6
4. Memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta standar program siaran.
5. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah, lembaga penyiaran dan masyarakat.
8
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut peneliti perlu membuat batasan masalah. Adapun Batasan Permasalahan yaitu hanya pada
peran KPI terhadap tayangan infotainmen di televisi tahun 2009-2010. Adapun Rumusan Masalahnya sebagai berikut:
1. Apa saja kegiatan KPI dalam mengawasi tayangan infotainmen di televisi? 2. Bagaimana langkah-langkah KPI dalam menindaklanjuti pelanggaran
tayangan infotainmen di televisi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sedangkan tujuan penelitian ini terbagi menjadi tujuan secara umum dan khusus yaitu:
1. Secara umum ingin memberikan kontribusi kepada khalayak berupa tulisan dan teori mengenai KPI Pusat. Serta mengetahui peranan Komisi
Penyiaran Indonesia Pusat terhadap tayangan televisi. 2. Secara khusus, peneliti ingin memperoleh wawasan dan pengetahuan
mengenai Komisi Penyiaran Indonesia Pusat yang merupakan lembaga
8
http:kpi.go.id
7
independen dan mengetahui ketentuan yang ditentukan KPI dalam memberikan batasan terhadap suatu tayangan.
Adapun manfaat penelitian ini antara lain: 1. Secara akademis yaitu, untuk memberikan kontribusi penelitian mengenai
peranan KPI dan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan serta memberikan gambaran tentang tayangan-tayangan yang layak dan kurang
layak ditayangkan di televisi. 2. Secara praktis yaitu, diharapkan dapat bermanfaat bagi peminat studi
penyiaran sebagai bahan bacaan ketika menjawab pemasalahan penyiaran televisi.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif , yaitu dengan menggambarkan peranan
KPI Pusat terhadap tayangan infotaiment di televisi. Menurut Bodgan dan Taylor metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.
9
2. Subjek dan Objek Penelitian
9
Lexy. J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2001,cet ke 15,h.3
8
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Komisi Penyiaran Indonesia KPI Pusat, sedangkan yang menjadi objek adalah peranan KPI
terhadap tayangan Infotainmen di televisi.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara Wawancara terstruktur peneliti mengadakan wawancara
dengan pihak Komisi Penyiaran Indonesia mengenai peranan KPI terhadap tayangan infotainmen, yaitu kepada Bapak Bimo Nugroho
Sekundatmo Komisioner Bidang Infotainmen. Guna mendapatkan informasi yang lengkap dan aktual.
b. Observasi Mengadakan penelitian langsung ke Komisi Penyiaran
Indonesia KPI Pusat untuk memperoleh data yang diperlukan, beralamat di Jl. Gajah Mada No.8, Jakarta. Dilakukan sebanyak lima
kali 5x ke KPI Pusat. c. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data yang tidak diperoleh dengan cara interview. Peneliti menelaah dan mengkaji
buku-buku pegangan dalam menentukan dasar-dasar teoritis yang erat kaitannya dengan sasaran pembahasan atau masalah yang dikaji.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Yaitu cara melaporkan data dengan menerangkan, memberi
9
gambaran dan mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data yang terkumpul secara apa adanya dan kemudian menyimpulkannya, kemudian
diterangkan secara luas.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini, peneliti juga mengadakan tinjauan perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah dan perpustakaan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi. Peneliti juga mencari skripsi yang ada di perpustakaan utama UIN
Syarif Hidayatullah guna memastikan apakah ada judul atau tema yang sama dengan skripsi ini.
Berdasarkan hasil penelusuran peneliti, ada satu skripsi serupa namun berbeda yang membahas tentang peranan Komisi Penyiaran Indonesia
tayangan mistik di televisi, skripsi ini berjudul Peran Komisi Penyiaran Indonesia dalam Mengawasi Tayangan Mistik di Televisi, yang disusun oleh
Minfitratillah mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah, konsentrasi Jurnalistik jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam pada tahun 2008.
Skripsi ini menyimpulkan, bahwa Komisi Penyiaran Indonesia KPI memiliki beberapa kegiatan dalam mengawasi tayangan mistik di televisi. KPI
melakukan beberapa kegiatan yakni melakukan kajian, menerima aduan masyarakat, serta mengadakan pengawasan langsung. Jika ditemukan tindak
pelanggaran, langkah pertama yang dilakukan KPI adalah memberikan sanksi administratif berupa teguran tertulis, KPI memberikan hak jawab terhadap
10
pelaku. Namun bila tidak ada perbaikan maka akan dilanjutkan dengan sanksi yang selanjutnya yang sudah ditentukan oleh Undang-undang.
F. Sistematika Penulisan