, membasahi agregat dan memberikan kemudahan dalam pekerjaan beton. Oleh
karena itu, air sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pengerjaan bahan. Nilai banding berat air dan semen untuk suatu adukan beton dinamakan water cement
ratio w.c.r. Berdasarkan SNI 03-6817-2002 air yang dapat digunakan dalam
proses pencampuran beton adalah sebagai berikut [9]:
1.Air yang digunakan pada campuran beton haruslah bersih dan bebas dari bahan
–bahan yang merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik, atau bahan
–bahan lainnya yang merugikan terhadap beton.
2.Air pencampur yang digunakan pada beton atau pada beton yang di dalamnya tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang
terkandung dalam agregat, tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan.
Universitas Sumatera Utara
17
2.8.4 Bahan Pengembang