Harningtias Putri : Pengaturan Dan Pengawasan Bank Di Indonesia Dalam Kaitannya Dengan The Basel Core Principles For Effective Banking Supervision, 2008.
USU Repository © 2009
BAB IV PENGATURAN DAN PENGAWASAN BANK DI INDONESIA DALAM
KAITANNYA DENGAN THE BASEL CORE PRINCIPLES FOR EFFECTIVE BANKING SUPERVISION
1. Peranan Arsitektur Perbankan Indonesia API sebagai Cetak Biru Perbankan
Berpijak dari adanya kebutuhan blueprint cetak biru perbankan nasional dan sebagai kelanjutan dari program restrukturisasi perbankan yang sudah
berjalan sejak tahun 1998, maka Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 telah meluncurkan API sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan
pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan. Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun
kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama
dalam buku putih tersebut.
96
Masalah API ini telah menjadi pokok pembahasan yang menarik dari berbagai pihak, yaitu para pakar ekonomi dan perbankan, pakar hukum, praktisi
perbankan, dan termasuk kalangan Dewan Perwakilan Rakyat DPR,
96
http:www.bi.go.idwebidInfo+PentingArsitektur+Perbankan+Indonesia, diakses tanggal 1 Maret 2008
Harningtias Putri : Pengaturan Dan Pengawasan Bank Di Indonesia Dalam Kaitannya Dengan The Basel Core Principles For Effective Banking Supervision, 2008.
USU Repository © 2009
diseababkan pentingnya keberadaan strategi sebagai penentu arah dan bentuk dalam membangun sistem perbankan nasional yang sehat dan kuat.
97
Menurut Dr. Agus Sugiarto dalam tulisannya yang berjudul “Membangun Fundamental Perbankan yang Kuat” berpendapat bahwa API merupkan policy
direction dan policy recommendations untuk industri perbankan nasional dalam jangka panjang, yaitu untuk jangka waktu sepuluh tahun ke depan.
98
API merupakan kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk
rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang dilandasi oleh visi, yaitu
mencapai suatau sistem perbanakan yang sehat, kuat, dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional.
99
Sudah diketahui bersama bahwa penyebab utama krisis perbankan di tahun 1998 bukan sebagai akibat merosotnya nilai tukar rupiah, namun lebih banyak
karena belum berjalannya praktik GCG Good Corporate Governance di kalangan perbankan. Terjadinya pelanggaran BMPK, rendahnya core banking
skill, rendahnya praktik manajemen risiko, dan adanya dominasi pemegang saham di dalam mengatur operasional perbankan, semuanya menyebabkan rapuhnya
industri perbankan nasional.
100
97
Hermansyah, Op. cit., hal. 177.
98
Ibid, hal. 178.
99
Ferry N. Idroes dan Sugiarto, Op. cit., hal. 64.
100
Djoko Retnadi, Memilih Bank yang Sehat, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2006, hal. 269.
Harningtias Putri : Pengaturan Dan Pengawasan Bank Di Indonesia Dalam Kaitannya Dengan The Basel Core Principles For Effective Banking Supervision, 2008.
USU Repository © 2009
Dengan API, sebuah bank akan dapat menentukan “what are we going to be” dalam kurun waktu sepuluh tahun mendatang. Berbagai rambu dalam aspek
permodalan, lingkup operasi bank, core banking skills, dan batasan jaringan kerja telah digelar secara lengkap di dalam API, sehingga dengan menyusun rencana
jangka panjang, sebuah bank akan semakin mengetahui secara jelas arah yang mereka kehendaki. API menghendaki bahwa Indonesia akan memiliki struktur
perbankan yang sehat dan kuat sehingga mampu bersaing di kancah internasional. API telah memberikan arahan bahwa hanya bank dengan kondisi permodalan
yang kuat, melakukan praktik manajemen risiko yang mantap, menggunakan sistem dan teknologi yang handal, didukung oleh implementasi GCG, SDM yang
bagus, dan sistem pengawasan Bank Indonesia yang efektif, keseluruhannya akan mampu menjadikan sebuah bank menjadi kuat.
101
Mendasarkan pada kewenangan yang masih melekat dalam bidang pengawasan perbankan, maka dalam API salah satu sasaran yang ingin dicapai
yaitu menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada standar internasional international best practices. Upaya nyata ke
arah peningkatan kapabilitas pengawasan ini, di ataranya dengan penerapan 25
2. Implementasi International Best Practices oleh Arsitektur Perbankan Indonesia API