Etiologi dan Faktor Risiko Kanker Payudara

10 arah puting susu dan dipisahkan oleh jaringan ikat dan lemak, setiap lobus mempunyai duktus ekskretorius lactiferous yang bermuara pada putting susu. Tiap lobus dibagi lagi menjadi lobules, dengan duktus alveolaris dan alveoli menjadi bagian sekresi dari kelenjar. Hartanto,Huriawati dkk. 2005 Struktur histologi kelenjar ini mengalami sedikit perubahan selama siklus menstrulasi, misalnya proliferasi sel duktus di sekitar masa ovulasi. Perubahan ini bertepatan saat ketika kadar estrogen yang beredar mencapai puncaknya. Bertambahnya cairan jaringan ikat pada fase pra- menstruasi.

2.2.2. Kanker Payudara

Kanker payudara disebut juga dengan carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ganas ini dapat berasal dari kelenjar, saluran kelenjar, jaringan lemak maupun jaringan ikat payudara. Kanker ini memang tidak tumbuh dengan cepat namun berbahaya. Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca Eka, Bertiani. 2009

2.2.3. Epidemiologi Kanker Payudara di Indonesia

Kanker payudara menduduki tempat nomor dua dari insidens semua tipe kanker di Indonesia, baik menurut penyelidikan Bagian Patologi Universitas Indonesia Prof. Soetomo Tjokronegoro, maupun registrasi yang terbaru dari “Proyek Penelitian Registrasi Kanker di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Juli 1975 – Maret 1978”. Selama tiga tahun proyek ini mengadakan registrasi di R.S. Cipto Mangunkusumo, dan ditemukan 2606 kasus kanker. Kanker serviks uteri 633 kasus yang terbanyak, kanker payudara 385 kasus yang nomor dua terbanyak, dan kanker nasofaring nomor 3 282 kasus.

