71
mewawancarai anak dan remaja di bawah 18 tahun tentang hal-hal yang berada di luar kapasitas mereka Pasal 46. Sedangkan kelompok ketiga adalah
pelanggaran yang disebabkan oleh muatan perilaku yang tak patut ditiru, misalnya melecehkan golongan tertentu Pasal 12, melontarkan kata-kata
kasar dan makian Pasal 13, serta menggunakan alkohol, rokok Pasal 16, dan NAPZA Pasal 15.
Beberapa catatan penting mengenai kategori pelanggaran serta contoh- contoh pelanggarannya yang ditemukan selama melakukan kajian terhadap
program infotainmen sepanjang tahun 2009 :
a. Eksploitasi Bagian Tubuh Perempuan
Salah satu bentuk pelanggaran kategori Seksualitas dan Sensualitas yang selalu ada dalam setiap periode pengamatan adalah tayangan yang
mengeksploitasi bagian tubuh perempuan. Penayangan adegan ini melanggar Pasal 27 ayat 2 SPS yang secara jelas melarang lembaga
penyiaran menyajikan tayangan yang mengeksploitasi, antara lain dengan menyorot secara close up bagian-bagian tubuh perempuan yang lazim
dianggap membangkitkan birahi, seperti bagian payudara, paha, dan pantat.
Kerap kali adegan close up bagian tubuh perempuan ini sengaja ditampilkan dalam durasi cukup lama, maupun dimainkan zoom-in dan
zoom-out gambarnya agar pandangan tertuju pada bagian tubuh tersebut. Pada contoh kali ini ditampilkan satu adegan dari tayangan Kasak-Kusuk
di SCTV pada tanggal 11 Mei 2009.
72
b. Mendorong Hasrat Seksual
Selain bagian tubuh perempuan, adegan-adegan yang secara jelas didasarkan atas hasrat seksual juga dikategorikan sebagai pelanggaran.
Adegan ini dapat berupa foto maupun cuplikan video orang berciuman, berpelukan, bermesraan, dan sejenisnya. Foto maupun cuplikan video jenis
ini kerap ditampilkan berulang-ulang dalam pemberitaan infotainmen, sehingga jika diakumulasi, total durasinya akan menjadi cukup panjang.
Adegan-adegan ini biasanya muncul berkaitan dengan percintaan pasangan selebriti, film terbaru yang dibintangi yang juga mengandung
adegan berhasrat seksual, maupun foto-foto sejenis yang kerap ditemukan di dunia maya maupun beredar lewat media komunikasi lainnya. Beberapa
ada yang disensor, namun ada pula yang tidak disensor sama sekali sehingga terlihat dengan jelas. Dalam P3 dan SPS, adegan semacam ini
dikenai Pasal 18 ayat 1.
c. Berita seksualitas
Tayangan infotainmen kerap menyisipkan berita tentang selebriti dari beberapa surat kabar untuk memperkuat kesan heboh pada liputannya.
Berita yang diambil sebagian besar dari judul berita, dan cuplikan dari sebagian isinya yang dianggap dapat memperbesar kehebohan terse-but.
Sebagian besar berkisar soal seksualitas, seperti selebriti yang dicekal karena sensualitasnya, maupun kasus lain seperti detil-detil perselingkuhan
seperti ditunjukkan tayangan I Gosip News” di Trans7 tanggal 24 Agustus 2009.
73
d. Wawancara Anak di bawah 18 tahun