Latar Belakang The Basel Committee on Banking Supervision

Harningtias Putri : Pengaturan Dan Pengawasan Bank Di Indonesia Dalam Kaitannya Dengan The Basel Core Principles For Effective Banking Supervision, 2008. USU Repository © 2009 perangkat hukum serta dilaporkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat. 57 Adapun tugas pengaturan bank akan tetap dilakukan oleh Bank Indonesia. 58 The Basel Committee on Banking Supervision Komite Basel adalah sebuah komite otoritas pengawas perbankan yang didirikan oleh gubernur bank sentral dari negara-negara Group of Ten G-10 pada tahun 1974. Lembaga ini tediri dari wakil-wakil senior dari otoritas pengawas perbankan dan bank sentral dari Belgia, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Luxemburg, Belanda, Swedia, Swiss, Inggris, dan Amerika Serikat. Lembaga ini biasanya bertemu di BAB III THE BASEL CORE PRINCIPLES FOR EFFECTIVE BANKING SUPERVISION

A. Latar Belakang The Basel Committee on Banking Supervision

57 Dahlan Siamat, Loc. cit. 58 Leden Marpaung, Loc. cit. Harningtias Putri : Pengaturan Dan Pengawasan Bank Di Indonesia Dalam Kaitannya Dengan The Basel Core Principles For Effective Banking Supervision, 2008. USU Repository © 2009 Bank for International Settlement BIS 59 di kota Basel-Swiss, yang juga merupakan lokasi sekretariat tetapnya dan melakukan pertemuan berkala di sana setiap tiga bulan sekali. 60 Komite Basel telah melaksanakan tugasnya sejak lama dalam rangka upaya meningkatkan pengawasan perbankan terutama di negara-negara anggota G-10 dan di tingkat intenasional. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut , komite melakukan pertemuan dan berhubungan dengan berbagai otoritas pengawas perbankan di berbagai negara. Beberapa tahun terakhir komite berupaya meyakinkan semua negara bagaimana pentingnya memperkuat sistem pengawasan prudensial prudential supervision terhadap sektor perbankan. Hal tersebut dilakukan dengan membangum kerja sama erat dengan negara-negara di luar Kelompok-10 yang akan senantiasa meningkatkan kualitas pengawasan perbankan di negara-negara anggotanya. 61 Tujuan The Basel Committee adalah melakukan kerjasama dan harmonisasi dalam pengawasan perbankan secara internasional. Dengan adanya harmonisasi standar internasional dalam pengaturan dan pengawasan perbankan, diharapkan dapat memperbaiki iklim dan lingkungan operasi bagi bank-bank yang 59 BIS adalah organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1930 di Basel, Swiss, bertujuan menjalin hubungan kerja sama antara bank sentral di seluruh dunia dalam mengembangkan aktivitas keuangan pemerintah, melayani transaksi pembayaran, dan bertindak sebagai penjamin IMF yang memberikan pinjaman kepada negara berkembang Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer, Jakarta: Gorga Media, 2006, hal. 32. 60 Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Salemba Empat, 2006, hal. 18. 61 Dahlan Siamat, Op. cit., hal. 196. Harningtias Putri : Pengaturan Dan Pengawasan Bank Di Indonesia Dalam Kaitannya Dengan The Basel Core Principles For Effective Banking Supervision, 2008. USU Repository © 2009 aktif melakukan transaksi internasional di era globalisasi dengan semakin terintegrasinya sistem finansial dunia. 62 The Core Principles for Effective Banking Supervision prinsip-prinsip pengawasan bank yang efektif yang merupakan salah satu produk kesepakatan dari The Basel Committee, dalam upaya pengembangannya, Komite Basel juga melakukan kerjasama erat dengan otoritas pengawas bank negara-negara di luar G-10. Penyusunan dan pembahasan draft prinsip-prinsip pengawasan bank ini dilakukan bersama dengan kelompok kerja yang wakil-wakilnya selain dari Komite Basel sendiri, juga berasal dari negara-negara lain di luar G-10, yaitu Cili, Cina, Republik Ceko, Hongkong, Meksiko, Rusia, dan Thailand. Selain negara- negara tersebut ada sembilan negara yang juga terlibat cukup erat dalam penyusunan dan pembahasan draft tersebut, yaitu Argentina, Brasil, Hungaria, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Polandia, dan Singapura. Penyusunan prinsip- prinsip tersebut dilakuakan setelah konsultasi yang intensif dengan berbagai pihak lainnya termasuk Dana Moneter Internasional IMF dan Bank Dunia World Bank. 63 Hal tersebut sejalan dengan perluasan cakupan sasaran dari Komite Basel yang dalam perkembangannya, cakupan sasaran yang ingin dicapai melalui kerja sama dan harmonisasi internasional antarotoritas pengawasan bank dan bank sentral semakin meluas dan menyeluruh, sehingga tidak hanya terfokus pada internasionalisasi perbankan, tetapi juga mencakup perbankan domestik di setiap negara. Pergeseran sikap tersebut dipicu oleh kondisi dan pengalaman yang 62 Permadi Gandapradja, Op. cit., hal. 38. 63 Dahlan Siamat, Loc. cit. Harningtias Putri : Pengaturan Dan Pengawasan Bank Di Indonesia Dalam Kaitannya Dengan The Basel Core Principles For Effective Banking Supervision, 2008. USU Repository © 2009 mencemaskan sejak tahun 1980. Dalam periode 1980-an, terjadi perubahan politik, ekonomi, dan kebijakan pemerintah di berbagai negara, yang secara drastis mempengaruhi iklim kehidupan perbankan. 64 Ada tiga produk kesepakatan The Basel Committee yang relevan untuk kerjasama dan harmonisasi pengaturan dan pengawasan bank secara internasional dan menyeluruh dewasa ini, yaitu: 65 Basel Capital Accord atau juga yang biasa disebut Basel Accords mengacu pada ketentuan pengawasan perbankan rekomendasi-rekomendasi pada hukum-hukum perbankan dan peraturan-peraturan. Basel Accord dikeluarkan oleh The Basel Committee on Banking Supervision. Disebut Basel Accord karena 1. International Convergece of Capital Measurement and Capital Standards, Oktober 1988 Basel Capital Accord I; 2. Consultative Document Overview of The New Basel Capital Accord, Januari 2001 Basel Capital Accord II; 3. Core Principles for Effective Banking Supervision, September 1997.

B. The Basel Committee on Banking Supervision: Basel Capital Accord