2.2.4. Etiologi dan Faktor Risiko Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang terbanyak ditemukan di Indonesia. Biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40 - 49 tahun dan letak terbanyak Gambar 2.1. Anatomi payudara Hartanto, 2005 11 di kuadran lateral atas.  Keluarga Dari epidemiologi tarnpak bahwa kemungkinan untuk menderita kanker payudara dua sampai tiga kali lebih besar pada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita kanker payudara. Kemungkinan ini lebih besar bila ibu atau saudara kandung itu menderita kanker bilateral atau prarnenopause. Wanita, yang pernah ditangani karsinoma payudaranya, memang mempunyai risi- ko tinggi mendapat karsinoma di payudara lain.  Usia Seperti pada banyak jenis kanker, insidens menurut usia naik sejalan dengan bertarnbahnya usia. Hal ini berhubungan dengan terbatasnya mekanisme perbaikan sel dan semakin banyaknya exposure yang diterima oleh sel. Pada gambar 2.2 dapat dilihat insidensi kanker payudara meningkat sesuai dengan peningkatan usia. Gambar 2.2.:Hubungan usia dengan angka kejadian kanker payudara. R. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 1997  Hormon Pertumbuhan kanker payudara sering dipengaruhi oleh perubahan keseimbangan hormon. Hal ini terbukti pada hewan coba dan pada penderita karsinoma mamma. Perubahan pertumbuhan tampak setelah penambahan atau pengurangan hormon yang 12 merangsang atau menghambat pertumbuhan karsinoma mamma. Misalnya pada wanita yang diangkat ovariumnya pada usia muda lebih jarang ditemukan kanker payudara. tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa hormon seperti estrogen dapat menyebabkan karsinoma mamma pada manusia. namun menarke yang cepat dan menopause yang lambat ternyata disertai dengan peniggian risiko. Risiko terhadap karsinoma lebih rendah pada wanita yang melahirkan anak pertama pada usia lebih muda. Laktasi tidak mempengaruhi risiko, kemungkinan risiko meninggi terhadap adanya kanker payudara pada wanita yang rnenelan pil KB dapat disangkal berdasarkan penelitian yang dilakukan selama puluhan tahun.  Diet Sampai sekarang tidak terbukti bahwa diet lemak berlebihan dapat rnemperbesar atau rnemperkecil risiko kanker payudara. Namun ditemukan data bahwa terjadi peningkatan kejadian kanker pada negara maju yang berhubungan dengan konsumsi makanan cepat saji.  Virus Pada air susu ibu ditemukan partikel virus yang sarna dengan yang terdapat pada air susu tikus yang rnenderita karsinorna mama. Tetapi perannya sebagai faktor penyebab pada manusia tidak dapat dipastikan. Menurut Moningkey dan Kodim penyebab spesifik kanker payudara belum di ketahui. Namun banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terrhadap terjadinya kanker payudara diantaranya :  Faktor-faktor Reproduksi Hal-hal yang berhubungan dengan resiko terjadinya kanker payudara diantaranya:  Nuliparitas  Menarche pada umur muda  Menopause pada umur lebih tua  Kehamilan pertama pada umur tua  Bertambahnya umur Periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan Window Of Initiation perkembangan payudara. Secara anatomi, payudara 13 akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Sekitar dari 25 kanker payudara terjadi pada masa sebelum menepous, sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh berlangsung sebelum terjadi perubahan klinis. Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca Eka, Bertiani. 2009  Pemakaian Hormon Penggunaan hormon estrogen berhubungan dengan terjadi kanker. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang bermakna pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat resiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai resiko tinggi untuk mengalami kanker ini sebelum menepuos. Oleh sebab itu jika kita bisa menghindari adanya penggunaan hormone ini secara berlebihan maka akan lebih aman. Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca Eka, Bertiani. 2009  Genetik dan Riwayat Keluarga Sekitar 5-10 kanker payudar berkaitan dengan mutasi herediter spesifik. Perempuan lebih besar kemungkinannya membawa gen kerentanan kanker payudara jika mereka mengidap kanker payudara sebelum menepous, mengidap kanker payudara bilateral, mengidap kanker terkait lain misalnya kanker ovarium, memiliki riwayat keluarga yang signifikan yaitu banyak anggota keluarga yang terjangkit sebelum menepouse, atau berasal dari kelompok etnik tertentu. Sekitar separuh perempuan dengan kanker payudara herediter memperlihatkan mutasi di gen BRCA1 pada kromosom 17q21.3 dan sepertiga lainnya mengalami mutasi di gen BRCA2 di kromosom 13q12-13. Gen ini berukuran besar dan kompleks serta tidak memperlihatkan homologi yang erat diantara keduanya, juga dengan gen lain yang diketahui. Meskipun peran pasti karsinogenesis dan spesifisitas reltifnya terhadap kanker payudar masih diteliti, kedua gen ini diperkirakan berperan penting dalam perbaikan DNA. Keduanya bekerja sebagai gen penekan tumor, karena kaker muncul jika kedua alel inaktif atau cacat – pertama disebabkan oleh mutasi gen germinativum dan kedua oleh mutasi somatic berikutnya. Probabilitas untuk terjadinya kanker payudara sebesar 60 pada umur 50 tahun dan sebesar 85 pada umur 70 tahun. Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran. 2007 14  Konsumsi Alkohol Beberapa penelitian menyebutkan bahwa semakin banyak alkohol yang dikonsumsi perempuan, risiko kanker payudara lebih besar. Hal ini disebabkan karena alkohol bisa meningkatkan jumlah hormon. Analisis dari penelitian agar membatasi asupan alkohol perhari. Hal ini dapat mengurangi risiko kanker payudara sebanyak 21. Namun jika bisa perempuan tidak mengkonsumsi alcohol karena menimbulkan dampak lain yang tidak baik. Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca Eka, Bertiani. 2009  Usia Kanker sering menyerang wanita yang berusia di atas 50 tahun. Jarang terjadi pada perempuan sebelum mengalami masa menepous. Menurut American Cancer Society ACS hampir 80 pada diagnosis awal kasus penyebaran sel kanker payudara terjadi pada perempuan di atas usia 50 tahun atau lebih. Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca Eka, Bertiani. 2009

2.2.5. Patogenesis

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-40 Tahun Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010

0 38 68

Hubungan Usia Dan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang Periksa Payudara Sendiri (Sadari) di Rt 05 Dan Rt 07 Rw 02 Kelurahan Rempoa Tahun 2010

0 6 107

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Masyarakat Usia 20-45 Tahun Terhadap Penanganan Kanker Payudara Di Kompleks Taman Rempoa Indah RT 07/RW 02

0 23 56

Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Wanita Tentang Faktor Risiko Kanker Payudara di Rw.02 Kompleks Taman rempoa Indah. Tahun 2010

0 5 74

Hubungan usia dengan tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dan faktor risikonya di kompleks Taman Rempoa Indah rw 02 pada bulan September Tahun 2010

0 6 52

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pencegahan Kanker Payudara Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada Wanita Usia Produktif Di Desa Sumur Musuk Boyolali

0 1 19

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pencegahan Kanker Payudara Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada Wanita Usia Produktif Di Desa Sumur Musuk Boyolali

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN SIKAP TERHADAP PERIKSA Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Payudara Dengan Sikap Terhadap Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pada Wanita Usia Produktif Di Desa Kalibening.

0 0 17

BAB 1 PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Payudara Dengan Sikap Terhadap Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pada Wanita Usia Produktif Di Desa Kalibening.

0 0 7

55 HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR PADA WANITA USIA ANTARA 30 – 45 TAHUN

0 0 8